Minimal vote 340, minimal komen 200 (17:30-19:00) ➡️ UP!
"Aku nggak sabar perabotannya dateng. Hari ini, 'kan, Sayang?" tanya Glitzy.
"Iya, hari ini." Jax mengangguk sambil mengecek rumah yang sembilan puluh tujuh persen sudah jadi. "Malem ini kita juga udah bisa tidur di sini, kamar kita udah terisi."
"Yuk deh, tidur di sini. Aku udah pengen banget tidur di rumah kita sendiri." Glitzy tampak antusias.
"Kalo kita udah punya anak, ini kamar untuk anak kita nanti." kata Jax sambil membuka pintu kamar berukuran luas yang jaraknya tidak jauh dari kamar utama.
"Luas banget. Ini bisa kita jadiin kamar lagi, loh." Glitzy menatap Jax.
"Buat di ruangan lain aja kalo emang ntar anak kita banyak, rumah kita luas."
Glitzy tertawa, "kalo emang anak kita banyak?"
Jax mengangguk. "Atau, harus banyak?"
Glitzy melingkarkan kedua tangannya di pinggang Jax, "harus."
"Mau seberapa banyak? Aku siap." kata Jax.
"Kamu emang selalu siap, sih. Kamu ini udah jadi raja tau."
Jax menaikkan alis.
Glitzy mendekatkan wajah mereka, "raja tempat tidur."
"Ya ampun." ucap Gwen yang membuat Glitzy terkejut dan Jax yang menoleh.
"Mami." Glitzy tersenyum malu dan sedikit menjauh dari Jax.
"Kalian udah pernah ribut?" tanya Gwen, Jax dan Glitzy kompak menggeleng. "Bener deh kata oma, kalian ini keluarga terhamonis di keluarga kita."
"Belum ada ribut, Mi." ucap Glitzy.
"Glitz, kalo bisa nggak ada. Ya, walaupun mustahil, sih." Gwen tertawa sambil memperhatikan rumah baru Jax dan Glitzy.
"Mulai malem ini Jax sama Glitz bakal tidur di sini, Mi." kata Jax.
"Yah, berdua deh Mami sama Daddy." Gwen tampak sedih.
Jax tertawa. "Jarak rumah kita deket banget, Mi. Kita masih bisa makan bareng di rumah Mami sama Daddy, bisa ngobrol sampe tengah malem juga."
"Pokoknya setiap hari kalian harus ke rumah, oke?" tanya Gwen dan Jax juga Glitzy mengangguk dengan kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Regrets [COMPLETED]
Teen FictionDi saat Jax dan Glitzy diselimuti kebahagiaan setelah resmi menjadi sepasang suami istri, di saat itulah Jay dan May merasakan penyesalan dan dipenuhi kekacauan.