26. Blake Devil

10 6 2
                                    

"Kevin... " Desis Altar dengan emosi yang bergemuruh. Ia remas kertas itu lalu segera melenggang pergi menuju pintu belakang markas tanpa sepengetahuan anggota yang lainnya.

•••••

Blake Devil

Sekumpulan anggota geng motor berjaket kulit berwarna hitam berbaris rapi di area tempat gedung terbengkalai yang masih berdiri kokoh di tempatnya. Wajahnya tampang garang dengan mata tajam bak elang yang akan menerkam mangsanya.

Hari ini tepat pukul sebelas malam mereka akan mengadakan aksi yang luar biasa di area ini.

Geng yang baru saja beraksi setelah sekian lama dibubarkan kini, kembali bangkit dengan nama yang berbeda "Blake Devil". Sebuah geng motor berbahaya sesuai namanya. Berkeliaran mencari mangsa di malam hari menumpas musuh-musuh yang berani melawannya. Mereka adalah sekumpulan iblis yang haus darah apalagi haus kemenangan.

"HORMAT PADA SANG KETUA!!" Perintah sang wakil menyuruh anak buahnya yang berbaris rapi di hadapannya. Otot lehernya begitu menonjol saat menyuruh mereka untuk hormat kepada sang ketua. Dia adalah tangan kanan Leon, Ryo Nathan.

Mereka membungkuk hormat pada Leon seorang ketua geng Black Devil yang terkenal kekejamannya. Sebagai anggota, mereka dididik keras sebelum bergabung di geng ini. Tak segan-segan jika Leon pernah membuat anggotanya hampir sekarat akibat latihan fisik yang ia berikan pada mereka. Pantas saja jumlah anggota mereka hanya sedikit dari geng-geng lainnya, karena hanya orang-orang yang terpilih lah yang mampu menjadi anak buah Blake Devil.

Seorang pria yang bernama Leon itu melangkah menghampiri salah satu anggota di barisan paling ujung. Leon adalah laki-laki cool berbadan tegap dengan wajah tampan nan rupawan. Ia adalah sosok ketua yang dingin dan kejam bak seorang Villain di Film Action.

Keadaan tampak hening ketika Leon menghampiri salah satu anggotanya dengan wajah datar. Tidak ada yang berani menatapnya selain para anggota inti. Mereka dapat merasakan debaran takut di dada mereka. Leon akan mencari seseorang yang dirasa sesuai dengan mangsanya. Seseorang yang sudah berbuat seenaknya menyangkut nama geng Blake Devil tanpa seizinnya.

Pria itu berdiri tepat di hadapannya. Netra gelapnya memandang penuh intimidasi lalu membisikkan sesuatu yang dapat membuat suasana semakin mencekam.

"Ikut gue. " Desis Leon dengan suara pelan tetapi membuat lawan bicaranya menegang kaku. Wajahnya tampak datar disertai tatapan sinis menghunus seperti belati tajam yang akan menusuk kedua matanya. Ia menelisik setiap gerak gerik seseorang yang sedang berada di hadapannya. Seakan berarti bahwa kalimat itu menyuruhnya untuk berhadapan dengan tuannya untuk segera dibinasakan.

Leon memutar tubuhnya lalu berjalan ke arah luar area diikuti seorang pria yang tadi disuruhnya. Nathan menatap Leon jengah, ia sudah muak dengan prilakunya yang selalu saja seenaknya sendiri tanpa memperhatikan martabat organisasinya. Semenjak kedatangan anggota baru yang dianggap memenuhi kriterianya, Leon berubah 180° menjadi lebih kejam dan egois. Tampaknya geng ini akan berubah menjadi geng motor kriminal kedepannya.

Pria yang bernama Leon itu berjalan melewati Nathan yang masih tetap berdiri di posisinya. Tatapan Leon kembali tertuju pada wakilnya yang sedang menatapnya dengan sengit. Mereka berdua melempar tatapan yang sama menandakan kalau urusannya belum berakhir sampai disini.

"Urusan kita belum berakhir." Bisik Nathan dengan sinis tetapi menusuk. Seketika Leon menghentikan langkahnya. "Lo-- emang ketua yang gak becus!" Tekan Nathan dengan tangan yang sudah terkepal bebas di bawah. Sekuat tenaga ia menahan amarahnya di depan anggota Blake Devil.

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang