Glitzy keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe, Glitzy menatap Jax yang sedang berdiri di dekat jendela sambil berbicara, mengucapkan terima kasih kepada lawan bicara. Jax masih dibalut kemeja putih dan celana bahannya.
Glitzy pun duduk di tempat tidur sambil memperhatikan Jax.
"Kamu kenapa ngeliatin aku?" tanya Jax setelah mengakhiri sambungan telepon.
"Kamu keliatan makin ganteng karena udah jadi suami aku."
Jax tertawa sambil berjalan mendekati Glitzy. "Udah mandi aja, ya." Jax menatap Glitzy yang dibalut handuk dengan satu tangan Jax yang masuk ke saku celananya.
Glitzy merubah posisi duduknya dengan kaki yang menyilang lalu sedikit menggeser bagian bawah handuk, Glitzy sengaja ingin mengekspos paha mulusnya.
Jax mendekat dan sedikit merendahkan tubuh, setelah itu, Jax mengulurkan tangan lalu mengusap-usap paha Glitzy. "Wait for me." bisik Jax lalu pergi ke kamar mandi.
Saat Jax sudah menutup pintu kamar mandi, Glitzy membulatkan dan heboh sendiri tanpa bersuara karena malam ini adalah malam pertama mereka. Glitzy menyentuh dadanya dan dapat ia rasakan jantungnya berdegup kencang.
"Ya ampun, nanti aku harus gimana, ya?" Glitzy mulai panik.
Glitzy mencium rambutnya yang terasa wangi dan Glitzy menghela napas lega akan hal itu, Glitzy pun beralih menghirup aroma ketikanya yang juga terasa harum. Yang terakhir, Glitzy menyentuh kulit dan sedikit ia usap-usap, Glitzy merasa lega setelah merasakan kulitnya terasa lembut dan lembab.
"Rasanya bakal sesakit apa, ya?" Glitzy bergumam sambil membayangkan rasa sakit pada bagian bawahnya nanti.
Glitzy terkesiap saat mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Glitzy yang sedang berdiri membelakangi, mulai balik badan. Glitzy membulatkan mata melihat Jax keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawah.
Melihat reaksi Glitzy, Jax terkekeh dan tak lama Jax panik melihat hidung Glitzy mengeluarkan darah.
"Ya ampun, Glitz. Hidung kamu berdarah." Jax langsung mengcondongkan tubuh Glitzy ke depan agar darah dari hidung tidak mengalir ke kerongkongan.
Bukannya membaik, Glitzy semakin panik lagi dan merasa darah yang keluar semakin banyak melihat jarak wajahnya dengan perut Jax sangat dekat. Bahkan, Glitzy mulai sesak napas.
"Aku bisa sendiri." Glitzy langsung menjauh dari Jax dan mengambil tisu.
"Kamu kenapa tiba-tiba mimisan? Kamu baik-baik aja, 'kan?" Jax tampak sangat khawatir melihat Glitzy mimisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Regrets [COMPLETED]
Teen FictionDi saat Jax dan Glitzy diselimuti kebahagiaan setelah resmi menjadi sepasang suami istri, di saat itulah Jay dan May merasakan penyesalan dan dipenuhi kekacauan.