9

8.6K 1.1K 16
                                    

Aku dan Chandler kembali melanjutkan perjalanan menuju kediaman ayah. Entah hanya perasaanku saja atau memang Chandler sengaja mengambil jalan yang tidak ramai akan manusia. Dia juga sampai memakai jubah untuk menutupi tubuhnya. Padahal, cuaca saat ini sedang sangat panas. Aku yang memakai gaun setipis ini saja rasanya sangat kepanasan.

Apa Chandler sengaja memakai jubah dan mengambil jalan yang sepi agar tidak ada manusia yang mengetahui fakta kalau dia sedang mengantar seorang gadis kembali ke rumahnya? Apalagi, gadis itu adalah putri dari seorang baron miskin yang sangat terobsesi padanya. Jika ada yang mengetahui kejadian kali ini, nyawaku bisa saja terancam karena para gadis bangsawan terutama bagi mereka yang memang lahir untuk dijadikan kandidat putri mahkota akan langsung mengirim tentara bayaran untuk membunuhku. Karena asal kalian tahu saja, kehidupan bangsawan tidak hanya sekadar melambaikan tangan dan hidup di atas tumpukan emas.

Hah! Jika tahu begini, lebih baik aku lahir jadi rakyat biasa saja.

Tapi, masa iya, Chandler yang dikenal kejam dan dingin ini tiba-tiba mengantarku pulang? Sudah jelas ada udang di balik terumbu karang!

Ah, aku rasa aku tahu alasan kenapa kaisar sialan ini rela memakai jubah di siang hari yang terik hanya untuk mengantarkan seorang putri baron miskin yang hampir menjadi makan siang manticore ini. Itu karena Chandler tak ingin menimbulkan rumor di kalangan bangsawan. Jika para putri bangsawan mendengar kabar kalau Chandler berada di atas punggung kuda yang sama dengan seorang gadis, jelas mereka semua akan langsung menjauhi Chandler karena mengira posisi putri mahkota sudah dimiliki orang lain. Hal itu akan merugikan bagi Chandler karena posisi putri mahkota haruslah dimiliki oleh gadis yang memiliki banyak harta atau posisi tinggi di kalangan kelas atas. Seorang putri baron sepertiku sama sekali tak pantas dan tak akan pernah pantas untuk menempati posisi itu.

Hmmm, coba aku lihat calon kandidat putri mahkota yang cocok untuk Chandler.

Seraphina Cass Llyoid, putri dari Duke Llyoid yang memiliki hampir seluruh pertambangan emas dan berlian yang ada di kekaisaran. Jika Seraphina menikah dengan Chandler, secara otomatis seluruh pertambangan yang dimiliki oleh Duke Llyoid akan berpindah tangan menjadi milik kekaisaran. Hal ini jelas sangat menguntungkan bagi Chandler. Selain itu, Seraphina juga dikenal sangat baik dan ramah. Jangan lupa juga soal parasnya yang cantik. Kulit putih dan mulus seperti batu giok. Rambut pirang yang bersinar ketika ditimpa cahaya. Manik mata berwarna coklat yang sangat cantik. Bibir tipis semerah kelopak mawar. Bulu mata lentik nan panjang. Tubuh ramping. Dan, gigi yang berbaris rapi. Hah! Rasanya seperti melihat malaikat turun ke bumi.

Aku tahu harta dan kecantikan adalah titipan dari dewa. Tapi, bukankah titipan Seraphina terlalu banyak?? Aku kan juga mau sedikit hartanya! Hah! Dewa memang terkadang tidak adil.

Kandidat lain adalah Fioneera Anx Delisium, putri dari Kerajaan Delisium yang terkenal akan hasil buminya yang berlimpah. Jika Fioneera menjadi putri mahkota, maka, kekaisaran tidak perlu pusing memikirkan bahan makanan bagi para penduduk di wilayah perbatasan yang tanahnya kering itu.

