🌿20⁀➷

18 5 0
                                    

BRAKK

"HAH HAH HAH BUK! BUK MAAF SAYA TELAT!" teriak Alea sambil menunduk dengan nafasnya yang masih tersengal

Krik krik krik

"Gak ada guru ege!" ucap Bunga menyadarkan Alea yang masih menetralkan nafasnya.

Alea melihat ke meja guru dan ternyata benar, guru galak itu belum masuk. Alea menghela nafas lega. Dengan santai ia berjalan ke bangku nya yang berada disamping Areta.

"Ale kita minta maaf, emm kita semua maksudnya," ucap Ardan menghentikan jalan Alea.

"For what?"

"Ya karena yang tadi pagi."

"Tadi kalian emangnya ngapain?" tanya Alea bingung.

"Gak papa, syukur pikun lu lagi kumat. Pokoknya kita sekelas minta maa," jawab Ifon cepat. Alea berdecak malas tapi tetap menganggukkan kepala. Alea tidak lupa tapi dia hanya malas berdebat. Alea malas juga melihat Wiwi dan Putri.

Alea menunjukkan pergelangan tangannya yang terluka kepada Areta.

"Kenapa tangan lu bisa gini?" tanya Areta dan Dafikah yang juga melihatnya.

"Adek lu! Dia kasih ujung rokoknya ke gue. Jahat banget," dengus Alea.

"Lah lu dimana ketemu adek gue?"

"Di rooftop. Gue mau ngadem eh ketemu dia."

"Maafin dia ya. Emang kurang akhlak dia tuh,"

"Santai, gue sih santai aja. Eh bangunin gue kalau guru masuk ya" Areta menganggukkan kepalanya. Hanya Alea yang tidak tahu kalau sekarang guru rapat untuk kemah besok.

"Diem bae," senggol Dafikah.

"Trus gue mau ngereog disini?" tanya Saskia. Dafikah tertawa.

"Oiya berarti Zio gak ikut dong besok?"

"Nggak, masih harus dirawat. Ayah gue langsung yang rawat dan jagain dia," ucap Saskia senang. Dafikah mengangguk ikut senang mendengar kabar baik ini.

"Kapan kita bisa jenguk dia lagi?" sambung Areta.

"Gak tahu sih, nanti gue tanya sama ayah gue."

"Lu beneran suka sama dia?" tanya Dafikah hati-hati. Saskia mengangguk sebagai jawaban. Dirinya juga merasa heran kenapa bisa suka secepat itu dengan orang asing.

"Masih belum mau baikan sama Alea?"

"Pii, kita udah bahas ini ya. Jangan bikin gue ngulang perkataan yang sama," decak Saskia malas. Sebelumnya dia sudah membicarakan ini dengan Dafikah ketika di rumah sakit.

Flashback

Saskia kembali ke ruangan Zio setelah berbicara dengan Alea. Saskia tidak peduli tanggapan Alea karena yang ada dipikirannya saat ini hanya Zio! Zio!

Grep

Dafikah memeluk Saskia ketika ia akan masuk ke ruangan Zio.

"Kenapa?"

"Gue minta maaf kalau gue salah sama lu. Gue tahu lu berubah ke kita bertiga kan?"

"Nggak,"

"Iya! Buktinya lu ke rumah sakit sendirian! Coba bilang salah gue apa? Kita udah lama temenan dan hampir tidak pernah berantem kek gini, gue gak bisa. Lu teman pertama gue jadi kalau lu berubah sedikit aja, gue peka."

"Lu gak salah, gue aja yang egois Pii. Gue mau kalian juga peduliin gue. Gue liat kalian hanya memprioritaskan Alea. Gue tahu dia kesayangan kita semua termasuk geng Vincenzo, tapi disaat gue butuh gue juga pengen kalian disisi gue," pinta Saskia memegang kedua tangan Dafikah.

Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang