S - Ayato (🔞)

14.2K 420 137
                                    

— Serana
  – For Revenge

“Izinkan ku membenci pada sang pengganti, dan yakinkan ku bahwa kau t'lah temukan yang kau cari.”


Ayato itu muka dua. Paras tampannya memang nampak baik, elegan, indah, dan sempurna. Sayangnya, sikapnya tak seindah yang di bayangkan.

"kak [Name].. kenapa? aku ga cukup buat kamu kah? kenapa harus.. nikah?"

Tangan kekarnya menggenggam erat lengan gadis dihadapannya, manik biru indahnya menatap kecewa terhadap pemilik surai [H/C] didepannya.

Ia menunduk menatap Ayato, ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia merasa bersalah, sedih, dan bimbang terhadap keputusannya sendiri.

"Ayato.. maaf." Lirihnya sendu, bahkan saat ia sedih, suara itu masih sama indahnya.

[Name] melepas genggaman Ayato dengan perasaan bersalah, gadis itu menunduk lagi kemudian berjalan kearah pintu, hingga akhirnya bayang tubuhnya tak terlihat lagi di manik biru milik Ayato.

Air mata menetes dari maniknya, butiran butiran air mata itu menggumpal dan turun bagaikan air terjun,

"Aku cinta.. aku mencintaimu kak.. aku akan terus mencintaimu kak [Name].. selamat atas pernikahannya.."

-

"Mama!"

Wanita dengan surai [H/C] yang dikuncir kesamping berbalik menatap anak perempuannya yang berjalan pelan kearahnya, senyum lebar ia ulas, kedua tangannya terbuka lebar bersiap menerima terjangan pelukan maut milik anaknya,

"Wah, kau sudah bisa jalan ya ternyata" Ucapnya penuh bangga, ia mengelus surai biru muda turunan dari gen sang ayah.

"Wah~ sudah lama sekali aku tak melihat wajah istriku yang cantik ini"

[Name] mendongak, menatap manik merah keunguan milik suaminya.

"Berhenti berpura-pura jadi Tomo, Ayato.."

Gerakan lelaki didepannya terhenti, dengan sedikit rasa bersalah Ayato melepas wig yang ia kenakan.

"Tidak lucu berpura-pura menjadi Tomo, aku tau dia sudah mati setelah dia menantang Archon electro"

Ayato tertawa tak enak, pria jakung itu duduk disamping wanita janda beranak satu disebelahnya,

"Kemarilah"

Ayato menarik dagu [Name], ia mengecup pelan bibir wanita cantik itu. Tentu mata dan telinga sang anak ditutup dulu.

Kecupan itu berubah menjadi ciuman panas, Ayato melumat, menggigit, bahkan menggoda bagian bawah [Name].

"Kak.. mau dilanjutin?"

Ah aku lupa. Mereka saudara.

atau haruskah kubilang.. Saudara tak sedarah?

-

"Angh! Nhh, ayha..thooo.. Mngh?! Hyah-"

Manik [E/C] itu tersembunyi diantara kelopak mata, sebuah tanda bahwa rasa nikmat mencapai tubuhnya.

"Jangan.. goda.. Nhooo.. jangan disanaa.. jangan jilat klitori- Angh?! Urghh.."

Ayato memasang sengiran jahil, gerakan lidahnya ia percepat, sesekali ia menggigit klitoris sang Wanita,

Erangan erotis itu membuat rasa sempit di celana Ayato mengeras, memberi tanda bahwa ia ingin dikeluarkan.

"Sial, biarkan aku menyatu dengan tubuhmu kak!"

[Name] menatap Ayato sendu, kedua pahanya ia buka lebar, Sebuah tanda bahwa Wanita itu mengizinkannya.

Tak mau ambil lama, Ayato menggenggam tangan [Name] erat kemudian memasukkan penisnya kedalam Vagina [Name],

Erangan kasar keluar dari bibir Ayato, dari banyaknya wanita yang ia tiduri, hanya milik [Name] yang membuatnya senikmat ini.

Ia ingin cum..

"Ah.. kak.. nhm.."

[Name] tau Ayato tak sanggup, Wanita itu beranjak untuk mengubah posisi. Ayato dibawah dan [Name] diatas.

"Kak.. ahh.. kak.."

Ayato memandang wanita diatasnya dengan penuh nafsu, sungguh ia ingin sekali melihat wajah [Name] yang tersiksa karena ia goda. Sayangnya justru ia yang disiksa.

Pria jakung itu mengemut dua buah dada yang sedari tadi memantul mengikuti gerakan [Name], bahkan kasurnya pun berderit.

"Ahh.. Ayhaa.. tooo.."

[Name] mencengkram rambutnya, pinggul wanita itu masih terus bergoyang menusuk titik nikmatnya.

"Ukh, kak- aku mau cum!!"

Manik Ayato terangkat, sial, ia keenakan. Kedua tangannya tergerak ke pinggul [Name] untuk mengambil alih,

"Ahh! Ayatooo!!"

Kasur makin berderit, suara erangan Ayato pun makin terdengar, decakan basah tak bisa ditahan,

"Aku mau cum! mau cum! I'll cum in your pussy!! I'll impregnate you again!! Agh! Kak [Name]!"

Ayato bergetar, erangannya membuat [Name] keluar bersamaan dengan Sperma Ayato yang langung menghujam penuh rahim [Name].

"Ahh.. ah.. aku mencintaimu, kak.."

-

Kazuha menatap bayi kedua milik [Name], sungguh ia terkejut. Tidak mirip dengan Tomo sama sekali untuk kedua kalinya

Ditambah.. bukankah Tomo sudah mati?

Ia menatap Ayato yang berada di samping bayinya, Kazuha tau Ayato menggantikan Tomo sebagai orang tua.. tapi kenapa.. justru mereka seperti Ayah dan Anak?

Maniknya bergulir kearah anak perempuan pertama [Name], rambutnya juga berwarna biru. Bahkan matanya mirip seperti mata Ayato.

Kalaupun gen, bukannya Ayato dan [Name] itu tiri? mereka tak ada hubungan darah sama sekali.

Kazuha menatap sendu langit, berarti benar ucapan Thoma. Ayato dan [Name], punya hubungan lain.

Dan dua anak ini, bukan anak Tomo, melainkan anak Ayato.

'Kazuha! kau tau tidak? istriku hamil!! Akhirnya aku bisa melihat keturunanku! bisa kau bayangkan bagaimana tampan atau cantiknya dia nanti??'

Kazuha masih ingat, betapa antusiasnya Tomo saat [Name] mengandung anak pertama mereka.

Walaupun Tomo tau itu bukan anaknya, ia tak mungkin membuangnya.

"Tomo.. malangnya dirimu, teman."

-

ayo hujat nem

✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang