Aku terbangun ketika sinar matahari yang menembus sela jendela menyelimuti tubuhku. Hal pertama yang aku lakukan ketika bangun tidur adalah mengecek pakaianku. Semuanya masih lengkap. Tidak ada yang berubah. Hanya sedikit lecek karena bergesekan dengan kasur ketika aku tidur. Chandler sepertinya tidak melakukan apapun padaku.
Aku menoleh. Kosong. Chandler sepertinya sudah bangun lebih dulu. Wuah, kaisar memang sangat sibuk, ya. Dia tidur terlambat dan bangun lebih awal. Kalau aku sih sebaliknya.
Kemarin juga dia langsung kembali bekerja setelah memastikan aku tidur.
Aku beranjak. Aku harus segera bangun sebelum Chandler kembali.
Ugh! Kepalaku pusing. Aku kembali duduk di pinggir kasur. Tangan kananku menyentuh kepalaku yang terasa berputar. Perutku juga mual. Sebenarnya, apa yang aku lakukan semalam?
Deg!
Sebuah kilas balik akan kejadian semalam berseliweran di kepalaku. Aku langsung menjambak rambutku.
Gila?! Masa aku bilang semua kalimat menggelikan itu pada Chandler?! Padahal seumur hidup aku tidak pernah mabuk. Tapi, sekalinya mabuk langsung melakukan kesalahan besar. Bagaimana aku harus menghadapi Chandler sekarang? Haruskah aku pura-pura tidak ingat?
Argh!!! Aku akan minum racun saja sekarang!!!
Cklek!
"Selamat pagi, Yang Mulia Ratu! Anda bangun lebih pagi, ya. Yang Mulia Kaisar sudah menunggu anda di ruang kerjanya!" kata Erla.
Aku membuka bibirku. Bersiap bicara. Kemudian, urung.
"Apa ada yang ingin anda katakan, Yang Mulia?" tanya Arla.
Aku menggeleng. Sesaat aku lupa kalau aku sudah resmi jadi Ratu Algeiro. Hampir saja aku menegur mereka.
"Saya akan membantu anda bersiap-siap!" kata Erla.
"Ah, Yang Mulia Kaisar meminta kami mengantar sup jamur untuk anda. Beliau bilang ini bisa menghilangkan pengar." kata Alra sembari menyodorkan sebuah nampan dengan mangkok berisi sup bening di atasnya.
"Terima kasih!"
Aku menerima nampan itu. Tanganku menyendok sup ke dalam mulutku. Perutku langsung merasa lebih baik. Pusingnya juga sudah sedikit berkurang. Aku harus berterima kasih pada Chandler nanti.
"Aku ingin mandi!" kataku setelah menghabiskan semua supnya.
"Saya akan menyiapkan air hangatnya!"
Erla segera pergi ke kamar mandi. Sementara, Arla menyiapkan pakaianku. Ah, melihat adanya perabotan baru seperti lemari dan kaca besar, Chandler sepertinya menyuruh pelayan untuk memindahkan barang bawaanku di istana ratu kemari. Bukankah dia memperkerjakan para bawahannya dengan terlalu keras?
"Air hangatnya sudah siap, Yang Mulia! Apa anda ingin kami bantu?" tanya Erla yang baru saja kembali dari kamar mandi.
Aku langsung melambaikan tanganku, "Tidak! Tidak perlu! Aku akan mandi sendiri!" kataku.
Memang bukan hal yang aneh jika seorang putri bangsawan meminta beberapa pelayan untuk membantunya ketika sedang mandi. Mereka akan menggosok punggung, mencuci rambut dan memijat kaki. Tapi, entah kenapa rasanya terlalu aneh buatku. Sejak umur 6 tahun kan aku sudah biasa mandi sendiri.
"Baiklah! Tolong panggil kami jika anda butuh sesuatu!" kata Erla.
Entah hanya perasaanku saja atau memang kedua pelayanku ini jadi lebih sopan? Apa karena sekarang aku sudah resmi jadi ratu, ya? Padahal aku suka sifat Erla yang ceria dan Arla yang acuh. Tapi, mereka berdua jadi terlalu sopan sekarang. Huhu....
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor, Please Obey Me!✔
Fantasi[Bukan Novel Terjemahan - END] Kaisar gila itu menyukaiku karena ramuan cinta. Dan, sekarang efek ramuannya sudah hilang. Aku bisa melihat tiang gantung di alun-alun ibukota. Apa yang harus aku lakukan?!?!?! Start: 20 April 2022 End: 7 Agustus 2022