"Sial!" umpat Alea menendang botol minum kosong di rooftop."Kenapa lu?" tanya Niel yang merasa terganggu dengan kedatangan Alea.
"Ngapain lu disini?" Alea berkacak pinggang melihat Niel dengan sebatang rokok ditangannya.
"Lah gue udah lama disini. Lu siapa? Jangan sok kenal sama gue," dengus Niel menghisap nikotin miliknya didepan Alea.
"Masih kecil, lu gak baik ngerokok gitu," kata Alea mendekati Nathaniel dan mengambil rokok yang masih menyala itu.
"Ck! Gak usah ganggu gue bisa?!" ucap Nathaniel kesal memegang pergelangan tangan Alea. Nathaniel dengan sengaja mengarahkan ujung rokoknya yang masih menyala ke pergelangan tangan Alea.
"Aakkhh! Gila lu! Sakit babi!" teriak Alea melihat pergelangan tangannya memerah dan terluka. Alea hampir menangis menahan rasa sakit ditangannya. Perih.
"Makanya jadi cewek gak usah ikut campur urusan orang. Pergi sana lu!" usir Nathaniel mendorong tubuh kecil Alea dengan mudah.
"TAPI LU KETERLALUAN KAMBING! PSIKOPAT LU?!" teriak Alea menarik rambut Nathaniel dengan kesal.
"Heh cewek gila lepasin rambut gue!" teriak Nathaniel berusaha melepaskan tangan Alea dari rambutnya.
"Gak mau! Rasain sakitnya. Lu masih bocil udah jadi psikopat aja lu!" balas Alea semakin menarik rambut Nathaniel dan ia bisa merasakan beberapa rambut cowok didepannya ini rontok ditangannya.
"Asu!"
"Hah! Gimana? Sakit? Tangan gue lebih sakit dari kepala lu! Apalagi paru-paru lu! Lu enak ngerokok tapi gak mikir organ dalan tubuh lu tersiksa! Gue emang orang lain tapi gak ada larangan bagi orang lain buat ingetin sesama manusia. Kecuali kalau lu alien," ucap Alea memelan pada kalimat terakhir.
Nathaniel tidak membalas ucapan Alea. Dia merapikan rambutnya yang acak-acakan, ada beberapa rambutnya rontok. Rokok yang tadi dipegangnya ntah kemana sekarang. Dia heran siapa cewek didepannya ini. Terkesan sok peduli pikirnya.
"Lu siapa sih babi? Gak ada yang bisa ngatur gue apalagi kakak gue! Udah gue bilang kan, gak usah sok kenal! GAK USAH SOK AKRAB SAMA GUE!"
"GUE GAK SOK AKRAB SAMA LU! GUE TAHU LU ADEK ARETA YA NJING! Lagipun gak ada untungnya gue akrab sama babi kek lu," balas Alea. Alea mengulurkan tangannya yang terluka ke hadapan Nathaniel. Nathaniel mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Tanggung jawab lu!"
"Dih mentang lu teman kakak gue terus gue ngerasa bersalah sama lu gitu? NGGAK! obatin sendiri gue gak peduli!" Nathaniel berjalan meninggalkan Alea.
"Woe Nathaniel kambing! Mau kemana lu!" Alea mengejar Nathaniel. Aksi kejar-kejaran itu bisa dilihat sebagian siswa karena mereka berlarian di koridor sekolah.
"ASU! NGAPAIN LU NGEJAR GUE!" teriak Nathaniel berlari menghindari Alea yang masih mengejarnya.
"MAKANYA TANGGUNG JAWAB SAT!" balas Alea masih mengejar Nathaniel. Mereka berdua tidak sadar sudah menjadi tontonan para siswa.
"GUE GAK BIKIN LU HAMIL YA COK!"
"YA NGGAK LAH DUGONG! LU BIKINNYA GAK SAMPE HAMIL!" mendengar jawaban Alea semua yang ada di sekitarnya terdiam. Nathaniel juga berhenti berlari dengan nafasnya yang ngos-ngosan.
Grep
"Akhirnya lu berhenti juga hah! Asli bangke banget lu! Gue sesak nafas! Kalau gue meninggoy, lu tanggung jawab!" ucap Alea bersandar di bahu Nathaniel.
"Tanggung jawab mulu daritadi! Lu gak sadar sama ucapan lu bikin semua orang disini salah paham? Heh jangan tidur ya lu!" cerocos Nathaniel.
"Ekhem," Nathaniel mendongakkan kepalanya melihat siapa yang ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction(Jangan lupa follow dulu) Kisah 4 sekawan yang katanya teman dekat. Hingga menjadi gang dengan nama Dandelion Girl. Tahu arti dari nama gang tersebut? Masa lalu mereka yang berbeda hingga perseteruan yang membuat pertemanan mereka hancur. Siapa...