Kandidat lain sudah pasti Zeandra Cal De Triula, putri dari Marquiss Triula yang merupakan pemilik akademi terbesar di kekaisaran. Jika Zeandra menjadi putri mahkota, kekaisaran bisa mendominasi akademi sesuka hati mereka. Itu adalah hal yang bagus. Karena, akademi itu hanya mau menerima bangsawan kaya. Mau dia pintar atau bodoh, akademi itu akan menerimanya. Kaisar sudah beberapa kali meminta Marquiss Triula untuk mengganti sistem pendaftaran siswa akademi dengan melakukan sistem seleksi sesuai dengan kecerdasan dan bukannya uang. Tapi, pria tua itu terus menolak. Membangun akademi baru juga akan sangat sulit. Karena, peraturan kekaisaran hanya memperbolehkan ada satu akademi di setiap kota.

Hah! Ada begitu banyak kandidat putri mahkota yang cocok untuk Chandler. Dia pasti sangat bingung untuk memilih yang mana sampai melajang di umurnya yang sudah menginjak 22 tahun. Padahal, biasanya para bangsawan sudah memiliki tunangan di usia 12 tahun. Apalagi, Chandler adalah seorang kaisar. Aku bahkan tidak akan heran jika dia bilang sudah memiliki tunangan bahkan sebelum dia dilahirkan.

"Kita sudah sampai, Nona Althea!"

Aku menatap wajah Chandler yang tertutup tudung jubah. Aku benar-benar penasaran apa alasan pria ini masih melajang. Padahal, Chandler terbilang sangat tampan. Tubuhnya tinggi dan juga tegak. Kekuatan sihir esnya tidak bisa dianggap remeh. Soal urusan pekerjaan pun dia sudah jauh dari kata mapan. Aku yakin dia tidak akan bertengkar dengan istrinya karena masalah kontrakan yang belum dibayar. Chandler sudah punya segalanya. Jadi, kenapa dia belum menikah?

"Apa anda sangat menyukai saya sampai tidak mengedipkan mata?" Chandler mendekatkan wajahnya di hadapanku.

PLAK!!!

Aku refleks menampar pipi kanannya karena terkejut. Pria itu langsung mengusap pipinya yang memerah. Ada bekas telapak tangan di sana. Aku tersenyum kaku dengan air mata yang mengalir deras. Sial! Aku baru saja menampar seorang kaisar dari kekaisaran tempat dimana aku dilahirkan. Melukai anggota keluarga kekaisaran adalah kesalahan besar. Hukuman mati pun tidak akan bisa membuat aku dimaafkan. Setidaknya, pembunuhan massal keluarga Elixi adalah cara satu-satunya agar aku bisa dimaafkan.

Chandler menatapku. Bibirnya melengkung ke atas. Entah kenapa aku punya firasat buruk tentang hal ini.

Chandler menjetikkan jarinya. Sebuah balok es mungil muncul dan membalut pipinya yang masih memerah.

"Wuah, calon istriku ini rupanya memiliki kekuatan tamparan yang sangat kuat!"

Salju berguguran di sekitarku. Sekarang adalah musim panas. Jadi, hujan salju jelas adalah hal yang salah. Dan, salju itu sudah pasti berasal dari kemarahan Chandler, kan? Aku pernah dengar kabar tentang salju abadi di Kekaisaran Barat dua tahun lalu setelah salah seorang ksatria kekaisaran itu tidak sengaja menyenggol putranya Chandler hingga anak itu terjatuh. Berkat hal itu, Kekaisaran Barat mengalami musim dingin panjang yang baru berhenti ketika pangeran putra mahkota memaafkan sikap ksatria itu.

Apa sekarang musim dingin abadi juga akan muncul di kediaman Elixi? Aku harap tidak karena aku belum membeli pakaian musim dingin.

"Siapa yang menyuruh anda memajukan wajah anda di depan saya?" Kataku sedikit menggertak.

Entah aku sudah gila atau memang hilang akal, aku jadi sangat berani pada Chandler setelah tahu dia tidak membunuhku atas apa yang aku lakukan terhadap salah satu ksatria intinya. Aku membasahi pakaiannya dengan air liur, menampar pipinya, dan menggertaknya. Sudah jelas ini adalah kesalahan besar. Yah, aku rasa aku adalah keturunan Elixi terakhir sebelum nama keluarga itu menghilang di telan bumi.

Chandler berdecak. Pria itu langsung turun dari kuda. Kedua tangannya melingkar di pinggangku. Sedetik kemudian, Chandler mengangkat tubuhku dan menurunkanku. Aku berdiri mematung. Pria itu kembali menunggangi kudanya lagi.

Emperor, Please Obey Me!✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang