3. Apa yang Sedang Terjadi?

36 9 6
                                    

Di pagi hari, siswa-siswi semakin heboh saja lantaran mereka mengetahui tentang kemenangan geng Angel Wings saat bertarung dengan geng penguasa dari SMA Jaya Bakti. Semua anggota Angel Wings turut menjadi pusat perhatian di sekolah saat mereka baru saja menginjakkan kaki di depan gerbang SMA Pancasgara. Berbondong-bondong semua pelajar menghampiri idola mereka dengan saling dorong-mendorong.

"Ohmaygot.... Geng Angel Wings berhasil ngalahin geng Strong Girl!! Keren banget!!!" Teriak histeris dari para siswi di lorong kelas. Apalagi khususnya untuk penggemar berat Theo Sanjaya.

"Iya keren banget!! Apalagi ayang Theo yang berhasil ngalahin geng Strong Girl." Sahut temannya dengan girang. Ia bangga dengan Theo, menurutnya cowok itu sudah ganteng, jago berkelahi pula. Memang idaman banget deh menurutnya.

"Yang bener aja lo! Yang ngalahin geng strong girl itu si kembar bukan Theo!!" Sangkal teman-temannya lagi.

"Ayang Theo loh yang ngalahin! Ih kamu mah!! "

"Bukan!!!"

Orang-orang tersebut pun pada akhirnya saling berdebat perihal sosok yang mengalahkan geng strong girl. Tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.


Saat semua pelajar sedang sibuk membahas soal geng Angel Wings dan Strong Girl, seorang gadis berambut pendek berlari dengan terburu buru menuju kelas XII IPS 2. Gadis itu berlari melewati gerombolan siswa-siswi yang masih berada di lorong kelas. Tatapan mereka membulat ketika gadis itu melewatinya. Dia adalah Sang Wakil Angel Wings, Nasya Lauren Agustama.

Nasya berlari dengan sangat cepat, menerobos orang-orang yang berkerumun di lorong. Matanya terpaku lurus serta pikirannya yang kian kacau dengan bayang-bayang seseorang didalam otaknya. Ia berhenti tepat di depan kelas XII IPS 2. Gadis itu mulai mengatur napas lalu menghembuskannya perlahan.

"Cari siapa kak?" Tanya seorang gadis yang tiba-tiba muncul dari dalam kelas. Dia tersenyum hangat karena dirinya tahu kalau dia adalah Nasya, pacarnya Bagas.

"Anu, apa kalian lihat Bagas?" Nasya bertanya balik pada siswi tersebut, gadis itu langsung menduga duga tentang tebakannya.

"Ah bagas ya? Katanya dia izin hari ini. Lagi sakit." Jawab gadis itu dengan tersenyum ramah. Nasya pun merasa lega. Untung tidak terjadi apa-apa pada Bagas.

"Makasih" Nasya berterima kasih pada siswi tersebut, lalu dirinya berlari menuju ke kelasnya.

••••••

Di kelas XII IPA 3, jam pelajaran sedang berlangsung selama satu jam. Bu Mega yang sedang mengajar di sana itu tak henti-hentinya menatap siswa-siswi yang berada di dalam kelas sembari memegang penggaris panjang untuk memukul anak-anak nakal yang tidak mengerjakan PR. Selama satu jam tersebut, Bu Mega tak henti-hentinya merecoki siswa laki-laki yang tidak mengerjakan soal-soal yang guru tersebut berikan kepada muridnya. Sungguh suasana dibuat tegang oleh guru gokil tersebut yang terkenal galak dan suka marah-marah tetapi eksis di media sosial.

Pandangannya kembali bergulir pada murid-murid yang lainnya. Tepatnya pada Nasya yang kini sedang melamun.

"Nasya!! Coba perhatikan ke sini" Teriak Bu Mega, seketika gadis itu langsung menurut. Ia mencoba untuk melupakan keadaan Bagas dan tetap fokus pada pelajaran yang diberikan gurunya. Sebenarnya saat malam tadi, ia tak melihat pesan yang dikirimkan oleh Ibunda Bagas. Ia mengira mungkin itu hanyalah pesan yang tidak penting karena Nasya memblokir nomor Bagas dengan alasan yang cukup menggelikan.

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang