D.R - Razor 🔞

8.3K 364 70
                                    


🄳🄰🅁🄺 🅁🄴🄳
ˢᵗᵉᵛᵉ ᴸᵃᶜʸ

1:28 ━━━━━❍─── 2:53
—↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺ —

Manik Razor yang berwarna merah menyala menatap gadis dengan surai [H/C] yang berada didepannya, tengah menjahit sesuatu,

"Kakak, kenapa kak [Name] cantik sekali?"

[Name] terkejut dengan ucapan Razor yang berada disampingnya, tengah menatapnya tak henti sedaritadi,

Jarinya berdarah karena tak sengaja tertusuk jarum jahitan, gadis itu tersenyum sembari memegang jarinya yang terasa perih,

"Waduh, kau dapat kalimat itu darimana, Razor?" Lirih [Name],

Razor memegang jari [Name] kemudian menjilatnya, tentu itu memberi keterkejutan dan sedikit rasa malu dibenak sang gadis,

Razor Baru 14 tahun! bisa-bisanya begini!

"R-razor??!" Pemilik nama hanya menggeram, kemudian menatap [Name] dari bawah,

Setelah ia rasa cukup, Razor memeluk [Name] erat sembari menciumi bahu dan lehernya,

"Kata kak Lisa, kalau suka orang harus diungkapin. Jadi kakak, kakak mau jadi pacar Razor enggak?"

-

Jujur ia tak menyangka akan menjalin hubungan dengan anak kecil yang ia selamatkan saat terjebak di perangkap pemburu serigala, kadang dunia itu berjalan dengan aneh.

Razor merebahkan kepalanya di paha [Name], seperti biasa gadis itu tengah menjahit, memang pekerjaannya sebagai penjahit sih,

"Kakak, tadi Razor ketemu bennet" ucapnya memulai cerita hari ini, [Name] membalas dengan getaran bibir,

"Terus tadi ketemu Fischl juga" Lanjutnya, menatap [Name] dari bawah, Razor memajukan bibirnya

Ia sedang bercerita, pacarnya malah sibuk menjahit,

Razor berdiri, ia menghentikan paksa kegiatan [Name]. Membuat sang gadis mengernyit heran,

"Fokus sama aku dulu!" Serunya memeluk [Name] erat, ia duduk di paha [Name] kemudian memeluk tubuhnya,

Gadis itu tertawa kecil, ia mengelus punggung Razor kemudian mencium bibirnya,

"Iyaa, terus tadi ngapain aja?"

Razor memasang pose berpikir, ia kemudian tersenyum cerah,

"Tadi aku denger dari Fischl sama Oz, kalau orang pacaran itu kebanyakan udah pernah ngesex, ngesex itu apa? kita kan pacaran, berarti boleh kan??"

[Name] memijit pelipisnya, Fischl dan Oz memang biang kerok. Bennet doang yang anak baik-baik.

"Kamu masih kecil, gaboleh begitu dulu. Tunggu gede dikit!" Ucap [Name] mencubit hidung Razor,

"Tapi Razor kan udah 15 tahun!"

Anak ini sudah selancar ini padahal terakhir ia berbicara sering kali tersendat,

"Masih kecil!"

"Tapi kan kakak juga baru 19 tahun!"

"Kakak udah legal ya!"

"Engga!"

-

Razor benar-benar menempel padanya 4× lipat, pemuda itu bahkan pencemburuan.

Ia Benar-benar cemburuan. Contohnya saat [Name] bertemu Kaeya untuk memberikan jubahnya yang sudah ia perbaiki dan sedikit modifikasi, Razor berada disampingnya Sembari memeluk dan menatap tajam Kaeya..

Padahal Kaeya itu kakak Angkatnya [Name].

