Namaku Chandler Frans De Algeiro, pangeran kedua dari Kekaisaran Algeiro. Ibuku meninggal satu jam setelah melahirkanku. Orang-orang selalu bilang kalau itu terjadi karena kutukanku. Apalagi, fisikku yang sangat berbeda dengan keluargaku.
Ayah dan kakak laki-lakiku benar-benar mirip. Seperti apel yang dibelah dua. Rambut mereka pirang dengan manik mata hijau. Ibu, memiliki rambut coklat dengan manik mata kuning. Sementara aku, berambut hitam dengan manik mata merah. Semua orang bilang kalau aku adalah anak haram ibu. Tapi, kemudian mereka sadar kalau aku bukanlah anak haram. Melainkan, anak yang dikutuk.
Ciri fisikku sama seperti ciri fisik pemilik sihir es. Ada cerita rakyat yang mengatakan kalau pemilik sihir es selalu membunuh orang-orang yang ada di dekatnya. Orang-orang jadi menganggap aku sebagai anak yang dikutuk dewa.
Apalagi, saat aku lahir, semua bunga roscena di seluruh dunia menghilang dan berpindah ke Algeiro. Banyak orang _terutama petani bunga_ bilang kalau aku membawa sihir yang buruk sehingga membuat seluruh bunga roscena berpindah ke Algeiro. Lebih anehnya lagi, bunga roscena di Algeiro tidak bisa dipetik. Setelah itu, ayahku _sang kaisar_ menjadikan bunga roscena sebagai lambang kekaisaran.
Sebagai seorang pangeran kedua, tugasku adalah menjaga perdamaian kekaisaran. Karena itu aku menjabat sebagai komandan ksatria kekaisaran. Setiap hari aku habiskan dengan berlatih pedang. Sementara kakakku belajar banyak hal.
Kakak laki-lakiku, Ezkiel De Lumin Algeiro adalah pewaris takhta kekaisaran yang sah. Dengan kata lain, dia adalah putra mahkota. Usia kami terpaut 4 tahun. Kiel adalah orang yang hangat dan ramah. Dia selalu tersenyum padaku. Berbeda sekali dengan orang-orang di kekaisaran yang selalu menatapku dengan tatapan penuh kebencian.
Dalam hidup, aku tidak pernah ingin menjadi putra mahkota meski para bangsawan bermuka dua itu mengatakan kalau aku lebih pantas dibandingkan kakakku. Kiel terlalu baik untuk dikhianati adiknya sendiri. Selain itu, aku juga tidak suka melakukan pekerjaan yang membuatku harus bertemu dengan banyak orang setiap harinya.
"Apa kau mau main bola denganku, adik kecil?" tanya Kiel dengan senyum manisnya yang menawan.
Aku terdiam.
Sejak kelahiranku, orang-orang sangat membenciku. Bagi mereka, aku adalah sebuah kesalahan yang seharusnya tidak pernah ada. Di istana pangeran kedua yang seharusnya diselimuti kekayaan itu justru jadi seperti neraka bagiku.
Para pelayan yang seharusnya melayaniku hanya bermain-main dan mengambil gaji mereka. Setiap hari, aku harus memasak, membersihkan istana, mencuci baju dan juga piring. Meski begitu, aku tidak pernah melaporkan hal itu pada ayah atau kakakku. Karena ayah tidak akan peduli. Dan, kakak, aku takut dia juga dibenci karena diriku. Selain itu, para pelayan akan menyiksaku kalau aku berani melaporkan mereka.
"Kau tidak mau bermain dengan kakakmu?" tanya Kiel sekali lagi dengan wajah yang murung.
Aku diam.
Aku takut kalau kutukan ini benar. Aku takut jika sihir esku membunuh Kiel. Aku takut kehilangan satu-satunya orang yang peduli padaku.
"Kakak jangan terlalu dekat dengan Chandler. Chandler kan dikutuk!" kataku dengan kepala yang menunduk.
Sejak kecil, aku tidak pernah berani menatap mata orang lain. Tentu saja kutukan ini jadi alasannya.
Kiel mengangkat kepalaku. Dia tersenyum dengan manis. Di raut wajahnya sama sekali tidak ada rasa benci atau takut. Justru, yang aku lihat hanyalah kasih sayang dan cinta. Dua hal yang tidak pernah aku dapatkan dari orang tua atau orang lain.
"Dikutuk atau tidak, Chandler tetaplah adik laki-laki kakak yang paling manis!" katanya sembari memegang kedua pipiku.
Kakak baru berusia 13 tahun saat itu. Tapi, aku merasa kalau kakak sudah sangat dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor, Please Obey Me!✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Kaisar gila itu menyukaiku karena ramuan cinta. Dan, sekarang efek ramuannya sudah hilang. Aku bisa melihat tiang gantung di alun-alun ibukota. Apa yang harus aku lakukan?!?!?! Start: 20 April 2022 End: 7 Agustus 2022