1. Permulaan

85 10 0
                                    

Ini adalah permulaan awal
Meski begitu kami akan terus berjuang
Demi mendapat kedamaian dan juga menyelamatkan orang-orang yang tersayang
Angel Wings

Seorang laki-laki dengan seragam putih abu-abu berlari menghampiri sebuah halte bus di seberang jalan sambil membawa tas berwarna hitam yang ia gendong di punggungnya. "Aduh telat lagi."

Ia menunggu bus datang sembari melihat ke arah jam tangannya berkali-kali. Terlihat dari raut wajahnya, cowok itu mulai panik bahkan dirinya lupa untuk sarapan karena terburu-buru. Saat dirinya tengah dilanda panik, datanglah segerombolan anak SMA dengan penampilan yang kurang mencerminkan sebagai seorang pelajar. Dimana penampilan mereka yang tidak disiplin serta membawa satu tongkat baseball dengan satu buah cutter di tangan mereka.

Saat cowok itu menatap ke arah mereka, nyali cowok itu langsung ciut. Cowok itu bernama Bagas Anggara Prasetya, laki-laki yang bisa dibilang sangat tampan, tinggi tapi penakut. Ditambah mempunyai perilaku yang mirip dengan anak kecil. Ia juga sering kali menjadi incaran gadis-gadis di sekolahnya karena ketampanannya bak pangeran berkuda putih serta karena statusnya. Sebab itulah ia menjadi incaran gadis-gadis yang selalu menginginkan dirinya untuk menjadi pasangan meski cuman dalam kurun waktu satu jam saja. Padahal Bagas hanya memiliki sifat yang mirip-mirip dengan anak kecil dibandingkan dengan teman-temannya yang jelas cool dan berwibawa.

Tak berselang lama, bus itupun sampai di halte lalu bagas langsung menaiki bus itu dan segera duduk di kursi bus yang sedikit berdekatan dengan Sang Supir. Cowok itu pun sesekali melihat ke arah jendela seraya menghela nafas lega.


Saat bus itu mulai berjalan, ada seseorang yang duduk di samping Bagas. Bagas lantas langsung menoleh pada orang yang duduk disebelahnya. Betapa terkejutnya saat mengetahui seorang pria yang duduk di sampingnya itu adalah pria yang tadi membawa pisau cutter di tangannya.

Pria itu menatap balik Bagas dengan tatapan bak Elang yang akan menerkam mangsanya. Pria itu merasa familiar dengan seragam yang dikenakan Bagas. Ia pun menanyakan sesuatu padanya. "Lo dari SMA Pancasgara?" Katanya.

"I-iya" Jawabnya dengan gugup, keringatnya kini mulai bercucuran dan rasa pengap pun ia rasakan karena padatnya orang-orang di dalam bus.

Pria itu pun mendekatkan wajahnya pada Bagas hanya berjarak beberapa centi dengannya. Cowok itu langsung ketakutan serta merasa geli dan jijik saat melihat wajah pria itu. "Kamu tau geng Angel Wings? Siapa anggota inti mereka?" Pria itu menanyakan tentang geng Angel Wings dengan membisikkan nya pada Bagas. Sambil menunggu jawaban dari Bagas. Pria itupun menjauhkan wajahnya lalu bersender pada kursi yang sudah disediakan bagi penumpang bus. Bagas yang awalnya dibuat takut langsung berfikir keras tentang pertanyaan dari pria misterius tersebut.

"Pasti nih orang mau geserin posisi geng Angel Wings" Batin bagas. Ia menduga duga kalau pria itu mungkin akan berbuat jahat pada geng Angel Wings.

Saat bus sudah sampai di SMA Pancasgara, Bagas segera turun dari bus dan tak lupa ia membayar ongkos bus tersebut. Ia pun mengabaikan pertanyaan dari pria misterius itu dan lebih memilih kabur selagi ada kesempatan.

Ia berlari memasuki gerbang sekolah secepat kilat. Ia pun berhenti di samping mading sekolah dengan tangan kiri memegang tembok. Nafasnya yang terengah-engah karena berlari membuat ia merasa sesak. Ia merasa bersyukur karena masih selamat sampai tujuan. Ia pun mencoba melanjutkan langkahnya menuju kelas untuk segera mengikuti jam pelajaran.

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang