S.W - Zoeline

4.4K 215 10
                                    


🅂🅆🄴🄰🅃🄴🅁 🅆🄴🄰🅃🄷🄴🅁
ᵀʰᵉ ⁿᵉⁱᵍʰᵇᵒᵘʳʰᵒᵒᵈ

0:58 ━━❍─────── 4:00

—↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺ —

Manik coklat keemasan itu menatap gadis berambut [H/C] yang tergeletak lemah didekat kuilnya,

Ia mendekat kearahnya. Tangannya terjulur untuk menyentuh pipi gadis asing tersebut, menatapnya dalam.

"Kenapa bisa ada manusia disini?" Tanyanya heran, ia menatap rubah-rubah lain yang bergerombol hendak melihat gadis tersebut,

"Ini.. tempat yang agak mustahil untuk dimasuki manusia biasa.." Lirihnya iba, Kitsune Itu menggendong sang gadis masuk kedalam kuil. Berniat hendak merawatnya.

"Semoga kau baik-baik saja"

-

Kelopak mata terbuka, menampilkan manik [E/C] yang agak redup. Walau agak buram, ia masih bisa melihat,

"Dimana.. aku?" Lirihnya lemah, ia bangkit dengan sedikit kekuatan. Menyentuh kepalanya yang diperban.

Ia masih ingat saat itu kepalanya bercucuran darah karena diserang oleh Monster serigala -Wolflord-

"Wolflord sialan.. ah lupakan itu, yang terpenting. Aku berada dimana?" Tanyanya pada diri sendiri, ia menatap seluruh isi ruangan,

"..Kuil?" Herannya,

Tak

Maniknya beralih kearah pintu geser, ia menatap sosok Kitsune berambut coklat sedikit oranye walau tidak terlalu kelihatan.

Ia nampak membawa nampan makanan dan kotak P3K,

"Ah! kau sudah bangun rupanya. Tunggu, aku akan kesana." Ucapnya dan berlari mendekat,

Wanita itu meletakkan nampan makanan tersebut disampingnya dan mulai membuka kotak P3K yang dibawanya,

Tangannya dengan lihai mengganti perban dan mengobati luka yang sudah agak menutup, wajahnya nampak serius kala mengobati gadis asing tersebut.

"Selesai! Baiklah, saatnya makan!" Serunya dengan senyum lebar, menyodorkan nampan makanan dengan menu-menu yang agak asing dimata gadis bersurai [H/C] tersebut,

"Baiklah.. Selamat makan.."

Keheningan melanda, hingga Kitsune cantik itu membuka suara. Melontarkan pertanyaan yang sedaritadi ia tahan,

"Siapa namamu?" Tanyanya, gadis itu meneguk makanannya. Kemudian menatap sang Rubah

"[Name]" jawabnya, Senyum muncul diwajah sang wanita

"Nama yang cantik. Salam kenal, [Name]. Aku Zoeline"

-

Sudah enam bulan ia tinggal dikuil ini, hubungannya dengan Zoeline sudah bisa dibilang cukup dekat.

[Name] tak memikirkan satupun cara untuk kembali, ia terlalu nyaman disini.

"[Name], kau tidak ingin kembali?" Tanya Zoeline yang tengah mengelus rubah berwarna oranye.

[Name] menggeleng pelan sebagai jawaban, gadis itu bersandar dibahu sang Kitsune. Maniknya menatap bunga-bunga dandelion yang bertebaran dimana-mana. Cantik.

"Kenapa?" Tanya Zoeline,

"Kau tau kan, manusia biasa tak boleh terlalu lama disini" Lirih Zoeline,

"Aku.. tak peduli. Dunia luar menyebalkan, aku ingin bersamamu saja disini. Dikuil ini, bermain dengan para rubah. Minum teh denganmu." Balas [Name] memetik satu bunga dandelion,

Zoeline tersenyum sendu, ia menggenggam erat tangan [Name]. Maniknya memancarkan kesedihan, bagaimanapun juga tempat [Name] bukanlah disini.

"Jangan coba-coba mengembalikanku wahai dewi rubah." Lirih [Name] yang sadar dengan tatapan Zoeline,

Dewi rubah itu menggeleng, ia menyelipkan bunga yang barusan ia petik tadi di rambut [Name],

Bunga-bunga dandelion berterbangan, menutupi tubuh [Name]. Gadis itu terbelalak, menatap Zoeline yang menunduk hormat dengan senyumnya.

"..Terimakasih telah mengunjungiku diakhir tidur panjangku. Ingatan enam bulan itu akan kusimpan dengan baik, seperti emas." Ucap Zoeline tersenyum lebar,

Gadis itu memeluk sang Dewi rubah erat, tak ingin melepasnya. Tangisnya keluar bersama dengan isakan kecil,

Zoeline memeluk balik sang gadis, ia mengelus punggung [Name] lembut.

[Name] mengecup pelan bibir Zoeline, wanita itu terbelalak kaget. Hingga [Name] melepaskan ciumannya dengan senyum,

"Bila kita bertemu lagi di dunia lain, aku berharap dilahirkan sebagai seorang lelaki dan bisa bertemu denganmu. Kemudian menjadikanmu sebagai kekasih hidupku, Zoeline."

Bunga-bunga dandelion berhenti berkumpul dan berterbangan di tempat [Name] tadinya duduk, Zoeline menatap kumpulan dandelion itu kosong.

[Name] sudah ia antar kembali ketempat seharusnya gadis itu berada, kehampaan muncul kembali setelah enam bulan gadis itu muncul.

Ia tersenyum kecil dan mengambil salah satu bunga dandelion, mengecupnya pelan.

"Ya, aku akan menunggumu [Name]. Temui aku sebelum aku bertemu dengannya"

✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang