—Valentine
–Laufey"I've rejected affection
For years and years
Now I have it and damn it
It's kind of weird"-
Tahun ini umurku 27 tahun, dan aku masih lajang. Aku tak memiliki sama sekali pengalaman romansa, sama sekali tidak ada. Bahkan di abad-23 ini, di lingkungan sekitarku pasangan bertebaran.
Yang kuherankan, kenapa anak kecil juga ikutan mencari pengalaman romansa?!
Aku menatap dua anak kecil yang berada di depanku, tengah berpelukan dan bergandengan, memanggil satu sama lain dengan panggilan sayang.
Ah, itu mengesalkan. Tapi disisi lain aku sedikit iri.
Manik berwarna [E/C] milikku menatap layar komputer dihadapanku, sepertinya seumur hidup aku akan bekerja seperti ini. Hidupku flat, tanpa taburan gula manis diatasnya.
BRAK
Tumpukan kertas berkas muncul dimejaku, ah astaga.. aku akan lembur hari ini. Bahkan tumpukan kertas ini sampai membuat pengirimnya tertutup.
"Huwah~ tolong direvisi ya, mohon bantuannya [Name]!" Ucapnya kemudian berjalan pergi,
Dahiku mengernyit, membuka lembar perlembar kertas itu.
"..."
Keheningan melandaku, kepalaku pusing. Banyak sekali yang harus dikerjakan hari ini..
"Oh iya, nona Yelan memanggilmu keruangannya tadi" seru temanku yang tadi baru saja menumpuk berkas sialan ini.
Nona Yelan? untuk apa memanggilku kekantornya?
jarang banget Nona Yelan manggil aku kekantornya..
-
Pintu terbuka pelan, menampilkan gadis berusia 27 tahun dengan wajah gugup disana. Ia berjalan masuk keruangan dengan keringat dingin yang muncul dengan sendirinya,
"A-ada apa memanggil saya, nona Yelan??" Tanyanya gugup, wanita yang duduk dikursi tersenyum.
"Kemarilah" Ujarnya, menggerakkan jarinya memberi tanda untuk mendekat.
[Name] mengangguk kemudian mendekat, tanpa aba-aba dasinya ditarik. Manik berwarna [E/C] itu membelalakkan matanya kaget, ciuman mendarat dibibirnya.
Ciuman itu lama, sangat lama. Bahkan pewarna bibir Yelan tercetak dibibirnya. Rona merah muncul diseluruh wajahnya, entah sengaja atau tidak, itu ciuman pertamanya.
Kala ciuman itu terlepas, Yelan memasang senyumnya yang cantik. Ia merangkul pinggang gadis itu kemudian mendudukkannya pada pahanya.
"do you want to be my valentine?" Ia berbisik pada telinga [Name], membuat jantung gadis itu berdetak kesekian kalinya.
Pelukan dari belakang yang untuk pertama kalinya ia terima, ciuman bibir, rangkulan, dan pangkuan, semuanya berhasil membuat gadis itu melayang.
"T-tapi nona Yelan.. mnh?!"
Tangan Yelan bergerak masuk kedalam rok Pencil Skirt miliknya, mengelus pahanya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ
FanfictionKisahmu sebagai Main Character di hidup mereka, atau dihidupmu. ᴏɴᴇꜱʜᴏᴛ! x ʀᴇᴀᴅᴇʀ ✓.] 𝓖𝓮𝓷𝓼𝓱𝓲𝓷 𝓘𝓶𝓹𝓪𝓬𝓽 [!] tidak menerima Req Ship (CharaxChara) karena ini khusus (xReader)