"Ngh.. kakak.." Razor melenguh, ia menunduk untuk memeluk [Name] yang berada dibawahnya,

"Iyah.. dorong terus keluarin, temponya.. Ah! yanghh.. cepett.." Gadis itu mendongak, ia memeluk Razor erat bahkan mencakarnya,

"Enak kak, enakkh.. mnh.. Aku sukaa.." Pemuda berambut abu itu mengulum dua payudara milik [Name], sedangkan pinggulnya sibuk memuaskan lubang yang sudah ia ambil perawanannya,

Well.. ga ada yang nyangka, padahal gadis itu sudah bilang nggak bakal lepas perawan ke Razor kalau anak itu belum 18 tahun,

tapi Razor baru naik ke umur 16 tahun, ia sudah memberikan perawannya ke pacarnya itu,

Razor sih yang minta, minta perawan [Name] buat hadiah ulang tahunnya.

"Nghaa, kakk.. Ada yanghh mau keluarhh.. Ahh.." Razor mendesis, mempercepat Temponya sedikit membuat [Name] menggelinjang karena Razor menusuk G-spot miliknya,

"Hygga.. Noo.. stoppg.. Ahngh.." Gadis itu menggeliat keenakan membuat Razor yang berada diatasnya semakin mempercepat Tempo miliknya,

[Name] bisa merasakan penis Razor membesar di Vaginanya, ditambah dengan Razor yang sedaritadi mempercepat gerakannya,

"Kak..! kakakk.. Kakakk.. Nhh!!"

Razor mendorong ke dalam, mengeluarkan seluruh cairannya didalam [Name], ia bahkan menahannya sebentar untuk meyakinkan tidak ada yang tertinggal,

"Haa.. Ha... Razor.. ngh.."

-

Razor memeluk [Name] erat, memberikan kehangatannya walau tubuh gadis itu sudah mendingin,

"Aku sayang kakak" Ucapnya sendu, Bennet memayungi Razor dengan tubuh [Name] yang penuh dengan darah,

"..Prinsezz- Maksudku.. Aku turut berduka" Fischl tau, Razor pasti sangat sedih. Karena itu ia mengubah gaya bicaranya sedikit lebih normal,

"Maaf, Razor. Aku tak sempat menyelamatkannya dari Dottore" Aether berucap, disampingnya ada Paimon yang menatap gadis itu sendu,

Razor tersenyum, ia meneteskan air matanya,

"Tak apa, yang penting kakak bahagia disurga sama bayinya." Lirih Razor, sedikit memberikan keterkejutan bagi orang yang bergerumbung

"Teman, siapa.. Dottore?" Tanya Razor, Aether dan Paimon diam, tak ada jawaban.

"..Fatui Harbinger." Jawab Aether kemudian,

"Dia ilmuwan gila" Lanjut Paimon,

"Sebenarnya apa yang dilakukan Knight Of Favonius?!" Tanya Diluc, Wajahnya menunjukkan kemarahan besar, air mata pun masih setia mengalir,

[Name] itu adik kandungnya.

Diluc menyibak rambutnya keatas, wajahnya mengernyit sedih. Pria itu ikut duduk disamping Razor, ia salah perkiraan, Ia kira Dottore mengincar dirinya, ternyata mengincar [Name].

"Maaf, Aku gagal jadi seorang kakak" Lirih Diluc,

Razor menggeleng pelan,

"Dia pasti akan berkata 'itu semua takdir, jangan bersedih!' kalau mendengarnya darimu, Kak Diluc"

Diluc tertawa pahit, Razor pasti benar-benar terpukul. Wajahnya menjelaskan seluruh kesedihannya.

Ditambah mereka berdua bulan depan akan menikah.

Diluc mengelus rambut Razor disampingnya, menenangkan Pemuda berumur 18 tahun itu,

-

Tiga tahun berlalu, Razor dan Diluc menjadi teman dekat walau dulu memang dekat, tapi tak sedekat ini sih,

Mereka berdua jadi pria Most wanted di Mondstand, berkali-kali dapat surat ajakan menikah, berkali-kali juga mereka tolak,

Yang satu memang tidak mau menikah sama sekali, sedangkan yang satunya masih setia dengan Tunangannya di surga.

Semua berjalan baik di hidup Razor, walau bayangan kenangan itu masih tersimpan erat dibenaknya.

Manik merah cerah itu menatap Nisan dihadapannya, ia menunduk memberikan bunga Cecilia di kuburan [Name],

"Aku masih mencintaimu, kak"


✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang