Di gudang milik markas Fire Gang, Theo di sekap di sana tanpa ada cahaya sedikit pun. Gelap nan sunyi. Gudang itu berisi barang-barang yang sudah rapuh. Banyak sekali tikus dan serangga bersembunyi di balik celah-celah barang-barang. Cat dinding pun warnanya sudah memudar hingga tanaman liar merambat pun ada di sana.
Pria berbadan tegap membuka plaster yang ada di mulut Theo. Cowok itu lalu berteriak minta tolong tapi itu hanya sia-sia karena hanya ada anggota Fire Gang saja yang mendengar jeritan itu. Semuanya hanya acuh mendengar suara teriakan tersebut, bagaikan angin lewat saja.
"Kalian para baj*ng*n!! LEPASIN GUE!!!" Sentak Theo. Tapi pria itu bahkan hanya diam lalu melangkah pergi keluar seraya mengunci pintu gudang dari luar.
Lalu, seseorang berjalan menghampiri pria berbadan tegap itu sembari tersenyum licik. "Kerja bagus!! Ini uangnya" Orang itu memberikan uang yang berjumlah besar pada pria berbadan tegap tersebut karena pekerjaannya.
"Terima kasih bos." Setelah berterima kasih, pria itu pergi dengan memberikan kunci pintu gudang itu pada seseorang tersebut.
Dia adalah Kevin seorang ketua geng Fire Gang. Dirinya lah yang menyuruh bodyguard nya untuk menculik Theo untuk dijadikan alat supaya dapat meruntuhkan geng Angel Wings.
Ia mencoba untuk melancarkan aksinya itu dan membuat geng Angel Wings jatuh ke tangannya. Kalau dirinya dapat menjatuhkan geng tersebut, mungkin Fire Gang akan menjadi geng motor besar di jalanan.
"Kenapa gue gak nyulik dia dari lama aja ya?" Gumamnya. Cowok itu tersenyum puas. Setelah menerima kekalahan dengan geng Angel Wings, ia berusaha bangkit kembali dan ingin membalaskan dendamnya. Ia tidak akan puas jika Angel Wings belum diruntuhkan.
"Bos!" Panggil dari salah satu anggota Fire Gang. Kevin langsung menoleh pada salah satu anggota Fire Gang tersebut.
"Apa?!" Sahut kevin dengan ketus.
"Kapan kita telfon mereka bos?" Tanya pria itu.
"Nanti malam saja" Jawab kevin lalu cowok itu pergi bersama anggotanya.
Kevin pergi meninggalkan Theo yang terkunci di dalam gudang. Pria itu sungguh kejam dan bengis jika sudah berurusan dengan musuh bebuyutannya yaitu geng Angel Wings.
Di dalam gudang gelap itu, Theo mencoba mendobrak pintu gudang tersebut dengan tubuhnya secara berkali-kali tapi tidak bisa. Tangannya yang terikat dengan kencang itu membuat dirinya merasa kesulitan. Sementara geng Angel Wings pasti akan berbuat yang tidak-tidak pada Fire Gang demi menyelamatkan dirinya, itu akan menjatuhkan martabat gengnya pada SMA Pancasgara dan yang lainnya. Itu tidak bagus untuk Angel Wings kedepannya.
"Gue harus keluar dari sini!!" Ucapnya dengan ngos-ngosan. Cowok itu merasa kesakitan dibagian tangannya karena ikatan tali tersebut sangat kencang. Ia berharap kalau akan ada orang yang menyelamatkan dirinya serta membawanya keluar dari markas buruk ini.
••••
"Theo mana din?!?" Putri mulai panik karena tiba-tiba cowok itu menghilang bahkan motornya saja masih terparkir jelas di depan SMA Pancasgara. Putri merasa kalut, ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
"Gue gak tahu, Put! Gue udah cari dia cukup lama bahkan gue udah bolak balik cari dia di sekolah ini!!" Adinda merasa frustasi, dirinya merasa bersalah karena dirinya ceroboh. Ia tidak bisa menjaga Theo karena sibuk dengan tes ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL WINGS
Fiksi Remaja[Sudah Tamat] Menceritakan tentang proses menjadi geng motor besar di seluruh jalanan Ibukota. Menguasai jalanan dimalam hari dengan mengibarkan bendera kekuasaan. Angel Wings, geng motor penguasa jalanan di malam hari sekaligus perisai bagi sekola...