—
🄸🄽🅃🄴🅁🄰🄺🅂🄸
ᵗᵘˡᵘˢ0:28 ━━❍─────── 2:54
—↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺ —
—
Cantik. Dewi itu hanya bisa dijelaskan oleh satu kata. Dia Sempurna. Netra berwarna [E/C] itu terpasang indah dimatanya,
Morax tertegun, untuk pertama kalinya ia melihat Dewi seindah ini. Dadanya sesak, berdegup kencang, ia merasa tak nyaman namun hal ini benar-benar candu.
"Permisi.. apa kau, Morax?"
Ah, Dewi itu menyapanya. Dewi yang selalu ia perhatikan dari jauh.
"..Ya, itu saya sendiri" Balasnya pelan, sedikit canggung. Dewi itu mengulas senyum, menjulurkan tangannya membuat Morax mengangkat alisnya bingung,
"Namaku [Name], aku Dewi Mineral. Biasa dipanggil Dewi Emas sih.. hehe."
Morax menatap manik [E/C] yang berkilau, memang wajar. Dia, memang indah dan berharga.
Sang Dewa Kontrak membalas jabatan itu setelah sekian lama [Name] menjulurkan tangannya, ia membalas senyuman sang Dewi dengan senyum tipisnya,
"Ya, salam kenal [Name]. Kau bisa memanggilku Morax"
-
Manik emas milik Morax menatap [Name] yang tengah menatap sungai, bahasa lainnya bengong. Sudah makanan sehari-hari baginya menatap [Name] yang setiap harinya melihat air sungai, Dewi itu tengah bekerja.
"Morax! sepertinya aku berlebihan membuat mineral deh.." Lirih [Name] sedih, ia menunjuk tumpukan emas dan beberapa mineral berharga menumpuk didekatnya,
"Lemparkan saja kesembarang tempat, siapa tau manusia yang membutuhkan benda-benda itu bisa terbantu sedikit" Ucap Morax menenangkan [Name] yang bermain dengan kekuatan dewinya, ia tengah memainkan emas yang muncul ditelapak tangannya.
"Ide bagus! kau memang pintar Morax!!" Seru [Name], Dewi itu memeluk erat sang Archon kemudian melempar mineral-mineral yang baru saja ia buat.
Lain dengan Morax, wajahnya sekarang merah padam. Ia hanya bisa mengomel dalam hati, sedikit kesal karena [Name] memeluknya sebagai perasaan teman dekat saja tidak lebih.
"Imut"
Kaget. Tentu, siapa yang tidak kaget? [Name] daritadi memperhatikan wajahnya yang sedikit aneh karena salah tingkah,
"Morax kau benar-benar imut, mau jadi suamiku tidak?"
Archon Geo seketika membatu. Apa ini? Pengakuan perasaan cinta tanpa sengaja??!!
"A-ah, itu- aku.. kau..??" Lihat, bahkan Archon tertua tidak bisa berkata-kata bila sudah salah tingkah begini.
"Aku sering mendengar itu dari para manusia, mereka bilang suami itu teman hidup dan orang spesial. Jadi, Morax itu suamiku dong? kan kamu teman hidupku" Ucap [Name] dengan senyum lebarnya yang polos,
"Oh.. kau.. salah sangka rupanya" Lirih Morax, hatinya patah.
"Eh? salah sangka??"
"Lupakan saja [Name].. lupakan.."
-
Kalian pernah mendengar lirik lagu ini?
'Jika dia memang bisa untukku
Sini, dekat dan dekatlah
Dan jika dia memang bukan untukku
Tolong, reda dan redalah'Kira-kira begitulah perasaan hati Morax kala mendengar topik para Archon hari ini. Bimbang, bingung, tak bisa dijelaskan.
"Eh eh. Dewi mineral itu yang dekat sama Morax kan? aku nggak Nyangka dia nikah sama Dewa musim.." Ucap Tsaritsa memulai topik obrolan, tentu Morax langsung melebarkan telinganya.
"Hah?! Bentar-bentar... sejak kapan dia nikah?!" Kaget Archon dendro, memasang wajah Shocknya.
"Loh gatau kah kamu? udah kesebar lho.. Seluruh Liyue tau, harusnya Morax juga tau" Ucap Barbatos, menunjuk Morax yang membatu.
"Saya.. nggak tau soal itu.." Lirih Morax, menahan sedih.
"LOH?! SERIUS?!" Pekik Barbatos, ia sampai terjungkal dari kursinya.
"Eh.. kasian. Nt ya, nt." Lirih Archon Hydro, sedikit mengejek.
"Waduh, padahal udah lama lho [Name] nikahnya. Udah punya dua anak ya? apa satu?" Ujar Archon Pyro menambah topik,
"HAHH?! ASLII AKU BARU TAU DIA UDAH PUNYA ANAK" Pekik Archon Electro, Beelzebub.
"Udahh, udah lama. Sayangnya Suaminya udah mati, sama anaknya juga. Pas perang Archon kalo ga salah" Ucap Archon Pyro,
"Wih janda tuh, embat Mor. Mayan udah berpengalaman" Kikik Archon Anemo Menyikut tangan Archon Geo.
"Engga." Tegas Morax yang sudah potek duluan,
"Walau mau kamu embat dia gabakal mau, nyerah aja. [Name] janda setia" Kikik Archon Cyro, Tsaritsa.
Sungguh. Morax sekarang galau. Sudah ditinggal mati bestie tercinta alias Guizhong, ditambah crushnya si [Name] ternyata janda yang ditinggal mati sama suami dan anaknya.
Batinnya meringis.
'Gini amat gustii,'
—
![](https://img.wattpad.com/cover/304800019-288-k159204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✎: ̗̀➛ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ ;ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ! ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ
FanfictionKisahmu sebagai Main Character di hidup mereka, atau dihidupmu. ᴏɴᴇꜱʜᴏᴛ! x ʀᴇᴀᴅᴇʀ ✓.] 𝓖𝓮𝓷𝓼𝓱𝓲𝓷 𝓘𝓶𝓹𝓪𝓬𝓽 [!] tidak menerima Req Ship (CharaxChara) karena ini khusus (xReader)