ANGEL WINGS

19. Mencoba Bangkit dari Kegagalan 1

Merasa gagal bukan berarti harus menyerah, justru kita harus berani berubah dan pantang menyerah.

_Angel Wings_

Kegagalan membuat kita harus merenung dan merasa sedih akibat pencapaian yang awalnya kita harapkan dengan hal baik berubah menjadi kegagalan yang suram. Waktu yang pernah kita buang untuk hal yang sia-sia bahkan membuat kita lupa akan ada hal penting membuat suatu jalan pembuka bagi kegagalan didepan. Sesuatu yang rumit bahkan bisa jadi jalan kegagalan, tetapi kalaupun ada solusi, maka itu adalah pembuka jalan untuk tempat keberhasilan didepan. Jika merasa gagal, alangkah baiknya kita harus berfikir jernih mengenai penyebab kegagalan itu. Berani berubah, berani berusaha, karena itulah yang membuat kita bangkit dari keterpurukan. Semuanya berada dalam genggaman kita. Tetap semangat menjalani hidup dengan doa, maka Tuhan akan mengirimkan jalan yang mudah bagi kita semua.

Hari hari berlalu begitu cepatnya. Suasana begitu sepi dan hampa ketika mereka saling menyibukkan diri dengan beberapa buku pelajaran yang tidak pernah lupa berada digenggaman tangannya. Perpustakaan yang selalu dipadati oleh siswa-siswi pun tak luput dari pandangan. Taman yang awalnya sepi menjadi agak ramai karena tempat ini terlalu cocok untuk berteduh sekalian belajar dengan santai menikmati angin yang tenang. Suara berisik dari mikrofon ruang guru pun terdengar kencang memanggil nama murid berulang kali yang mempunyai urusan dengannya. OSIS yang tak kenal lelah bekerja di area sekolah untuk memperketat keamanan pun sekarang juga sibuk dengan kedua tugasnya. Seketika juga ada yang menyadari kalau aktivitas di sekolah ini begitu mirip dengan dunia pekerjaan yang terlalu sibuk mengurus berkas-berkas kantor serta memajukan kekuatan perusahaan demi memperoleh martabat baik untuk perusahaannya dan itu juga saling menguntungkan untuk karyawannya juga persis dengan aktivitas yang dilakukan semua murid di SMA Pancasgara ini.

"ARKHAN FARESTA KELAS 12 IPA 2 DIPANGGIL UNTUK KE RUANG BK SEKARANG!!" Suara dari mikrofon sekolah begitu terdengar jelas hingga membuat para murid mengumpat kesal akibat suara cempreng khas Guru gokil itu yang kini sedang mengamuk di mikrofon untuk memanggil nama murid laki-laki dari kelas 12 IPA 2.

Suaranya mengundang gelak tawa para murid laki-laki yang sedang nongkrong asik di depan kelas sembari membaca buku pelajaran. Untuk mereka yang mengenal siswa itupun sepertinya akan memanfaatkan hal tersebut sebagai bahan ejekan mantap untuk menarik perhatian sosok Arkhan Faresta.

"Anjir! Gue lagi, gue lagi!! Ahkk!!" Seorang pria memakai Handband di kepalanya mengacak-acak rambutnya frustasi saat namanya dipanggil berkali-kali oleh seseorang melalui mikrofon sekolah. Dirinya saat itu sedang tidur di kelas lama sekali hingga temannya pun pasrah untuk membangunkan cowok pemalas itu. Ia pun bangkit lalu berjalan menuju ruang BK dengan langkah terpaksa.

Saat pria itu berjalan melewati barisan anak laki-laki yang sedang nongkrong di depan kelas, dirinya justru disambut gelak tawa oleh teman-teman se-tongkrongannya.

"Ciee dipanggil ke ruang BK nih... "

"Dapat surat cinta dari Bu Mega tersayang Ar?.. "

"Ilernya dibersihin dulu kali Khan.. "

Arkhan memandang sinis teman-temannya. Mereka hanya memandang wajah Arkhan lalu kembali tertawa. Diantara murid-murid yang lain, Arkhan selalu menjadi langganan keluar masuk ruang BK. Cowok itu memiliki sifat pemalas, hobinya adalah tidur dikelas. Memang sudah ciri khasnya seorang Arkhan Faresta.

°°°°°°

Waktu istirahat telah berakhir semua murid masuk ke dalam ruangannya masing-masing. Kertas soal ulangan kembali diberikan pada peserta ujian untuk dikerjakan. Mereka kembali sibuk memikirkan jawaban apa yang benar diantara sebuah pilihan ganda a, b, c, d. Pengawas terus mengawasi peserta dengan detail dan mata tajamnya bak seekor elang. Hening. Tidak ada suara berisik apapun di setiap ruangan. Paling hanya ada suara batuk serta bersin yang terdengar, itupun hanya 1-3 kali. Sungguh pengawasan yang sangat ketat.