9. Pertandingan Basket

16 6 2
                                    

Mengungkapkan perasaan kepada seorang teman hanyalah jalan menuju retaknya sebuah hubungan pertemanan yang menjadikan diantara kita menjadi asing. Lebih baik perasaan itu kita pendam dan melupakannya.

Putri Maharani

Besoknya, suara riuh para penonton terdengar dari lapangan basket sekolah SMA Pancasgara. Siswi perempuan berteriak menyemangati idola mereka di lapangan. Beberapa siswa laki-laki yang sedang bermain basket di sana cukup membuat para perempuan berteriak histeris. Dan suara decit sepatu terdengar sampai ke telinga penonton.

"AYO KENZO SEMANGAT!!!"

"THEO BERJUANGLAH!!!"

"AAAAA BAGAS!!!"

"KAENANDRA!!!"

Mereka berteriak dengan keras sampai-sampai volume suara mereka menembus semesta saking kencangnya. Si Kembar dan Nasya segera menutup telinga mereka masing-masing sembari memandang satu sama lain di tengah-tengah sorakan para penonton. Bisa-bisanya mereka menikmati pertandingan ini padahal suara bising sorakan itu cukup mengganggu pendengaran manusia.

"Masih mending dengerin kakak ngomel daripada ini! Bungeng tau!!" Putri mengerutkan keningnya. Suaranya bahkan tidak terdengar karena bunyi sorakan sorakan itu. Di sisi lain kembarannya hanya menutup telinga dan menoleh beberapa kali ke belakang. Dalam hatinya, ia ingin segera kabur ke kelas dan menyelamatkan diri dari kumpulan para manusia berisik.

"Gue muak!!!" Nasya sudah merasa frustasi sejak permainan ini dimulai. Dia hanya diam dengan gaya coolnya tetapi hatinya meronta-ronta berharap permainan ini segera selesai dan dirinya bisa bebas.

"Pengap ya, Nas?" Tanya Kinan yang tiba-tiba duduk di sampingnya. Gadis itu kaget dengan kehadiran Kinan yang mendadak duduk di sampingnya. Kinan Menyugingkan senyuman menatap Nasya. Tampak gadis itu membalas senyuman Kinan dengan kikuk.

"I-iya.." Jawab Nasya, dirinya lalu kembali menatap ke arah lapangan basket dengan gugup. Mereka menonton pertandingan basket di tribun, menyaksikan para jagoannya di sana.

"Ayo semangat tim Kenzo!! Sedikit lagi!!" Sorak sang guru olahraga melalui mikrofon. Semangat tiap tim pun mulai membara, siswa dari tim lawan mencoba merebut bola dari Kenzo. Sorakan gadis-gadis itu menjadi histeris dan memenuhi isi ruangan meneriaki sang kapten.

Kenzo menggiring bola pada Bagas dengan lemparan dada Chess pass. Bagas melambungkan bola kembali kepada kenzo beberapa kali. Setelah itu Kenzo melakukan gerakan Lay-up dan berhasil memasukkan bola ke ring basket.

"HEBAT!! TIM KENZO MENANG!!"

Bola langsung masuk ke ring dan berhasil mencetak point di menit menit terakhir pertandingan.

Para penonton berjingkrak senang dengan kemenangan tim kenzo. Sorakan dan bendera pun dikibarkan menandakan tim kenzo telah memenangkan pertandingan. Suara sorakan mulai menggema didetik puncak kemenangannya. Tim lawan hanya pasrah dengan kekalahan yang mereka dapatkan. Menerimanya dengan lapang dada.

Putri bertepuk tangan disusul si kembar, sementara wakilnya sudah menghilang ditelan padatnya penonton di area tersebut.

"Selamat zo.." Batin putri seraya menatap cowok yang bernama kenzo dari kejauhan. Dirinya menyukai kenzo sejak lama tetapi ia hanya memendam perasaannya karena takut hubungan pertemanannya dengan kenzo putus cuman karena perasaan sukanya.

Senyum kenzo terukir jelas saat ia berhasil memenangkan permainan ini. Semua anggota tim nya memeluk kenzo dan melakukan tos bersama-sama. Pandangannya tertuju pada teman-temannya. Tanpa ia sadari putri meninggalkan tempatnya. Pergi menuju kelas tanpa menemui cowok itu.

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang