Aku masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Ada banyak pertanyaan yang berseliweran di kepalaku. Tapi, tidak ada satu pun dari mereka yang terjawab.
"Apa yang terjadi?" tanyaku pada Leticia yang berdiri di depanku.
Aku dan Leticia kembali bertemu di padang taman bunga roscena yang dulu. Kalau dipikir lagi, alasan kami bertemu hampir sama seperti dulu. Karena aku hampir mati. Apa ini hanya kebetulan atau sudah direncanakan?!
"Kau bertemu denganku lagi. Dan, sekarang kau cukup sekarat untuk bisa membangkitkan kekuatanmu." katanya sembari tersenyum.
Aku menatapnya datar. Cukup sekarat, katanya?! Dia ini senang kalau aku mati, ya?
"Aku tidak mengerti ucapanmu. Bawa saja aku pergi dari sini!" kataku sembari mengibaskan tangan kananku acuh.
"Aduh! Kenapa kau hanya mewarisi kecantikannya, sih?!"
"Apa maksudmu?! Kau menghinaku?!" kataku kesal.
"Kau adalah dewi, Nona Alathea!" kata Leticia lagi.
"Kalau aku dewi, lantas kau siapa?!"
Kenapa Leticia dan Cahir mengatakan kalimat aneh yang hampir sama? Selama ini, semua manusia juga tahu kalau Leticia-lah dewi pertama yang diciptakan. Sementara, aku adalah putri baron kaya yang hidup dengan miskin.
"Aku adalah dewi bohongan yang kau ciptakan!" kata Leticia lagi.
Aku menatapnya datar. Kenapa dia terus saja mengatakan hal yang aneh?!
"Yah, aku tidak peduli! Kembalikan saja aku ke tubuhku. Aku harus menyelamatkan Chandler dan Abel!"
"Kau tidak bisa kembali tanpa kekuatanmu, Nona Alathea!"
Aku menghela nafas. Leticia memanggilku 'Nona'. Tapi, kenapa dia memakai bahasa santai padaku? Rasanya aneh mendengarnya bicara dengan dua bahasa.
"Aku hanya punya sihir putih. Dan, aku rasa itu cukup untuk menyembuhkan Chandler dan Abel seandainya mereka terluka. Mungkin_"
"Sihirmu adalah sihir cahaya." kata Leticia lagi.
Sihir cahaya? Kalau begitu, apa mungkin aku bisa menyembuhkan semua penduduk yang terkena sihir hipnotis? Aku juga pasti bisa menyembuhkan Aloysius yang terkena sihir lumpuh, kan? Kalau aku memang seorang dewi. Kalau aku memang punya sihir cahaya. Maka, aku akan mengakuinya. Aku akan mengakui kalau aku adalah Alathea, dewi pertama yang diciptakan.
Pats!!!!
Sebuah titik cahaya muncul di hadapanku. Cahaya itu semakin besar hingga menyilaukan mataku. Memaksaku menutup kelopak mata demi mencegahnya dari kebutaan. Dan, begitu aku membuka mataku, seorang wanita berusia 20 tahun muncuk di hadapanku. Rambut coklat panjangnya terlihat indah. Manik mata birunya begitu memikat. Dia benar-benar cantik.
Ah, kalau dilihat lagi, ciri fisiknya sama sekali dengan diriku.
Apa dia adalah Alathea?
"Sialan! Masa aku harus duduk di tempat ini seumur hidupku?!" katanya sembari menatap ke bawah dengan galak.
Aku menatapnya datar. Apa wanita ini memang seorang dewi? Tapi, masa dewi bar-bar begini, sih?
Yah, aku masih belum tahu apakah dia seorang dewi atau bukan. Tapi, mari yakini saja begitu. Aku akan memanggil dia Alathea.
Aku menatap sekitar. Tempat ini sama persis dengan tempat dimana aku bertemu dengan Leticia untuk pertama dan kedua kalinya. Padang bunga roscena. Lagi. Apa yang salah dengan tempat ini?! Kenapa aku terus berada di sini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor, Please Obey Me!✔
פנטזיה[Bukan Novel Terjemahan - END] Kaisar gila itu menyukaiku karena ramuan cinta. Dan, sekarang efek ramuannya sudah hilang. Aku bisa melihat tiang gantung di alun-alun ibukota. Apa yang harus aku lakukan?!?!?! Start: 20 April 2022 End: 7 Agustus 2022