Minimal vote 360, minimal komen 200 (17:30-19:00) ➡️ UP!
Jay sudah mendapat kabar dari dokter kapan May akan melakukan persalinan dan waktunya tidak lama lagi, Jay pun pergi ke toko yang menjual perlengkapan bayi dan Jay tidak sendiri, ada Irene yang menemani.
"Kamu udah tau jenis kelamin anak kamu?" tanya Irene sambil melihat sepatu bayi.
"Jenis kelaminnya emang udah bisa dilihat, tapi, gue nggak mau tau. Sengaja pengen tau kalo udah lahir nanti."
"Oke, berarti kita beli perlengkapannya pilih warna yang netral. Ini lucu banget menurut aku." Irene memberikan sepasang baju bayi pada Jay.
Jay mengangguk. "Lo bantu gue, ya? Apa pun yang menurut lo bagus, ambil."
"Lucu-lucu banget, sih." kata irene setiap melihat barang yang menarik perhatiannya.
"Gue nggak tau apa-apa aja yang dibutuhin."
"Nggak tau?" beo Irene.
"Dia sempet hamil waktu itu terus keguguran, kita juga belum sempet beli perlengkapan untuk babynya."
"Ya ampun, keguguran?"
Jay mengangguk, "udah lima bulan. Laki-laki waktu itu." Jay tertawa saat Irene mengusap-usap bahunya. "Gue udah ikhlas."
"Oke, soal perlengkapan? Aku tau apa-apa aja yang dibutuin. Popok, baju, perlengkapan mandi, stroller, sarung tangan sama sarung kaki, kelambu, lemari, terus mainan."
"Cuma itu?" tanya Jay yang mulai memilih sarung tangan juga sarung kaki.
"Pasti ada lagi, sih. Aku bakal cari tau sambil kita pilih-pilih." Irene mengeluarkan ponselnya untuk mencari tahu di internet apa saja yang dibutuhkan untuk bayi yang baru lahir.
Glitzy menangis sambil menutup mulutnya melihat hasil test pack pertamanya yang langsung menunjukkan jika Glitzy positif hamil. Glitzy mengambil test pack tersebut lalu berlari keluar dari kamar mandi dan naik ke tempat tidur.
Glitzy mengurungkan niat untuk membangunkan Jax saat teringat jika ia harus melakukan sesuatu untuk memberitahu Jax. Dengkul Glitzy yang sudah menyentuh tempat tidur menjauh secara perlahan dan Glitzy mulai berpikir keras cara apa yang harus ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Regrets [COMPLETED]
Teen FictionDi saat Jax dan Glitzy diselimuti kebahagiaan setelah resmi menjadi sepasang suami istri, di saat itulah Jay dan May merasakan penyesalan dan dipenuhi kekacauan.