R.T.G - Kaveh

2.3K 198 60
                                    

—Ready To Go
–Ju$t

“I wanted you to know
That I am ready to go, heartbeat
My heartbeat
I wanted you to know Whenever you are around, can't speak
I can't speak”

-

Asap rokok menyebar dalam satu ruangan, kamar berantakan dengan sampah dimana-mana, ventilasi yang tertutup, bekas putung rokok yang memenuhi meja.

Manik [E/C] itu menatap langit kamarnya, kosong, gelap, hampa.

"Ah, untuk apasih aku hidup?" Ujarnya lesu, kembali menghisap rokok miliknya.

DRRT

Handphonenya yang berada dimeja bergetar, ia menatap layar yang menampilkan kontak seseorang disana. Ia menatapnya, tak berniat mengangkatnya sedikitpun.

'Kaveh' Nama yang berada dikontak tersebut. Gadis itu bangkit dari tempat ia duduk, mengambil handphonenya, memasuki ranjang, mengenakan earphone miliknya.

Ia menyalakan mode 'don't disturb' pada benda persegi itu kemudian menyalakan lagu, ia kembali pergi ke alam mimpinya.

Sedangkan disatu sisi, seorang lelaki tengah panik menelpon teman sekelompoknya yang sama sekali tidak mengangkat panggilan darinya.

"Sial, [Name] kemana sih!?" Pekiknya geram, Alhaitham disebelahnya menghela nafas kasar.

"Sudah kubilang anak itu tak akan handil presentasi" Ujarnya dengan putung rokok dijari jemarinya, Kaveh menatap Alhaitham geram.

"Tapi dia membantu kita untuk tugas ini! Bahkan dia yang paling banyak berdedikasi, bagaimana melakukan presentasi tanpa memahami materi yang ia buat?!" Kesalnya, ia mengacak rambutnya. Pusing!!

Masalahnya kalau semua anggota kelompok tidak handil dalam presentasi, satu kelompok tidak mendapat nilai!

"AARGGHH!!"

-

Surai rambut dengan warna [H/C] menatap kosong pada lemari penyimpanan makanan miliknya, persediaan bahan makanannya sudah habis.

"...Ah, menyebalkan.." Lesunya, ia duduk pada samping kasur, menatap kamarnya yang berantakan.

Ia sejenak hening, berpikir keras, perutnya sudah menggema sedaritadi.

"Hanya sehari saja"

Gadis itu bangkit dari kasurnya, membuka gorden yang ia tutup, membuka ventilasi udara satu-satunya alias jendela, membersihkan sampah yang menumpuk dikamarnya.

Ia bersih-bersih.

Manik [E/C] itu menatap tisu dengan darah. Ia mengernyitkan dahi kemudian menatap pergelangan tangannya yang penuh dengan sayatan.

"Sepertinya aku harus konsul lagi" Ujarnya menghela nafas.

[Name] menyapu, mengepel, membersihkan debu yang ada dikamarnya, merapikan segala tempat yang berantakan.

Tepat jam 2 siang, apartemennya benar-benar bersih sekarang. Senyumnya terukir ia bangga.

"Ah, lengket" Lirihnya, ia melepas pakaiannya, tak meninggalkan sedikit kainpun pada tubuhnya, kemudian berjalan masuk pada kamar mandi.

Sudah seminggu, ia akhirnya kembali peduli pada hidupnya.

Siklus ini sering muncul setiap bulan, dan sudah seperti hal wajib pada dirinya.

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan gadis dengan paras cantik dan bulu mata lentik tanpa pakaian, hanya beralaskan handuk saja.

Ia membuka lemarinya, mengambil satu set pakaian. Ah, ia bersiap untuk kesupermarket.

✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang