Mereka duduk melingkar bersama Bagas dan langsung mendengarkan segala sesuatu dari ucapannya tentang apa yang telah terjadi selama ini. Pria itu mulai menarik napasnya lalu menghembuskannya secara perlahan, tatapannya tertuju kepada semua orang dengan santai. Ia mulai angkat bicara dan menjelaskan semuanya tentang siapa sebenarnya dirinya dan tentang rencana busuk Alvin kepada mereka. Rasanya berat jika mereka tahu tentang ini tetapi, apa boleh buat? Dirinya tidak bisa menggagalkan rencana busuk Alvin meskipun dengan kekerasan sekalipun.
"Jadi, sebenarnya saya menyamar dengan nama Leon. Saat saya memimpin geng Blake Devil saya terbiasa dengan panggilan Leon meskipun mereka sudah mengenal saya sebagai Bagas. Maaf jika saya menutupi soal ini ke kalian. Sejarahnya panjang tapi saya akan ceritakan sedikit."
5 Tahun yang lalu...
Sambutan untuk anggota baru Black Dragon yang ke- 4
Sebuah pesta meriah diadakan di Jakarta, tepatnya sebuah markas besar yang menjadi pergelaran pesta untuk menyambut anggota baru Black Dragon generasi ke-4. Di sana puluhan anggota baru menjadi tamu spesial bagi geng motor legendaris yang bernama Black Dragon. Geng yang paling disegani dan paling berkuasa di segala penjuru area ibukota.
Para anggota semuanya hadir dan ikut bersorak. Dalam ruangan pun terasa begitu menyesakkan akibat banyaknya anggota dari geng tersebut. Selain disegani dan paling berkuasa, Black Dragon juga mempunyai jumlah anggota terbanyak dari sekian geng motor di Ibukota. Semuanya turut andil dalam geng motor tersebut.
Dan sekarang, anggota baru itu akan menjadi anggota resmi Black Dragon dan menjadi bawahan anggota inti. Salah satunya yang paling menonjol dari puluhan anggota baru adalah Alvin. Alvin diangkat menjadi anggota inti karena pria itu mempunyai keistimewaan dibanding anggota yang lain.
Diantara mereka juga, ada anggota termuda yang ikut lolos yaitu Bagas dan Nathan. Mereka masih duduk di bangku SMP tetapi kemampuannya sangat liar sehingga bisa diterima menjadi anggota Black Dragon.
Saat Black Dragon sedang naik daun tiba-tiba terjadi penyerangan. Sebuah teror mulai menghantui para anggotanya. Pertumpahan darah terjadi hingga menewaskan dua orang anggota inti yang paling berpengaruh. Angkasa, selaku pemimpin justru tidak dapat menghentikan aksi teror tersebut. Dia tertekan dan frustasi. Semua anggota perlahan keluar dari geng tersebut menyisakan beberapa anggota yang masih setia mengabdi bersama Angkasa. Tapi, Angkasa justru berkata lain, ia memutuskan untuk ikut keluar dan membubarkan geng Black Dragon agar semua orang selamat dari teror tersebut.
Angkasa mulai menghilang sejak kejadian itu. Dan dia ditemukan kembali setelah 2 tahun lamanya. Dia bekerja di bengkel milik ayahnya, ia hidup bersama adiknya dan juga ibunya di Jakarta. Yang mengetahui hal tersebut adalah Bagas dan Nathan sendiri. Mereka berdua berinisiatif untuk mengajak Angkasa kembali dan memulai kembali geng Black Dragon dari awal tetapi, mereka keberatan karena Angkasa ternyata mengalami trauma dan pasti akan muncul desas-desus yang kurang mengenakan. Jadi, geng Black Dragon sudah lama dibubarkan tetapi diangkat kembali dengan nama yang berbeda dan kisah yang berbeda, namanya Black Devil. Black Devil mempunyai anggota paling sedikit diantara yang lainnya, dan diketuai oleh Leon atau Bagas. Wakilnya adalah Nathan, sahabat Bagas sendiri lalu semua pun ikut menyusul. Terdiri dari Kenzo, Kaenandra, Saqeela, Arkhan, dan Rayyan. Mereka adalah anggota inti Black Devil.
Mereka berjuang mengalahkan semua anggota geng motor yang dirasa akan meningkatkan kemampuannya hingga bisa mendapatkan kembali tahta geng Black Dragon yang sudah lama bubar itu. Saat mereka tengah haus kemenangan, dua anggota perlahan gugur dan hanya menyisakan kisah pilu diantara mereka. Terpaksa geng Black Devil ditutup untuk sementara.
Dirasa waktunya sudah tepat, geng Black Devil kembali hidup dan mulai bertarung. Mereka mendapat anggota baru yang dirasa sesuai dan itu adalah Alvin. Ya, Alvin kembali dan mulai membuat konsentrasi Leon melenceng dan berubah kepada teman-temannya sama halnya dipengaruhi. Alvin membuat ancaman untuk Leon agar dia tunduk dan memperbolehkannya untuk berbuat seenaknya atas nama Leon. Dan semua itu perlahan terungkap bahwa teror Black Dragon terjadi karena Alvin. Alvin telah berkhianat dan mulai menyusun rencana untuk meruntuhkan geng Black Dragon dan diganti dengan gengnya yang entah belum diketahui keberadaannya.
Semua itu pun berhasil dicurigai oleh Nathan dan menyuruh Leon untuk mengeluarkan Alvin dari gengnya. Tetap saja Leon tidak bisa melakukannya karena dia takut nyawa teman-temannya akan hilang ditangan Alvin persis seperti dua temannya yang gugur karena teror tersebut apalagi ia melihat kematian itu lagi saat dirinya melawan dengan geng yang jauh lebih kuat. Gara-gara itu mereka berdua kehilangan nyawanya karena menyelamatkan dirinya di arena pertarungan. Itulah yang bikin Black Devil ditutup sementara.
Dari semua kejadian itu, ia berhasil mengetahui dalang dibalik peneroran itu terjadi. Ia akan menikmati permainan busuk Alvin dan akan membalasnya dengan saling bekerja sama sebagai bentuk kekuatan. Agar bisa menaklukkan Alvin yang licik itu.
"Dan itulah kisahnya. Saya ingin bergabung dengan kalian. Boleh?" Tanya Bagas dan sesekali melirik ke arah Nasya.
"Cuman lo doang?"
"Enggak, ada Kenzo, Kaenandra, Nathan, sama Arkhan."
"K-kenzo?!? Tunggu!! Ternyata dia juga sama kaya lo?!? Hey dia anak baik loh! Kupikir dia gak bakalan ikut ikutan geng motor apalagi geng motor buatan lo yang brutal itu!" Protes Putri yang masih tidak percaya bahwa seseorang yang dicintainya juga ikut terlibat dalam permasalahan ini.
"Keknya lo bawa pengaruh buruk deh, gas" Celetuk Nasya dengan tangan yang bersedekap di dada.
Bagas hanya bisa berdeham. "Daripada kalian nanti mati ngelawan kelompoknya Alvin. Gimana? Sedih kan?" Ucap pedas Bagas membuat semuanya terdiam.
"Tau ah! Tapi kenapa Alvin sekarang menargetkan kita?!" Tanya Theo membuat semua anggotanya berpikir keras mengenai hal itu.
"Karena dia udah tau kalau adiknya Angkasa ternyata jago juga kaya kakaknya dalam hal memimpin. Alvin iri. " Seloroh Bagas. Semua anggota tercengang bersamaan dengan si kembar. Iri?! Apakah hal itu saja yang membuat pria itu mempunyai dendam kesumat kepada dirinya dan semuanya? Sungguh memalukan!
"Itu aja?! Bloon banget tuh Alvin. Iri doang kok masalahnya ampe panjang kaya gini. " Ketus Adinda.
"Terus, yang hancurin markas juga dia?" Tanya Theo pada Bagas. Cowok itupun mengangguk membuat mereka terheran-heran. Kok bisa Alvin sampai setega itu?! Kenapa disaat Angel Wings sedang naik daun ada saja yang iri kepada mereka. Apalagi yang parah ini setelah Fire Gang.
"Kapan mereka ngadain perangnya?" Tanya Putri. Bagas hanya menggeleng sebagai jawabannya, ia tidak tahu pasti tentang rencana Alvin. Yang pasti mereka akan mengirimkan sinyal sebagai pertanda bahwa perang akan dimulai.
"Hati-hati aja, gue bakal berusaha sekeras mungkin buat ngalahin Alvin dengan kawan-kawannya. Dan lo, Nas! Lo jangan terlalu gegabah dan jangan terlalu penasaran. Gue takut lo kenapa-kenapa, mending lo ngelindungin si kembar aja. Gue yang akan ngelindungin lo semua." Ucap Bagas mengakhiri pertemuannya dengan Angel Wings.
"Enggak! Gue yang bakalan ngelindungin semua orang. Lo cukup ngelindungin Nasya aja! Ini semua adalah tanggung jawab gue sebagai ketua geng Angel Wings." Bantah Putri. Bagas yang hampir berdiri itu terkejut mendengar ucapan serius dari sang ketua Angel Wings. Ia merasa kagum atas kegigihan Putri. Bagas hanya tersenyum simpul lalu melangkahkan kakinya keluar markas dengan langkah panjang.
Semuanya akan baik-baik saja kan?
_Angel Wings_
Terima Kasih sudah membaca.
Sorry kalau ceritanya jadi rada ngawur dan kekanak-kanakan.
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL WINGS
Teen Fiction[Sudah Tamat] Menceritakan tentang proses menjadi geng motor besar di seluruh jalanan Ibukota. Menguasai jalanan dimalam hari dengan mengibarkan bendera kekuasaan. Angel Wings, geng motor penguasa jalanan di malam hari sekaligus perisai bagi sekola...