64

4.6K 707 54
                                    

Mataku mengerjap. Sinar dari lampu kristal di tengah langit-langit kamar membuat mataku silau. Aku diam sejenak. Mataku beradaptasi dengan perbedaan cahaya yang ada. Setelah 3 menit, aku sudah sepenuhnya terjaga. Aku mendorong selimut yang membungkus tubuhku. Pakaianku terlihat berbeda dengan pakaian saat aku berkunjung ke rumah ayah. Saat itu kan pakaianku terkena darah ibu tiriku yang...

Deg!

Bagaimana keadaan ibu tiriku sekarang? Yang aku ingat terakhir kali adalah mayatnya tiba-tiba berubah jadi abu dan menghilang. Apa ayah tahu kalau istri keduanya adalah seorang penyihir? Apa ada orang lain yang tahu soal fakta itu selain aku?

Ah, omong-omong rasa sakit yang aku rasakan sudah tidak ada lagi. Tubuhku juga rasanya jadi semakin ringan.

Aku menoleh. Chandler tidur di sampingku. Lihatlah itu! Padahal dia seorang kaisar yang disegani. Tapi, bisa-bisanya dia tidur di atas karpet dengan kepala dan tangan berada di pinggir kasur. Tidakkah tidur dengan posisi seperti itu membuat tubuhnya pegal?

Aku meletakkan selimut di atas punggung Chandler. Dia terlihat sangat lelah.

Apa dia menungguku bangun? Padahalkan ada Erla dan Arla yang bisa melakukan hal itu. Chandler kan sudah sibuk dengan pekerjaannya. Lagipula, aku hanya tidur selama semalam. Dia tidak perlu menemaniku sampai seperti ini.

"Ibu?" tanya seseorang yang aku kenal.

Aku menoleh. Abel yang tengah tidur di sampingku menatapku tak percaya. Aku mengerjap. Sejak kapan anak ini berada di sampingku?

"Yang Mulia Ratu, anda sudah bangun?" tanya Arla yang mengucek matanya.

Erla ikut bangun ketika mendengar suara saudara kembarnya. Dua gadis itu bangkit dari sofa di kamarku.

"Apa Yang Mulia Ratu benar-benar sudah bangun?" tanya Maybelin yang juga bangkit dari sofa.

Sebenarnya, kenapa semua orang ada di sini? Aku kan hanya pingsan saja. Mereka bertindak seolah aku sudah pingsan selama 7 hari.

"Syukurlah anda sudah bangun!" kata Maybelin sembari mengusap dadanya. Dia terlihat sangat lega.

"Anda sudah pingsan selama 7 hari!"

Ergh? Beneran pingsan selama 7 hari? Entah kenapa aku merasa seperti pernah mengalami kejadian ini. Ini adalah kali keduaku pingsan selama 7 hari, ya? Sebenarnya, kenapa aku selalu lama sih kalau pingsan?

Maybelin berjalan ke arahku. Erla dan Arla berjalan mengikutinya. Abel terlihat kembali semangat. Dia langsung memelukku. Aku balas memeluknya sembari mengusap rambutnya.

"Apa anda ingin makan, Yang Mulia?" tanya Arla.

Aku menatap keluar. Semua jendela tertutup rapat. Begitu juga dengan tirainya. Dan, melihat semua orang masih tidur dan baru bangun, sepertinya sekarang masih malam. Mungkin, jam 12 atau 1.  Apa tidak masalah kalau aku meminta koki istana memasak di waktu semalam ini? Tapi, aku lapar.

"Iya! Tolong siapkan! Untuk Abel ju_"

Kluk! Dagu Abel bersandar di pundakku. Dia kembali tidur setelah 5 menit terjaga. Sepertinya, dia benar-benar mengantuk. Apa yang terjadi selama 7 hari ini?

"Pangeran Abel selalu menunggu anda bangun. Beliau pasti kelelahan." kata Arla.

Aku mengangguk. Dengan perlahan kembali merebahkan Abel di atas kasur. Erla dengan sigap mengambil selimut baru dan membungkus tubuh Abel.

"Yang Mulia Kaisar bahkan lebih parah lagi. Beliau menjaga anda sepanjang malam. Beliau terjaga setiap hari. Makanannya saja tidak pernah disentuh!" kata Maybelin sembari menatap Chandler yang masih tertidur lelap.

Emperor, Please Obey Me!✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang