Kacau.Geng Dexton benar-benar menghancurkan setiap yang mereka lihat. Bahkan mereka tidak peduli apakah itu wanita atau pria. Mereka juga membawa benda tajam dan besi.
Seseorang menghela nafasnya kasar menatap kejadian di depan matanya. Tidak sedikit para siswa dan siswi yang terluka. Bahkan Vinzo dkk sudah babak belur.
"Apa ini reuni istimewa yang lu mau Han? Lu sengaja ngundang semua adik kelas untuk berakhir seperti ini?" tanya Jordan melirik Farhan yang berdiri kaku di sampingnya.
"Gue gak tahu bakal jadi begini!" dengus Farhan karena Jordan seperti menyalahkannya. Jordan masih berdiri dengan matanya mengelilingi sekitar sekiranya ia menemukan adik perempuannya.
"EH AWAS!" teriak Azka ketika melihat sebuah balok yang akan melayang di belakang adik kelasnya. Azka menghalau balok tersebut namun dirinya sedikit kecolongan karena dari arah berbeda, seseorang memukulnya dengan besi panjang.
"Shit!" umpat Azka menahan rasa sakit pada bagian punggungnya.
"Sialan!" umpat Gia melawan kedua orang itu sekaligus. Gia yang ditolong oleh Azka. Maka dari itu Gia berkewajiban untuk melindungi kakak kelasnya yang sudah alumni itu.
"Bang gak papa?" tanya Gia setelah berhasil melumpuhkan kedua orang tadi.
"Aman," jawab Azka. Azka melirik sekitar, ia melihat sebagian siswi teriak kesakitan ulah geng Dexton. Sial! Alea lu dimana sih?!
Gia ikut melirik pandangan Azka. "Abang cari siapa?" tanya Gia.
"Adek gue," jawab Azka mencoba berdiri. Rasa sakit pada bagian tubuhnya ia tahan. Ia harus menemukan sang adik.
"Siapa adik abang? Siapa tahu gue kenal," ucap Gia dan mengambil balok lalu memukul geng Dexton yang menghampiri mereka. Azka juga ikut membantu. Mereka berdua bekerjasama melawan geng Dexton.
"Alea. Zivanisa Lea," jawab Azka lalu menendang geng Dexton dengan kesal. Ia kesal karena acara reuniannya hancur gara-gara sekelompok orang yang sama sekali tidak ia kenal. Ia juga kesal karena masih belum bisa menemukan Alea.
"Gue tahu! Abang tenang aja, kak Alea aman kok. Dia sama kakak gue dan dua temannya. Mereka sudah bersembunyi ditempat aman." Jawab Gia santai. Meskipun hidung dan mulutnya sudah mengeluarkan darah, itu tidak membuat Gia nyerah begitu saja.
"Dimana?" tanya Azka cepat. Ia ingin menyusul adiknya itu. Sebelum melihat dengan mata kepalanya sendiri, Azka masih merasa cemas dan khawatir.
"Di... "
"STOP!" ucap seseorang yang menggunakan hoodie biru gelap. Ia mengangkat tangannya sebagai pertanda agar anggota geng nya berhenti berkelahi. Dia adalah ketua geng Dexton.
"Mau lu apalagi sih? Gak puas lu nyerang kita? Kenapa mereka semua lu serang juga anjing!" teriak Ifon marah. Kondisi Ifon benar-benar buruk sekali. Bahkan untuk berdiri saja, Ifon dibantu oleh Niel. Niel juga membantu Ardan yang berada di sebelah kanannya. Sedangkan Vinzo hanya melirik ketua geng Dexton, kondisi Vinzo lebih parah. Ia tidak bisa berdiri lagi dan hanya bisa berbaring dengan nafas nya yang tersengal.
"Gue gak bakal nyerang kalian kalau kalian gak ngusik gue duluan," ucap ketua geng itu sambil ternsenyum lebar. Ia bangga dengan anggotanya yang berhasil melumpuhkan hampir semua orang yang ikut acara reunian itu.
"Siapa yang ngusik lu?" tanya Farhan berjalan menghampiri ketua geng yang menurutnya songong itu.
Ketua geng itu berdecih lalu menunjuk salah satu siswa yang keadannya masih baik-baik saja. Tidak ada sedikitpun luka di wajahnya.
"Dia?" tanya Jordan terkejut dengan orang yang ditunjuk oleh ketua geng Dexton.
"Ya. Selain mengusik gue, dia juga menghancurkan motor para anggota Dexton. Sebenarnya gue gak tahu kalian ngumpul disini, tapi bocah itu-" tunjuk ketua geng Dexton ke arah Niel yang masih memapah Ifon dan Ardan.
"Dia lari kesini. So kenapa gak sekalian aja gue hancurin kalian semua. Gimana? Seru sekali bukan," kata ketua geng Dexton sambil melipat kedua tangannya ke depan dengan angkuh. Jordan dan Farhan masih tidak percaya dengan ucapan orang asing di depannya ini.
"Nathaniel? Gue gak percaya kalau dia yang udah bikin lu semarah ini," ucap Farhan yang tahu kalau Niel adalah adik dari sahabatnya, Jordan.
"Tapi itu kenyataannya. Gue cuma mau balas kelakuan dia. Karena rasanya acara kalian sudah cukup hancur. Gue bakal tarik anggota gue. Mereka sudah cukup bersenang-senang," ucap ketua geng Dexton menyunggingkan senyumnya.
"Lu serius?" tanya Azka membelalakan matanya ketika mendengar jawaban dari Gia. Saat ini mereka sudah berada di dalam Bar.
"Serius lah! Eh bentar, di luar kayaknya udah berhenti deh," ucap Gia.
"Kalau benar lu ngumpetin mereka disini, sekarang mereka dimana?" tanya Azka frustasi dengan adik dari temannya Alea ini. Bahkan Azka tidak peduli dengan keadaan di luar.
"Mungkin kabur lagi. Kakak gue emang pecicilan banget. Jadi mungkin adik lu juga ngikut sama kakak gue," jawan Gia nyengir.
Azka memegang kepalanya yang mulai sakit. Astaga! Ingin sekali rasanya ia menonjok bocah di depannya ini. Dengan nafasnya yang masih memburu, Azka berjalan keluar untuk mencari Alea.
"Yaelah gue ditinggal," decak Gia mengikuti Azka.
BELGIANOV KIRREN
Adik Saskia, tinggi, tampan dan prik. Gia sangat usil dan jahil. Hobinya bermain basket dan mengganggu kesenangan kakaknya. Siapapun yang bertemu dengan bocah satu ini, pasti akan stres duluan🙃
Jangan lupa Voment guys
Oh iya pada part selanjutnya akan ada intro cast ny ya.
Semoga suka sama cerita kegabutan ini🙃
See u tomorrow 😊დ .•*""*• NEXT? •*""*•.დ
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction(Jangan lupa follow dulu) Kisah 4 sekawan yang katanya teman dekat. Hingga menjadi gang dengan nama Dandelion Girl. Tahu arti dari nama gang tersebut? Masa lalu mereka yang berbeda hingga perseteruan yang membuat pertemanan mereka hancur. Siapa...