"Yaampun! Bunga lu gak papa?" tanya Dafikah melihat Bunga yang hampir menangis. Dafikah melihat bagian lengan tangan sebelah kiri Bunga memar.
"Gak papa, tapi tangan gue sakit banget ini. Gue gak sengaja ketemu sama salah satu dari mereka trus lengan gue jadi korbannya," ucap Bunga. Dafikah menatap teman sekelasnya itu dengan iba.
"Banyak banget yang lebam," lirih Saskia melihat ke sekelilingnya. Mereka berempat sudah keluar dari persembunyian.
"VINZO!" teriak Alea melihat Vinzo yang terbaring lemah. Alea dkk mendekati Vinzo dengan Dafikah yang memapah Bunga.
"Gila, lu udah sekarat begini! Ayo gue antar ke rumah sakit!" kata Alea yang ngeri melihat keadaan Vinzo.
"Kalian ngapain kesini?" tanya Vinzo terkejut. Lihat saja semua pandangan mata sudah mengarah ke Alea dkk, termasuk ketua Dexton tadi.
"Gue mau bantuin lu!" ucap Alea tajam lalu melirik Ifon dan Ardan yang juga babak belur.
"Wtf!" umpat Saskia. Saskia kesal melihat keadaan teman-temannya. Saskia mendekati ketua Dexton dan meninju rahangnya dengan kuat.
Bugh
Seketika semuanya menjadi hening. Hal tak terduga terjadi membuat semuanya membeku menatap Saskia.
"Banci ya lu! Beraninya keroyokan gini! Kalau lu punya nyali, lawan gue! SENDIRI!"
ucap Saskia menantang ketua Dexton itu.Ketua geng Dexton itu tersenyum miring mengusap darah yang keluar dari sudut bibir nya. Kuat juga nih cewek, ucapnya dalam hati.
"Kak Saint?!" teriak Dafikah ketika melihat wajah ketua Dexton tersebut dengan jelas.
"Pii?"
"Kia jangan pukul lagi, ini kakak gue. Kakak sepupu gue!" ucap Dafikah menghalangi Saskia yang ingin memukul Saint.
"Hah?" Saskia tetap mundur setelah menyaksikan Dafikah yang membantu ketua geng dexton itu untuk berdiri.
"Kakak ngapain sih? Sejak kapan kakak jadi ketua geng begini?" tanya Dafikah dengan airmatanya yang sudah berlinang.
"Oh jadi ketua geng sialan itu kakak sepupu lu?" tanya Wiwi yang berani bersuara setelah melihat kejadian di depannya.
"DIEM LU BANGSAT!" desis Saskia emosi. Saskia rasanya ingin menelan Wiwi hidup-hidup.
"Lu bisa diem gak?" sambung Areta menatap Wiwi kesal. Wiwi tersenyum meremehkan. Ia bahkan berani mendekati Areta seakan menantang gadis dingin itu.
"Gue gak ada urusan sama lu! Kenapa lu selalu ikut campur heh?!" kata Wiwi menatap Areta.
Plak
Areta menampar Wiwi hingga gadis keriting itu terjatuh dengan sangat tidak elit. Areta hanya diam tanpa berniat untuk membantunya.
"Ih lu nyebelin banget sih jadi orang!" ucap Alea yang ikut menendang kaki Wiwi. Alea juga tidak suka dengan sikap Wiwi yang semena-mena.
"Girls cukup. Biarin dia malu sama kelakuan dia sendiri," ujar Saskia tersenyum sinis.
"Kakak kenapa diam aja?" tanya Dafikah karena Saint tetap diam menatapnya.
"Kakak gak mau minta maaf ke teman-teman aku? Mereka terluka parah, bahkan teman sekelas aku juga ikut jadi korban." ucap Dafikah meneteskan airmata rindu menatap Saint. Saint adalah kakak sepupunya dari sang ayah. Saint sudah lama tidak mengunjungi nya. Terakhir kali ketika Dafikah masih kelas tiga SD. Lalu Saint melanjutkan sekolahnya di negara lain hingga sekarang mereka ketemu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction(Jangan lupa follow dulu) Kisah 4 sekawan yang katanya teman dekat. Hingga menjadi gang dengan nama Dandelion Girl. Tahu arti dari nama gang tersebut? Masa lalu mereka yang berbeda hingga perseteruan yang membuat pertemanan mereka hancur. Siapa...