J.F - Heizou

2.1K 195 15
                                    

—Just Friends
–Keshi

“Baby girl is saying that we just friends
That we just friends
If we fuckin', are we just friends?
Are we just friends?”

-

Senyuman melekat pada wajahnya, tatapannya teduh, ia tak berpaling sekalipun pada gadis yang berada disampingnya.

[Name] namanya, ia sahabat karib Heizou. Teman dari kecil, mereka selalu bersama layaknya truk gandengan.

"Kemampuan menjahitmu semakin meningkat ya~" Ucap Heizou, bersender pada bahu sang gadis.

"Iya dong, kan mau kukasih ke Traveller" Seru [Name], wajahnya merona. Jujur Heizou cemburu, ia memeluk perut [Name]

"Aku saja yang ngasih" Ucap Heizou, [Name] menggeleng.

"Gak, aku mau ngasih langsung. Kan besok dia mau berangkat!" Tolak [Name], Heizou cemberut.

Detektif itu mendorong [Name] hingga merebahkan diri pada futon miliknya. Iya, daritadi mereka dikamar. Dikamar [Name].

"Aku. Aja. Yang. Ngasih."

Maniknya yang berwarna hijau menatap nyalang pada gadis itu, ia tak ingin Traveller mengambil gadisnya!

"Ih kenapa sih. Cemburu kah? kok cemburu, kan kita temen!"

Jleb!!

Nyesek, sumpah.

"Kalau lebih dari temen gimana! aku kan berhak cemburu" Kesal Heizou, [Name] cengo lalu tertawa.

"Apaan emang? sahabat?" Ujarnya ditengah tawanya. Disaat sang gadis masih sibuk menertawakan ucapan Heizou, lelaki itu mengecup bibirnya pelan.

Membuat tawaan itu berhenti, hilang, diganti keheningan yang canggung.

"Kalau udah ciuman berarti lebih dari temen, kan?" Ujarnya ditengah sengiran iseng, rona merah menjalar hingga ketekuk.

"K-ku-kurang ajar!"

PLAK!

-

Heizou menatap bunga sakura yang berada di halaman rumah [Name], pipinya merah karena habis ditampar.

Pelaku yang membuat pipinya memar begitu mengunci diri dikamar, salah Heizou juga sih..

"[Name] masih menolakmu ya?" Ucap ibu [Name] yang baru saja duduk disebelah Heizou, mendinginkan memarnya menggunakan air dingin.

"Hehe.. bukan salah dia sih, kan itu hak dia suka atau enggak sama saya.." Lirih Heizou, hatinya sedih.

Senyum terpatri para wajah sang wanita paruh baya, dua sahabat masa kecil yang dulunya masih sering bermain bersama malah jadi begini.

"Padahal yang paling nempel tuh dulu dia ya.. sekarang kok kebalik?" Heran ibu [Name], agak mengejek. Heizou memajukan bibirnya, ia juga tidak tau.

Helaan nafas keluar pada bibir sang detektif, ini mengesalkan. Padahal dia tampan, hanya kurang tinggi saja.

"Oh, bagaimana kalau buat rencana saja?" Saran sang Ibunda calon kasih, Heizou menoleh dengan heran.

✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang