.
.
.
.
.
.Bus berhenti setelah tiba ditempat acara kemah. Semua murid turun termasuk Rayyan dan Alea. Keadaan Alea sudah mendingan dan merasa tidak enak hati sama Rayyan yang mau menjaganya.
"Makasih ya udah jagain gue," ucap Alea meninggalkan Rayyan dan menghampiri teman-temannya. Rayyan yang ingin mencegah Alea pergi hanya bisa diam.
"Uh Lea gue gak tahu kalau tadi lu sakit. Maafin yah karena tadi kepala lu gue puter-puter," ucap Dafikah merasa bersalah.
"Santai, gue udah sembuh kok," jawab Alea.
"Guys katanya kita boleh pilih teman setenda. Setenda empat orang, tulis namanya disini," kata Saskia menghampiri Dafikah.
"Yaudah sih kita berempat setenda," respon Dafikah.
"Eh anu itu gue setenda sama anak Ips aja. Kalian cari anggota lain. Bunga tuh belum dapet teman setenda kayaknya. Dah yah bye," kata Alea buru-buru pergi menghampiri rombongan anak Ips.
"Bunga!" teriak Saskia lalu bunga menghampiri mereka dan sangat senang akhirnya dapat teman setenda. Bunga sengaja tidak tanya alasan mengapa mereka membiarkan Alea sendiri dirombongan anak Ips karena Bunga takut dibilang ikut campur masalah mereka.
"Alea kok gitu?" tanya Areta mendesah pelan. Saskia tersenyum senang lalu dengan hati riang memberikan catatan nama tadi ke Angkasa.
"Baiklah, siang ini kita akan mendirikan tenda dulu dan dilanjutkan makan siang. Setelah itu kalian ngumpul lagi disini karena kita akan hiking." Angkasa membantu adik kelasnya yang susah membangun tenda.
"Kita bertiga aja udah," kata Vinzo menatap Ardan yang kekeuh mencari satu anggota lagi untuk setenda.
"Gak denger kata kak Angkasa berempat? Budeg lu ya?" tanya Ardan sinis. Vinzo memutar bola matanya malas. Ifon sih terserah aja siapa teman setendanya yang penting cowok, iyalah! Kalau cewek ntar diarak sekampung🙃
"Rayyan aja noh, tuh bocah kusut amat mukanya gue lihat," kata Ifon menunjuk Rayyan.
"Yakin Rayyan?" tanya Ardan memastikan karena ia tahu Vinzo dan Rayyan tidak akur.
"Terserah," jawab Vinzo. Ifon pun memanggil Rayyan.
"Rayyan! Sini elah!" Rayyan menoleh dan menghampiri Ifon.
"Apaan?"
"Udah dapat tenda lu?" tanya Ifon. Rayyan menggeleng.
"Kebetulan! Lu sama kita bertiga aja." Rayyan menatap tenda sejenak lalu menganggukkan kepalanya.
"Sip beres! Yok bangun tenda guys!" teriak Ardan semangat.
"Semangat bener mentang tadi asik berduaan sama pacarnya," sindir Ifon. Ardan menjitak kening Ifon membuat Ifon meringis.
"Etdah kok bisa sih?" tanya Vinzo penasaran.
"Ya bisalah Vin, kan namanya juga cinta," jawab Ardan santai.
"Masalahnya itu sangat tidak mungkin sekali lu sama Areta! Beda jauh woy!" teriak Ifon.
"Gue gak mandang kasta," jawab Ardan datar.
"Bukan itu maksud gue pinter! Dahlah capek gue ngomong sama onta kayak lu! Oon yang ada," kata Ifon kesal.
"Nanti gue ceritain," bisik Ardan kepada Vinzo. Rayyan yang tidak tahu cuma sibuk mengikat simpul. Lagipun dia tidak peduli sama teman setendanya itu.
"Guys gue boleh gabung gak? Gue belum dapet tenda," ucap Alea ke salah satu rombongan anak Ips.
"Oh boleh kok. Sama kita aja," jawab salah satu dari mereka. Weri, nama siswi itu di nametag nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction(Jangan lupa follow dulu) Kisah 4 sekawan yang katanya teman dekat. Hingga menjadi gang dengan nama Dandelion Girl. Tahu arti dari nama gang tersebut? Masa lalu mereka yang berbeda hingga perseteruan yang membuat pertemanan mereka hancur. Siapa...