48

4.7K 690 70
                                    

Pelaku percobaan pembunuhan padaku rupanya adalah Medeline. Dia mengakui semua perbuatannya di ruang sidang. Medeline berkata jika dia menyewa pembunuh bayaran dari luar kekaisaran untuk membunuhku. Anak panah yang digunakan pembunuh bayaran itu sudah dibalur oleh racun getah pohon toxinous. Getah pohon ini bisa membuat orang dewasa tertidur selama 2 minggu sebelum akhirnya tewas. Aku berhasil selamat karena tubuhku bisa melawan racunnya. Ini merupakan sebuah keajaiban yang jarang sekali terjadi. Sebab, kemungkinan bisa selamat dari racun ini adalah 0,1%.

Alasan Medeline membunuhku adalah karena ia ingin balas dendam.

Yah, aku sama sekali tidak menduga kalau Medeline akan melakukan hal bodoh setelah mendengar peringatanku. Sebagai hadiah atas perilaku bodohnya, Chandler menggantung kepalanya dan mencabut gelar bangsawan keluarganya. Kepala Medeline yang sudah dipotong dipajang di alun-alun ibukota sebagai peringatan kepada orang-orang yang berniat melukaiku. Sementara, keluarga Medeline kini bekerja sebagai pelayan dan budak demi bisa bertahan hidup.

Aku sebenarnya kasihan pada keluarganya. Tapi, ternyata merekalah yang membantu Medeline mencari pembunuh bayaran. Seketika, rasa kasihanku menguap begitu saja.

"Pembunuh bayarannya langsung ditangkap 3 menit setelah kau pingsan, Thea! Yang Mulia Kaisar sendiri yang membunuhnya. Aku dengar, beliau membekukan seluruh tubuhnya setelah mati. Lalu, melemparnya dari tebing. Mayat beku pembunuh bayaran itu lalu hancur. Benar-benar mengerikan!" kata Flo yang duduk di depanku.

Aku mengaduk tehku dengan pelan. Aku juga mendengar kabar itu. Bukankah Chandler sedikit menyeramkan dalam menghabisi pembunuh bayaran itu?

"Ternyata, Yang Mulia Kaisar sangat menyayangimu, ya!" kata Flo lagi.

Sebenarnya, dia terlalu sayang! Sekarang saja aku tidak diperbolehkan keluar dari kamarku. Chandler juga menempatkan seluruh ksatrianya di istanaku. Karena besok kami akan menikah, Chandler jadi semakin sibuk mengurus semuanya. Dan, melarangku melakukan apapun selain makan dan tidur. Dia bilang aku perlu istirahat total.

"Kau juga tahu kalau hal yang berlebihan itu tidak baik, bukan?"

"Haha, aku juga mau disayang seperti Yang Mulia Kaisar menyayangimu." kata Flo sembari meletakkan tangannya di atas pipi. Wajahnya merona.

Aku menatapnya. Kalau dia tahu Chandler bisa berubah jadi manusia berhati dingin tanpa belas kasih kapan pun dan memotong kepalaku, aku yakin dia tidak akan berkata seperti itu. Haha....

"Kau akan menangkap bunga pernikahanku besok, kan?" tanyaku.

Flo mengangguk semangat, "Tentu saja!" katanya, Flo mengepalkan kedua tangannya, "Aku tidak menyangka kalau temanku yang melajang 20 tahun akan menikah dengan orang paling hebat di kekaisaran!" katanya sembari menyeka ujung matanya yang berair.

Dia terlihat seperti ibu yang bangga akan perjuangan anak semata wayangnya.

Aku menghela nafas. Aku memanggil Flo ke kamarku bukan untuk membicarakan pernikahanku. Aku harus membicarakan sesuatu yang penting. Soal asal-usul Abel yang diketahui Medeline.

"Aku mengatakan hal ini bukan karena mencurigaimu, Flo. Tapi,_"

"Katakan saja!" kata Flo serius.

Aku menatapnya.

"Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, katakan saja! Aku tidak akan marah!" kata Flo tegas

Dia selalu saja seperti ini. Tidak pernah ragu mengatakan apa yang ada di kepalanya. Aku harap aku juga bisa seperti Flo.

Aku menghela nafas sekali lagi. Berusaha mengumpulkan keberanian. Mungkin Flo akan marah karena berpikir aku menuduhnya. Tapi, tidak ada yang bisa aku lakukan atas reaksinya. Aku harus tahu siapa yang sudah menyebarkan rumor soal Abel.

Emperor, Please Obey Me!✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang