P - Lyney

4.7K 248 36
                                    

—Promise
–Laufey

"So I broke my promise
I called you last night
I shouldn't have, I wouldn't have
If it weren't for the sight of a boy
Who looked just like you"

-

Lyney.

Kalau boleh jujur, aku suka kamu.

Dari pandangan pertama, saat aku menatapmu dipanggung hari itu.

Aku melihat, betapa lepas kau tersenyum, tatapan binarmu,

kau sesenang itu, ya?

Saat itu, entah kenapa, aku tiba-tiba bergerak, meminta pertanggung jawaban darimu.

Dan saat itu, kisah kita dimulai.

Kisah manis—yang sekarang pahit.

Kisah yang.. tak pernah kubayangkan akan berakhir.

Tapi..

Lyney..

kamu tau enggak?

Setelah kisah kita berakhir, aku hancur. Sehancur-hancurnya.

Aku.. ngga pernah kaya gini sebelumnya.

Aku ga pernah seterpuruk ini sebelumnya. Kamu.. ngelakuin apa? Lyney, kamu siapa sebenarnya?

Kenapa.. aku begitu sulit melupakan dirimu?

-

Manik [E/C] itu menatap layar handphonenya, tidak ada gerakan lain selain tatapan.

Jarinya bergerak ragu, hendak menekan satu kontak yang sedaritadi ia tatap. Itu kontak—

–Lyney.

Mantan kekasihnya yang lucunya mereka bertemu di salah satu sirkus. Dan Lyney tengah bekerja disana bersama dengan kembarannya, Lynette. Itulah awal mereka bertemu,

Dan kemudian, sudah setengah tahun semenjak mereka putus, seharusnya ia sudah Move on. Namun anehnya, perasaan itu masih menghantuinya.

Perasaan yang sama, saat ia bertemu dengan Lyney.

Ia masih.. jatuh cinta.

Gadis itu menggigit bibirnya sendiri, ia batal menekan tombol chatting dari sana. Ia memilih untuk meletakkan handphonenya di kasur.

"..pengecut" gumamnya ke diri sendiri.

[Name] merebahkan dirinya sendiri ke kasur, menatap handphone yang berada disebelahnya.

"Bagaimana kabar Lyney sekarang, ya?"

-

Minggu lalu, ia menemukan poster di tanah saat menuju ke supermarket. Itu adalah pertunjukkan sirkus, maniknya melebar. Ia dengan cepat memeluk poster itu, kemudian menciumnya seolah tengah mendapatkan berkah dari Tuhan.

Dan disinilah dia sekarang, duduk paling depan, ia mengambil kursi VIP agar bisa mendapatkan 'View' yang lebih dekat.

Agar ia.. bisa melihat Lyney dari jarak dekat.

10 menit berlalu, pertunjukkan masih berlangsung, [Name] tidak terlalu tertarik karena Lyney belum muncul. Baru adiknya, dan ya.. Lynette sadar.

Gadis itu menunduk pada [Name] dengan senyum, ia dulunya dekat dengan Lynette, namun setelah putus dengan Lyney, mereka jadi canggung.

Manik berwarna [E/C] itu bergulir, mencari-cari keberadaan Lyney. Dan ya, dia sudah muncul.

Mata mereka bertemu, keduanya sama-sama memiliki kerinduan disana. Rasanya dunia seketika berhenti. Ia ingin.. terus memandangi Lyney.

Lelaki itu mengajak [Name] keatas panggung, tentu gadis itu angguki, tangan mereka berdua terkait satu sama lain, walau ini hanya sebuah trik jenius dari pesulap. Hati gadis itu terpenuhi oleh kasih sayang.

Namun Anehnya,

Ia melihat cincin dijari manis Lyney.

Apa itu?

Ah..

Hatinya..

sakit.

Tes.

Tanpa sadar, air matanya jatuh dihadapan Lyney. Tubuhnya gemetar, rasanya hatinya hancur berkeping-keping.

Sungguh, ini bukan mimpi, kan?

Srat!

Kain besar menutupi tubuh mereka berdua, membuat lantai yang mereka pijak turun ke bawah panggung. Ya, itu sebuah trik sulap.

Lyney memeluk gadis itu erat, menciumi dahinya, pucuk kepalanya, menghirup bau shampoo dari rambutnya.

"Aku mencintaimu, maafkan aku. Sungguh, maafkan aku" ia berucap seperti itu, terus menerus tanpa henti.

Lyney menyerang [Name] dengan kasih sayang dan cinta, membuat hati gadis itu menjerit kesakitan.

"Kumohon.. kembalilah padaku. Aku berjanji akan berperilaku baik padamu" ucapnya memohon, tatapannya begitu yakin dan.. penuh kerinduan.

[Name] tau, ia sudah tau. Lyney sudah menikah.. dengan seseorang.

Gadis itu tersenyum, kemudian menggeleng. Ia mengelus pipi lelaki itu lembut,

"Rawat baik-baik istrimu, Lyney."

Rasanya, dunia kedua jiwa itu runtuh.

Lyney menangis sejadi-jadinya, ia memeluk gadis itu erat, membenamkan wajahnya ke dada gadis itu. Ia merindukan kehangatan dan bau tubuhnya.

Ia tidak sungguh-sungguh berniat menikah, namun entah kenapa hari itu.. ia membayangkan gadis yang ia nikahi sebagai [Name]. Ia bahkan tak menyentuh istrinya, sama sekali. Kecuali ia membayangkan istrinya sebagai [Name].

"Kumohon.. [Name]"

"Maaf, aku tak bisa. Berbahagialah, Lyney. Aku juga akan mencari kebahagiaan lain, selamat atas pernikahanmu"

-

Tiga tahun berlalu semenjak kejadian itu, Lyney memutuskan bercerai sebulan setelah ia bertemu dengan [Name], dan [Name] yang memutuskan untuk pindah ke luar negeri.

Selama tiga tahun, mereka mencari kebahagiaan mereka masing-masing, berusaha saling melupakan satu sama lain.

Keberadaan memori dan kerinduan itu selalu menggerogoti hati mereka, tak sekalipun ingin pergi.

Sampai pada akhirnya, mereka berdua saling tak bisa melupakan namun tak pernah kembali menyatu.

—END

°















|























°

“FINISHED”

—.Last Chapter of our story.—

✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang