82

4K 650 62
                                    

"Jadi, anda seorang dewi?" tanya Aloysius dengan wajah tak percaya.

Aku tersenyum canggung. Wajahku terpaling. Aku mengangguk pelan.

Pada akhirnya, aku mengatakan semuanya dengan jujur pada Aloysius. Fakta kalau aku adalah reinkarnasi dari Alathea, dewi pertama yang diciptakan. Aku mengatakannya dengan jujur karena memang tidak ada yang bisa dijadikan alasan yang masuk akal untuk semua yang terjadi.

Tidak ada orang yang bisa sembuh dari pengaruh sihir gelap. Apalagi, sampai menyembuhkan seseorang yang terkena sihir gelap. Kecuali, jika orang itu memiliki kekuatan dari sihir cahaya. Dan, pemilik sihir cahaya hanya ada satu.

Alathea. Tapi, orang-orang lebih mengenalnya sebagai Leticia karena memang Leticia-lah yang turun sebagai dewi karena dewi yang asli lebih suka bergaul dengan manusia.

Meski aku menceritakan soal Alathea pada Aloysius, aku tidak menceritakan soal Arbel dan Xandler. Karena, aku merasa kalau Aloysius tidak perlu tahu.

"Iya, begitulah!" kataku pelan.

Meski Aloysius tidak percaya dengan pengakuanku. Tapi, dia tetap harus percaya karena semua hal yang dia lihat adalah bukti yang nyata.

Aku adalah Alathea.

"Kalau begitu, apa anda bisa membebaskan para ksatria dan penduduk yang terkena pengaruh sihir hipnotis?" tanya Aloysius dengan ekspresi penuh harap.

Aku diam.

Jiwa Alathea sudah ada dalam tubuhku. Dengan kata lain, ingatan dan kekuatannya sekarang sepenuhnya ada dalam diriku. Begitu juga dengan ingatan Abel dan Chandler soal kehidupan masa lalu mereka. Kalau memang begitu, artinya sekarang aku punya kekuatan yang setara dengan Daemon. Bahkan, sebenarnya jauh lebih kuat. Karena cahaya bisa mengusir jauh kegelapan.

Ah, Chandler sudah ingat soal kehidupannya sebagai Xandler dan yang lalu, kan? Abel juga sama.

Kalau begitu, apa mereka sekarang jadi membenciku? Kehidupan mereka yang selalu berakhir dengan kematian yang tragis itu kan terjadi karena kesalahanku. Rasanya, aku tidak punya wajah untuk menemui mereka berdua. Setelah menyelesaikan tugasku sebagai Alathea, aku akan pergi dari Algeiro. Dengan statusku sebagai dewi sekaligus penyelamat kekaisaran, mungkin Chandler akan membiarkan aku hidup.

Karena selalu kehilangan orang yang ia sayang perlahan, reinkarnasi Xandler jadi semakin dingin. Mereka membekukan hatinya sebelum mati. Dan, reinkarnasi berikutnya hidup dengan hati yang semakin beku. Chandler yang merupakan reinkarnasi dari Xandler yang ke 435 adalah reinkarnasi yang paling dingin dan tak berperasaan.

"Apakah anda bisa?" tanya Aloysius cemas.

Aku tersentak. Kembali ke dunia nyata.

"Ah, entahlah! Aku juga tidak yakin!"

Aloysius menundukkan kepalanya. Dia terlihat sedih. Sebagai seorang ksatria, sudah tugasnya untuk menjaga kedamaian kekaisaran dan menyingkirkan semua hal yang membahayakan. Tapi, apa yang menjadi bahaya bagi Algeiro saat ini bukanlah sesuatu yang bisa ditangani oleh orang biasa sepertinya. Dan, saat ia menemukan seseorang yang seharusnya bisa menyelamatkan kekaisaran, seseorang itu malah tidak yakin dengan dirinya sendiri.

Bukankah itu menyakitkan?!

Aku menghela nafas.

"Jangan jadi lemah, bodoh!"

Aku menatap tanah kosong dengan datar. Sekarang, aku tahu kalau orang yang terus berbisik itu adalah Alathea. Sekarang, aku bahkan bisa merasakan pukulannya di kepalaku. Kenapa dia terus saja ikut campur? Orang yang sudah mati seharusnya berada di alam kematian saja, dong! Kenapa terus mencampuri urusan orang yang masih hidup?!

Emperor, Please Obey Me!✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang