8. Sisi Gelap Wakil Ketua Geng Angel Wings

18 6 1
                                    

Tatapannya perlahan menusuk ke dalam jiwa. Semuanya terasa sunyi dan hanya ada hembusan angin luar yang perlahan masuk mengenai rambut mereka berdua. Kevin mengepalkan tangannya, mencoba untuk melepaskan diri dari gadis gila yang sekarang berada di depannya. Semua pasang mata tertuju pada mereka. Tidak ada satupun yang melerai maupun menghajar mereka. Sorot mata gadis itu sangatlah berbeda dari sebelumnya, seakan akan menandakan bahwa dia bukanlah sosok yang asli melainkan sisi gelapnya.

Kevin mencoba melepaskan dirinya dari Nasya. Dengan kasar Kevin lantas memukul lawan yang berada di depannya kini dengan tinju mautnya. Sayang sekali tinjunya terbuang sia-sia. Gadis itu tertawa seraya menahan tinju dan diakhiri dengan memelintir tangan sang ketua Fire Gang. Dengan santainya gadis itu seakan akan mudah melawan musuh bebuyutan yang berada di hadapannya yang konon katanya terkenal licik dan bengis itu.

Pertarungan yang sudah direncanakan ini perlahan semakin berantakan dengan kehadiran sisi gelap milik sang wakil. Jika tidak ada yang menyadarkannya kemungkinan Nasya sendiri yang akan meratakan semua anggota Fire Gang dan luapan emosinya itu akan menimpa Kevin karena di matanya dia adalah santapan empuk untuk baginya.

"LEPASIN GUE!! DASAR CEWEK GILA!!!". Umpat Kevin dengan kerasnya. Rasa sakit perlahan menjalar ke dalam tubuh. Semua usahanya terbuang sia-sia. Energinya perlahan melemah meskipun ini baru awalan saja.

Waktu demi waktu terus berjalan, akankah mereka bisa menyelamatkan Putri dan Theo?
Sisi gelap Nasya selalu melahirkan sebuah kesialan bagi geng Angel Wings tetapi ada sisi keberuntungannya dimana gadis itu mampu mengalahkan lawan dalam sekejap mata selama energinya masih ada.

"HEY !! BANTU GUE DASAR!!!" Teriak cowok itu untuk menyuruh semua anggota Fire Gang yang masih berdiri di sana. Satu kata yang terlintas dalam benak mereka, yaitu rasa takut. Mereka takut dihajar oleh Nasya karena dalam mode inilah geng Fire Gang rata cuman karena satu orang perempuan. Tatapan Nasya tertuju kepada semua anggota Fire Gang.

Dor!!!!

Terdengar suara tembakan keras berasal dari lantai dua markas Fire Gang. Pria dengan jaket berwarna hitam berdiri dengan pose mengarahkan pistol ke atas. Pria itu masih belum terlihat jelas karena bayangan hitam menutupi wajah pria itu. Kevin tersenyum smirk. Nasya mulai lengah akibat suara tembakan itu dan inilah saatnya Kevin melepaskan diri.

Bugh!!

Kevin memukul Nasya dengan keras hingga terjatuh. Nasya kembali seperti semula dan menyadari kalau ini bukanlah saatnya untuk main-main seperti biasa. Sisi gelapnya selalu datang secara tiba-tiba dan itu sudah biasa. Gadis itu perlahan bangkit lalu menyuruh semua anggotanya bersiap ke arena. Perang akan di mulai!!

_Angel Wings_

Adinda sudah sampai di sebuah gedung pencakar langit yang terbengkalai di mana gedung tersebut dekat dengan markas milik Fire Gang. Adinda turun dari motornya lalu berjalan menuju markas tersebut dengan hati-hati.

"Gue masih ragu soal ini, apa yang sebenarnya diinginkan pria licik itu?!" Gumam Adinda saat berjalan melewati beberapa pagar-pagar kayu yang menjadi pembatas markas Fire Gang.

Saat berhasil melewati pagar kayu itu, Adinda langsung saja memasuki markas yang sudah kosong. Sekilas Adinda melihat peperangan mereka, jumlah yang bisa dibilang 100 banding 51.

Banyak anggota tapi lemah mungkin itu sebutan bagi Fire Gang. Adinda melangkah kan diri menuju tangga dan mencari keberadaan Putri dan Theo yang disekap di sana. Langkah demi langkah, ada yang membuat dirinya merasa ganjal saat berada di lantai dua ini. Terdengar suara aneh yang berada di dalam gudang, seperti suara rintihan dan benda tumpul yang dibentur benturkan. Awalnya gadis itu mengira bahwa mungkin itu adalah suara di arena peperangan tapi suaranya seakan akan terlihat jelas saat berada di lantai dua.

"Ck..!!! Sial!!" Adinda mendobrak pintu dengan keras hingga pintu tersebut jebol dan terlihat Theo dan Putri yang sedang melawan seorang pria yang memegang sebuah tongkat baseball. Pria itu memakai masker hitam di wajahnya ini pasti suruhan kevin.

Adinda menghajar pria itu dengan cepat, tendangan Adinda cukup mematikan dan mengenai pria itu. Meskipun Adinda tidak belajar Taekwondo tapi dia bisa menirukan ciri khas Nasya saat bertarung.

"Kau gak papa kan, Put? Theo?" Tanya Adinda dengan khawatir. Putri dan theo mengangguk dan langsung kabur meninggalkan pria itu yang terkapar di bantalan karung yang berada di dalam gudang.

Di arena pertarungan jumlah anggota Fire Gang semakin menipis sementara mereka berdua berduel sengit.

"Gue gak akan kalah dari geng Angel Wings!!" Ucap Kevin dengan percaya diri. Nasya saat itu hanya berdiri sembari mengusap hidungnya yang berdarah dengan punggung tangannya. Tatapan kevin membara dan kembali menghajar Nasya tanpa ampun.

"Menurut ku, kau akan kalah lagi. Jangan harap bisa menang dari Angel Wings." Nasya mencoba mengakhiri pertarungan menggunakan teknik Knockout. Sebuah teknik terlarang yang dikuasai oleh gadis itu dalam Taekwondo. Mungkin ini hanya gerakan biasa menurut pandangan orang-orang tapi jika tendangan tersebut mengenai ulu hati maka itu akan menjadi cedera serius.

Kevin lalu dinyatakan kalah dan Angel Wings kembali membawa kemenangan. Menurutmu apakah pertarungan ini selesai? Yang benar adalah belum, karena ada satu penantang lagi yaitu seorang pria yang membawa pistol. Pria itu sejak tadi menonton pertarungan sampai selesai dan kini dia maju sendiri menghampiri Nasya.

"Kau belum tahu siapakah aku?" Tanya pria itu. Akhirnya Nasya bisa melihat wajah pria itu.

"Siapa?" Wajah Nasya terlihat datar menatap pria itu.

"Aku adalah mantan geng Blake Dragon. Namaku adalah Alvin, anggota black dragon generasi ke empat." Ucapnya membuat Nasya langsung kaget.

Deg!

"SIAL!! KENAPA KAU JADI IKUT FIRE GANG BRENGSEK!!"

"Menurutmu?"

Nasya sedikit merasa jengkel mendengar ucapan Alvin. Ia lalu mencoba mengabaikannya. Saat hendak pergi dari arena pertarungan Nasya mengucapkan sesuatu pada Alvin sebelum pergi.

"Apakah kau mencari pelaku teror itu?atau Apakah.. Kau pelaku teror blake dragon itu?" Tanya Nasya lalu mengakhirinya.

Alvin tersenyum miring menatap punggung gadis itu yang sudah terlihat samar di matanya.

"Menurut mu siapa pelaku itu? Aku atau orang lain?" Ucapnya.

°°°°

Saat di markas Angel Wings, Putri dan Theo langsung ambruk di sofa. "Capek banget!!" Keluh Putri.

"Ya, gue juga" Sahut Theo yang berada di samping Putri. Nasya dan Adinda hanya diam lalu mulai sibuk dengan diri mereka masing-masing.

"Aku adalah mantan geng Blake Dragon. Namaku adalah Alvin..."

"Cih.. Si brengsek itu kenapa tidak ikut mati saja!!" Nasya menggebrak wastafel dengan tangannya. Menatap dirinya di kaca dengan rasa kesal. Wajahnya dipenuhi memar di sudut bibir maupun bagian dahinya.

Ini hanyalah sebuah kisah mimpi buruk geng Black Dragon yang terkenal kuat tetapi dipaksa bubar karena ada kejadian teror di geng tersebut yang menewaskan dua orang dengan sadis. Ini ada hubungannya dengan Kakak si kembar. Belum dipastikan siapa yang meneror geng itu. Tetapi ada yang aneh dengan seseorang yang bernama Alvin itu.

Siapakah dia sebenarnya?

_Angel Wings_

Terima kasih sudah membaca

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang