D.F.Y - Albedo (🔞)

13.3K 434 97
                                    


🄳🄸🄴 🄵🄾🅁 🅈🄾🅄
ᵗʰᵉ ʷᵉᵉᵏᵉⁿᵈ

2:29 ━━━━━━❍─── 4:20
—↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺ —

Wanita bersurai [H/C] dengan Manik [E/C] yang ia turunkan pada putri kecilnya tercinta itu menatap Pemuda berseragam Putih abu-abu tengah berdiri di Halte bus, ia nampak gelisah.

"Mama, kakak itu kenapa?" Tanya putrinya, Sucrose.

[Name] tersenyum lembut, kemudian mengajaknya untuk mendekati pemuda pendek tersebut.

"Permisi" Ujarnya lembut, Lelaki berambut Blonde yang nampak basah itu menoleh.

Ia menatap [Name] dari atas sampai bawah menggunakan manik biru cerahnya, hingga tatapannya berhenti pada anak berambut hijau muda yang bersembunyi dibalik tubuh ibunya,

"Halo?" Albedo terkejut sedikit, ia mendongak kemudian mengangguk sebagai pengganti ucapan 'Halo',

"Kau nampak gelisah, apa ada yang mengganggumu?" Tanya [Name] sedikit khawatir, Albedo melebarkan matanya.

"Y-ya.. mungkin iya." Jawabnya sedikit kaku, Sucrose menatap Albedo bingung. Kakak ini gila ya? pikirnya.

[Name] masih memasang senyumnya, hingga ia tersadar bahwa ia mengenal Pemuda dihadapannya ini.

"Oh? kau kan anak angkatnya Rhinedottir? Haha! sudah lama tak bertemu ya? Bagaimana kabarmu?" Ucap [Name], membalik wajah Albedo menghadapnya.

Rona merah muncul memenuhi wajah Albedo, ia segera melepas tangan [Name] yang memegang wajahnya tadi,

"A- jangan sentuh aku! Untuk sementara.." Lirihnya mundur, [Name] menatap Albedo dengan maniknya yang tertutup kelopak mata bingung.

Tubuh Albedo gemetar, pemuda itu bergerak kearah [Name]. Ia sedikit berbisik, membuat [Name] membuka matanya terkejut setelah mendengar penuturan Albedo.

"E-ehh??" Senyum getir Wanita itu ulas, keringat dingin bermunculan dipipinya, ia menatap celana Albedo. Ada sedikit tonjolan disana.

"E-ergh.. Uhm.. A-aku bisa sih, cuman.. Ada Sucrose.." Lirihnya, melirik Sucrose yang menatapnya bingung,

[Name] menghela nafas, ia berjongkok mensejajarkan tingginya dengan tinggi Sucrose. Ia mengelus rambut putrinya lembut,

"Em.. Sucrose, putriku yang cantik. Kau mau kerumah Tante Gold nggak? bilangin kak Albedo ada 'kerusakan' sedikit ditubuh nya dan lagi diperbaikin Mama." Ujarnya tersenyum, Sucrose mengangguk kencang. Ia langsung berlari meninggalkan Albedo berdua dengan [Name] di halte bus,

"Kau bisa kerumahku sekarang, Rhinedottir pasti akan menahan Sucrose agar tidak pulang kerumah setelah mendengar pesanku. Ah.. dan.. Tolong jangan keluarkan didalam ya. Sucrose tidak mau punya adik tanpa tau siapa ayahnya.."

-

Suara desahan dengan decakan basah terdengar di ruang tamu gelap milik [Name], suara nafas yang detak jantung pun terdengar saking sepinya rumah itu.

"Nggh, T-tunggu.. pelan-pelan sedikit. Sudah berapa lama memangnya kau tidak Ejaku- AH?!"

Tubuh [Name] melengkung keenakan kala benda panjang milik Albedo memasuki liangnya,

"Shh, saking sibuknya aku belajar untuk Olimpiade aku sampai lupa tubuhku perlu perbaikan."

Albedo menatap [Name] yang berada dibawahnya penuh nafsu, tangan kanannya menahan tangan [Name] diatas sedangkan tangan kirinya sibuk bermain dengan Puting milik Wanita berumur 28 tahun tersebut,

✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang