"Alea!" teriak Wiwi dan Putri.Alea yang tengah membaca wattpad melirik ke arah sumber suara.
"Biasa aja manggilnya," ucap Vinzo sinis.
"Vin lu diem. Alea lu tahu Zio sekarang dimana?" tanya Wiwi dengan raut wajah kesal menghampiri bangku Alea.
"Nggak," jawab Alea singkat.
"Iya... Dia gak dateng juga kan kemaren?" tanya Dafikah dan diangguki Areta yang ada di sebelahnya.
"Lagian ngapain lu tanya Zio ke Alea? Emang dia emaknya?" sambung Ifon.
"Huh gak tahu atau pura-pura gak tahu?!" teriak Wiwi emosi mengabaikan pertanyaan Ifon.
"Kenapa sih? Lu ada masalah apa sama gue sampe bawa nama Zio segala?" tanya Alea jengah melihat Wiwi.
Saskia berdiri di samping Alea dan menatap tajam ke arah Wiwi.
"Lu-"
"Diem bangsat! Susah banget gue buat ngomong sama Alea. Kalian lindungin dia? Kalian tahu apa yang telah Alea lakukan sama Zio sehingga Zio sekarang kritis di rumah sakit?" ucap Wiwi panjang lebar.
Baik Alea maupun Saskia terdiam. Apa katanya? Zio kritis? Gara-gara Alea?
"Kenapa Alea yang disalahin?" tanya Areta membuka suaranya. Vinzo dkk pun ikut mendekati kerumunan gadis itu.
"Dia!" ucap Wiwi dengan suara tertahan.
Plak
Wiwi menampar Alea yang masih terdiam.
"Sial!" umpat Dafikah dan menampar balik Wiwi.
Plak
"Lu bisa jelasin baik-baik tanpa adu fisik. Mau lu apa sih? Dendam banget ke Alea gue liat!" sambung Dafikah dengan wajah yang emosi. Ardan mengelus pipi Alea pelan. Terdapat jejak lima jari dengan jelas disana. Sedangkan Saskia tidak merespon kejadian yang terjadi di depannya.
Areta merangkul Alea yang masih diam, ntah apa yang ada di pikiran Alea sekarang. Alea diam membeku.
"Wi mending gue yang jelasin ke mereka semua. Mereka harus tahu kalau wanita di tengah mereka saat ini itu pembunuh!" desis Putri merangkul Wiwi.
"STOP! Berhenti ngatain Alea! Lu mau bilang apa sih anjing!" teriak Vinzo yang tersulut emosi.
"Ok... Zio mau jeput lu malam itu Alea. Malam dimana diadakannya party untuk reuni alumni. Tapi setelah dia tiba di depan rumah lu, taunya lu udah berangkat duluan. Zio yang masih belum putus asa mengejar lu meskipun dia gak tahu lu berangkat naik mobil apa. Tapi, di pertengahan jalan Zio kecelakaan. Dia terlempar jauh sehingga jatuh dari jembatan dan hanyut. Untungnya ada warga yang melihat kecelakaan itu dan menolong Zio. Gue tahu ini semua karena Zio sendiri yang bilang. Gue ajak Zio pergi bareng tapi dia bilang mau jeput lu! Gue ngikutin dia! Dan gue lihat semuanya! GUE LIHAT SEMUANYA ALEA SIALAN!" teriak Putri emosi dan ingin menjambak rambut Alea. Namun dengan cepat Ardan dan Ifon menahan Putri. Sedangkan Wiwi tidak bergerak sedikitpun.
"Pembunuh!" desisnya ke arah Alea. Putri dan Wiwi meninggalkan kelas dengan raut wajah emosi.
Tidak sadar Alea meneteskan airmatanya. Sungguh ia tidak tahu kalau Zio akan menjemputnya. Padahal ia sudah bilang akan berangkat sendiri. Alea menatap ke sebelah kiri tepatnya ke arah Saskia yang berada tepat di sebelahnya. Saskia sudah menangis sedari tadi membayangkan kejadian yang di alami Zio.
"Kia... Gue gak tahu dia mau jeput gue. Gue-" ucapan Alea terpotong karena Saskia berjalan keluar kelas tanpa menghiraukan panggilan Dafikah dan Areta.
"Kia!"
"Kia!"
"AAARRGGHHH!" teriak Alea terduduk sambil memegang kepalanya kuat.
"Le! Lu jangan gini dong," ucap Dafikah yang ikut sedih melihat keadaan Alea dan Saskia.
"Gue pembunuh," ucap Alea pelan dengan pandangan kosong.
"Le lu gak pembunuh! Malam itu lu udah tolak ajakan Zio di grup chat. Bukan salah lu kalau dia kecelakaan. Lagipun lu berangkat bareng abang lu kan? Kenapa lu yang disalahin? Tenangin diri lu ya," ucap Dafikah memeluk Alea.
"Alea, lu bukan pembunuh. Ini salah paham aja. Nanti kita jelasin ke Saskia pelan-pelan," ucap Areta ikut memeluk Alea.
Alea masih menjatuhkan airmatanya. Ia mendongakkan kepalanya ke arah Vinzo yang juga menatapnya.
"See? Gue pembunuh Vin. Jauhin gue. Kalian juga, jauhin gue. Gue pembunuh," ucap Alea menatap kedua temannya datar. Areta dan Dafikah menggeleng.
"Lu bukan pembunuh Alea!" ucap Dafikah menyanggah perkataan Alea.
"Segitu cintanya Zio sama Alea?" kata Ardan dengan pandangan kosong. Vinzo menatap sinis Ardan.
"Le tapi ini semua emang bukan salah lu. Nanti gue yang bakal ngomong sama dua kompor tadi biar mereka gak nuduh lu lagi," bela Ifon menenangkan Alea.
"Semakin kalian membela gue, semakin gue ngerasa bersalah sama Zio. Gue emang salah! Seharusnya malam itu gue gak usah ikut party jadi Zio gak akan jeput gue dan dia baik-baik aja sekarang. Ah sial!" lirih Alea menatap keramik lantai kelasnya.
Vinzo menyamakan tingginya dengan Alea. Ia mengelus kepala Alea pelan. Terlihat jelas bahwa Vinzo sangat menyayangi nya. Alea membalas tatapan itu dengan tatapan kosong.
"Tenang Le... Lu harus tenangin diri lu. Jangan pikirkan yang macem-macem. Setelah Zio sadar, kita akan tanya langsung sama dia tentang kebeneran nya. Bisa jadi yang tadi itu cerita karangan mereka aja," ucap Vinzo pelan dan diangguki oleh teman-temannya.
Alea tidak membalas perkataan Vinzo. Alea melihat ke arah pintu, disana Saskia berdiri lemah dengan matanya yang bengkak. Saskia menatap Alea dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Bahkan setelah lu melakukan kesalahan, mereka tetap ada di pihak lu Alea." Ucap Saskia pelan yang tidak dapat di dengar oleh siapapun. Saskia berbalik dan mengusap airmatanya yang tanpa izin turun lagi.
"Seharusnya mereka juga ngertiin gue, bukan Alea doang yang butuh pengertian. Tapi, bahkan tidak satupun dari mereka yang ingat sama gue. Mereka anggap gue apa selama ini? Hiks... Areta, Pii, apa mereka hanya peduli sama Alea? Argh!" teriak Saskia kesal di toilet wanita. Saskia menatap wajah bengkaknya di kaca.
"Lu harus tanggungjawab Le. Gue merasakan rasa sakit teramat sakit mendengar berita ini. Lu tahu kalau gue suka sama Zio. Sakit banget denger dia kritis," ucap Saskia pelan. Saskia keluar dari toilet tanpa menyadari ada seseorang yang mendengar kata-katanya di bilik toilet paling ujung.
"Saskia," desisnya sambil mengingat apa saja yang diucapkan Saskia tadi.
Aduh udah masuk konflik🙃
Ini yang salah paham Alea atau Saskia?Jangan lupa voment guys!!!!!
◈◎◉●●◉◎◈◎◉●NEXT? ●◉◎◈◎◉●●◉◎◈
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction(Jangan lupa follow dulu) Kisah 4 sekawan yang katanya teman dekat. Hingga menjadi gang dengan nama Dandelion Girl. Tahu arti dari nama gang tersebut? Masa lalu mereka yang berbeda hingga perseteruan yang membuat pertemanan mereka hancur. Siapa...