✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ

W.B - The Ballader vt. Dottore

—Wrecking Ball
–Mother Mother

"I am unruly in the stands
I am a rock on top of the sand
I am a fist amidst the hands
And I break it just because I can"

—

Labolatorium sepi, dingin, dan mencekam sudah menjadi ciri khas tersendiri untuk Lab uji coba milik Dottore.

Manik yang tak memiliki warna itu menatap kosong kedepannya, penglihatannya memang tidak ada. Dia cacat dalam penglihatan

"Kau sudah bangun?" Suara berat seorang pria terdengar, ia menoleh ke samping kanan. Indra pendengarannya merasa pria itu ada disana.

"Aku selalu bangun" Ujarnya menjawab, Dottore terkekeh pelan.

"Mengingat kau buta, memang sih menurutmu selalu sama karena gelap." Ia berucap, gadis itu diam. Karena memang itu kebenarannya.

"Apa kalian.. tidak menikmati hidup kalian?" Ia bertanya lirih, tak memedulikan Dottore yang sudah bersiap dengan jarum suntik kesayangannya.

"Maksudmu?" Kali ini suara serak muncul disamping kirinya, berada dipojok ruangan.

Ia tersenyum, matanya menyipit. Walau maniknya tak memiliki warna, entah kenapa dirasa indah.

"500 tahun itu berat loh? apa kamu tidak menikmatinya?" Ujarnya dengan wajah ceria.

"Darimana-"

"Walau aku cacat, aku menyadari auramu. Aura kehidupanmu begitu berat, apa kau baik-baik saja?"

Scaramouche terdiam, kalimat itu menusuk jantungnya. Ia merasa aneh.

Gadis itu menoleh kearah Dottore yang bersiap menyuntikkan hasil uji coba ke leher gadis buta itu.

"40 tahun itu juga berat lho.. padahal kau hebat dan berbakat, hanya saja bakatmu berada didunia yang salah"

Gerakan Dottore terhenti, ia menatap kaget dari balik topengnya. Bagaimana bisa ia mengetahuinya?

"Zandik, dan Kunikuzushi. Kalian anak yang hebat, masih bisa bertahan didunia ini.. walau cara kalian salah"

-

Dewa-dewi, Archon, Tuhan, kalimat yang dapat membuat Dottore bergetar. Dia ingin melampaui 'Mereka' dengan kepintaran dan bakatnya.

Namun, apa ini?

Mengapa 'Dia' begitu baik hati?

Padahal ia sudah menyaingi-Nya, menyebabkan kericuhan pada dunia yang ia buat dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Bukankah harusnya ia mendapatkan hukuman? mengapa ia mendapatkan elusan kepala dan senyum hangat darinya?

"Kalian mahluk hidup adalah anak-anakku. Kalian hanya bingung tak berarah. Itu bukan salahmu"

Gadis buta itu seorang Dewi yang memang sudah bosan berada diatas, ingin berbaur dengan manusia dan merasakan sakit yang dirasakan mereka.

Ia menjelma menjadi seorang gadis buta, menjadi perempuan yang selalu menjadi pendengar keluh kesah orang-orang disekitarnya.