—
🄼🅁. 🄻🄾🅅🄴🅁🄼🄰🄽
ᴿⁱᶜᵏʸ ᴹᵒⁿᵗᵍᵒᵐᵉʳʸ1:58 ━━━━━❍──── 3:37
—↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺ ——
Manik [E/C] milik [Name] menatap kesal kearah kucing berwarna ginger dengan manik biru indah dihadapannya,
"Ajax, Sudah berapa kali kubilang jangan mencuri dalamanku!" Seru [Name] kemudian mengangkat Kucingnya,
Ajax, si pelaku hanya mengeong sembari menampilkan wajah polos tak bersalah miliknya,
"Lama-lama kunikahin juga kau sama kucing tetangga sebelah, si Lumine" Geram [Name], Ajax terkejut kemudian melepaskan dirinya dari gendongan [Name]. Lebih tepatnya kabur.
Gadis berusia 20 tahun itu mencengkram pinggangnya heran, kenapa Ajax keliatan gak tertarik ya sama Lumine? padahal kucing yang satu itu lumayan banyak yang deketin dia,
"Kok kucingku gini amat ya"
-
"Ajaxx, mau yaa nikah sama Luminee?? aku mau deketin Dainsleif soalnyaa, hehehe" Ucap [Name] menghampiri Ajax yang tengah bersantai di depan Tv, kucing itu mengeong tanda tak mau,
"Ih, kenapa si? Lumine kan cakep. Bulu nya cantiikk, kalau kalian nikah terus punya anak. Pasti anak kalian cantik-cantik! Warnanya Kuning sama Ginger, kan lucuu"
"Meong~"
Ajax mengeong lagi, ia melompat kearah [Name] kemudian menjilati bibirnya. [Name] sudah biasa, Ajax selalu begini sejak kucing itu ia adopsi dari jalanan,
"Kamu lapar kah? Bentar kusiapin dulu ya"
[Name] meletakkan Ajax di karpet, kemudian ia berjalan menuju dapur hendak menyiapkan makanan Ajax,
Tok! tok! tok!
Gadis bermanik [E/C] itu membuka jendelanya yang baru saja diketok, ada Dainsleif disana tengah menggendong Lumine, kucingnya.
"Ah! Dain! Kenapa? tumben banget," Seru [Name] kesenangan, Dainsleif tersenyum manis kemudian menyerahkan surat undangan,
Gadis itu menerimanya dengan penuh bingung, hingga maniknya membaca nama Dainsleif disana,
Undangan pernikahan.
"Eh?" Suaranya berkata lirih, terlihat jelas [Name] sedikit sedih.
"Minggu depan aku nikah, dateng ya!" Ucap Dainsleif, disebelahnya muncul gadis manis berambut kuning emas,
"Wah? selamat ya, sama siapa?" Ucap [Name], menahan sedihnya
"Ini cewek disampingku, Namanya Lumine. Nama kucingku juga Lumine ya, Haha! Kebetulan apa ini?" Kekeh Dainsleif, Lumine menunduk pelan kearah [Name] dengan senyum manisnya, ia kemudian bermain dengan kucing Dainsleif,
"Yaudah, aku sama Lumine mau ngurus nikahannya dulu. Dah"
[Name] melambai pelan, menatap kosong jendela Dainsleif dihadapannya,
"Meong"
Ajax mengeong, ia tau pemiliknya tengah bersedih. Kucing berwarna jeruk itu mengelus kepalanya di kaki [Name], berusaha menenangkan sang majikan.
"Eh, Ajax? kamu pasti laper banget, maaf ya aku kelupaan."
-
Manik biru matinya menatap [Name] yang menangis dikamarnya, tengah menunduk diantara kedua kakinya yang tertutup selimut tebal, lagu mellow dan hari hujan pun mewakili hari itu,
Siapa yang enggak kaget, orang yang disukai dari masa-masa ia Kuliah dulu ternyata mau nikah.
"Mrrr.." Ajax melompat kekasur [Name], menghampirinya, kemudian mengeong seolah menanyakan keadaannya,
Ia menggosok bulunya terus menerus, bersembunyi diantara kedua paha [Name], menjilat pipi [Name] yang basah karena air mata,
Gadis itu tersenyum, ia memeluk Ajax erat. Air mata kembali menetes,
"Gapapa kok, cuma sedikit sakit aja.. yang penting kamu masih ada disini, nemenin aku" Lirihnya sendu, Ajax mengeong lagi membalas pelukan [Name],
'Jangan sedih ya, kalau aku pergi duluan.. yang nemenin kamu kayak gini siapa lagi selain aku?'
Kucing orange itu meneteskan air matanya, ikut bersedih karena tuannya.
'Aku gamau sama Lumine karena aku cinta kamu, tapi aku sadar.. Kita mahluk yang berbeda. Kamu manusia sedangkan aku kucing. Kita ga bisa bersama'
'Makanya, aku mau nemenin kamu sampai kamu menemukan orang yang lebih baik sebagai ganti cintaku kekamu'
'Tapi kayaknya aku ga bisa terus terusan nemenin kamu, maaf ya [Name]. Andai aku bisa, aku bakal nemuin kamu dalam wujud manusia..'
Manik [E/C] itu gemetar hebat, ia menatap kucingnya yang diam kaku dipelukannya, ia tak bernafas, tubuhnya pun dingin, Air mata kembali menetes,
"Jax? Ajax?? Nak, jangan matii.. Siapa lagi yang nemenin aku selain kamuu.."
[Name] memeluk erat kucingnya, kembali menangis histeris, jangan bilang tadi itu hari terakhirnya bertemu Ajax??
"AJAAXXXXXXX!!!!!"
-
Mata bengkak, wajah berantakan, keadaan [Name] benar-benar parah hari ini.
Ia menatap kuburan kucingnya, hari ini pun hujan, benar-benar sama seperti kondisinya.
"Kok masih sedih?? Jangan lama-lama sedihnya, nanti aku ikutan sedih"
Gadis itu berbalik, menatap lelaki berambut orange yang benar-benar mirip dengan kucingnya, bahkan matanya pun sama,
Senyum simpul lelaki itu ulas, ia memeluk [Name] erat tak mengindahkan keheranan gadis tersebut,
"H-hah??"
Ajax namanya, dia reinkarnasi kucing itu sendiri. Harapan terakhirnya benar-benar terkabul.
"Ini aku, Ajax! Masa gak kenal sama kucing yang nemenin kamu bertahun-tahun sih?" Serunya tersenyum lebar,
Mustahil rasanya, namun entah kenapa [Name] percaya. Mungkin karena ia terlalu putus asa, jadi ia bisa mempercayai kalimat sederhana itu.
Gadis itu kembali menangis, ia membalas pelukan Ajax dihadapannya.
"Selamat datang kembali, Jax."
"Aku pulang, [Name]"
-I'm Mr. Loverman
-And I miss my lovers
—
Next >> Aether
KAMU SEDANG MEMBACA
✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ
FanfictionKisahmu sebagai Main Character di hidup mereka, atau dihidupmu. ᴏɴᴇꜱʜᴏᴛ! x ʀᴇᴀᴅᴇʀ ✓.] 𝓖𝓮𝓷𝓼𝓱𝓲𝓷 𝓘𝓶𝓹𝓪𝓬𝓽 [!] tidak menerima Req Ship (CharaxChara) karena ini khusus (xReader)