[Sudah Tamat]
Menceritakan tentang proses menjadi geng motor besar di seluruh jalanan Ibukota. Menguasai jalanan dimalam hari dengan mengibarkan bendera kekuasaan.
Angel Wings, geng motor penguasa jalanan di malam hari sekaligus perisai bagi sekola...
Akan selalu ada kunci keberhasilan untuk bisa menyelamatkan semua orang.
Angel Wings
Keadaan di markas sangatlah genting, dimana Adinda dan Nasya merasa khawatir karena Putri dan Theo sepertinya telah masuk kedalam jebakan milik Fire Gang. Sementara hari sudah menjelang malam tapi mereka masih sibuk dengan strategi yang diberikan kinan pada mereka.
"Jadi, maksud kamu kami disuruh untuk mengendap-endap masuk melalui celah yang ada di markas fire gang?" Tanya Nasya dengan raut wajah bingung, gadis itu merasa tidak mengerti dengan ide strategi ini. Tapi yang pasti, Putri mempercayakan Kinan bahwa gadis itu bisa berguna dalam geng ini.
"Iya, tapi bukan kamu yang saya maksud. Saya menyuruh Adinda seorang diri untuk masuk ke dalam markas fire gang tanpa sepengetahuan semua anggota mereka" Jawab Kinan dengan lantang, ia mengandalkan Adinda. Ia sangat percaya bahwa kali ini, mungkin ide strategi miliknya akan membuahkan hasil yang sempurna dan bisa mengalahkan Fire Gang.
"Lalu apakah ada lagi?" Tanya Adinda pada Kinan.
"Ada, ada satu strategi lagi untuk nasya. Kamu harus bisa memimpin misi kali ini. Dia harus datang membawa pasukan geng angel wings lalu bersama-sama pergi ke sana, tanpa ada adinda. Dan nasya beserta pasukannya harus bisa mengalihkan semua anggota fire gang dan membuat mereka sibuk dalam pertarungan, lalu disaat di dalam markas itu kosong, maka adinda menyelinap masuk ke dalam dan mencari mereka berdua" Lagi-lagi Kinan berhasil membuat ide strategi yang mantap untuk misi kali ini. Dan pembahasan strategi pun selesai.
"Baik, kerahkan semua anggota angel wings lalu bersiaplah, Nas! Lo harus bisa memimpin pertarungan ini sendirian" Adinda langsung menepuk bahu sang wakil lalu memberikan jaket Angel Wings miliknya.
Nasya menatap jaket miliknya dengan hasrat yang membara. Ia harus bisa menjadi pemimpin sama seperti Si Kembar. Dirinya harus bisa menolong semua orang yang sedang membutuhkannya. Kini, ia bertekad untuk memimpin geng ini sebaik mungkin sama seperti Si Kembar.
"Gue... Harus bisa!!!" Nasya memberi semangat pada dirinya sendiri. Ia harus bisa dan percaya diri kalau ia akan membawa kemenangan pada geng ini.
Adinda yang sedari tadi menatap Nasya itu lalu tersenyum. Kini wakilnya akan memimpin sebuah geng dan dirinya merasa bangga kalau Nasya bisa memimpin geng ini dengan sebaik mungkin. "Nasya kamuharusbisa membawa kemenangan pada geng ini dan menyelamatkan mereka berdua..." Batinnya lalu melanjutkan langkahnya pergi ke ruangan khusus untuk berganti pakaian.
Kinan pun mengekori Nasya dari belakang. Semua anggota Angel Wings berkumpul jadi satu di luar markas yang kini menatap sang wakil yang akan memberi komando untuk mereka.
"SEMUANYA!!! KITA AKAN BERTARUNG DENGAN FIRE GANG DAN KALIAN HARUS EXTRA HATI-HATI SERTA BUAT SEMUA ANGGOTA FIRE GANG SIBUK DENGAN KALIAN!! JANGAN SAMPAI ADA YANG KETINGGALAN. PAHAM SEMUA!?!?" Lalu para anggota Angel Wings langsung bersorak setelah Nasya selesai memberikan komando pada mereka. Sang wakil pun bergegas pergi ke arah motornya. Kinan ikut membonceng pada gadis itu. Tidak usah berlama-lama, mereka sudah pergi menuju markas Fire Gang dengan berbekal mental yang kuat serta semangat yang berapi-api. Mereka juga berharap bisa membawa Putri dan Theo dengan selamat.
Adinda yang masih berada di dalam markas itu sedang menatap jaket milik Putri yang tergeletak di sofa. Ia lalu menyentuh jaket itu dengan lembut. "Semoga aja, misi kali ini akan berhasil dan kamu bisa pulang dengan selamat beserta theo." Ucapnya lalu bersiap-siap pergi ke luar markas, ia mengunci pintu markas dengan rantai gembok lalu berjalan ke arah motornya.
"Siap-siap lo rasakan balasan yang sangat pedih dari gw kev.." Mata adinda kini penuh dengan amarah. Sudah beberapa kali ketua dari Fire Gang itu itu selalu membuat kerusuhan pada geng Angel Wings dan bahkan Adinda sudah kehilangan rasa kesabarannya, dan berniat untuk menghancurkan geng Fire Gang persis seperti mereka lakukan pada geng Angel Wings.
Bendera Angel Wings berkibar di jalanan yang sudah mulai sepi dari para halu lalang kendaraan. Memang saat inilah geng Angel Wings beraksi untuk menumpaskan kejahatan. Motor Nasya melaju dengan kecepatan tinggi di ikuti semua anggota Angel Wings di belakangnya. Kali ini bukanlah saatnya bermain-main lagi, ia harus bisa berhasil dengan misi ini tanpa ada kehadiran Sang Ketua dan itu adalah sebuah tanggung jawab untuknya pada geng Angel Wings.
Semua anggota geng Angel Wings sudah sampai di tujuan. Gadis itu mulai memarkirkan motornya dengan asal. Ia sudah tidak sabar untuk melihat wajah anggota Fire Gang yang akan babak belur dibuatnya.
Nasya kini berjalan ke arah pintu markas, ia menendang pintu besi itu dengan kakinya. Terlihat semua anggota Fire Gang didalam berjingkrak kaget mendengar suara benturan yang sangat keras dari arah luar.
"Apa itu?!?" Tanya salah satu anggota Fire Gang, tiba-tiba pintu tersebut ambruk dan hampir menimpa dirinya.
Cewek itu sungguh bar-bar jika sudah berurusan dengan Fire Gang. Ia menggunakan pengikat kepala agar rambutnya tidak mengganggu saat dirinya sedang bertarung. "Mana ketua kalian??" Tanya Nasya dengan santai. Gadis berambut pendek itu melihat anggota Fire Gang dari atas sampai bawah dengan tatapan dingin. Anggota Fire Gang hanya diam seribu bahasa saat Nasya bertanya pada mereka.
"Ada apa, nyariin gue?" Terdengar suara Kevin dari dalam gerombolan anggotanya. Cowok itu lalu melangkah maju menuju Nasya yang masih berdiri di posisinya. Kevin menghentikan langkahnya, cowok itu berdiri di hadapan Nasya dengan jarak yang tidak jauh dari posisi gadis itu berdiri. Tubuh mungil Nasya tidak ada apa-apanya bagi Kevin, ia lalu memasukkan tangannya ke dalam saku celana sembari menatap Nasya dengan senyum smirk nya.
"Mau nyari ketua lo ya?" Cowok itu lalu terkekeh sembari memandang remeh lawan yang berada di depannya.
Nasya hanya menatap Kevin dengan tatapan datar. Melihat situasi sekarang, sepertinya akan ada perkelahian sengit di antara mereka berdua.
"Eh mana ketua lo yang satu lagi?" Lanjut Kevin, ia mencari-cari keberadaan Adinda di tengah-tengah gerombolan lawannya. Kevin menatap Nasya dengan tatapan gilanya. Gadis itu hanya diam mematung dengan aura dingin yang menusuk tajam bagi Kevin. "Kok diem aja? Gw lagi bicara sama lo__".
Bugh!!!!
Nasya menendang kevin dengan jurusnya. Cowok itu langsung merasa kesakitan dengan tendangan milik Nasya yang mengenai perutnya. Terukir senyum puas dari wajah Nasya, gadis itu menatap Kevin yang sedang meringkuk kesakitan lalu menarik kerah baju pria itu. "Ayo bertarung jagoan!" Ucapnya dengan senyum menyeringai menatap tajam kedua manik bola mata kevin. Kevin sedikit bergetar mendengarnya suara Nasya kali ini. Sekarang yang berada di depannya adalah bukanlah Nasya melainkan kepribadian ganda milik gadis itu.
_Angel Wings_
Next ya.....
Terima kasih sudah membaca bab ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.