🌿14⁀➷↯

23 3 3
                                    

"Tumben lu dateng pagi begini?" tanya Areta yang ternyata udah tiba di kelas.

"Gue kabur dari abang gue. Ngeselin banget!" Alea menghempaskan tubuhnya malas. Ia menatap Areta dengan dahi berkerut.

"Hm? Lu juga tumben banget dateng duluan dari gue!" ucap Alea menunjuk hidung Areta. Areta menurunkan jari telunjuk Alea.

"Kalau lu kabur, gue juga kabur. Males di rumah. Suntuk," jawab Areta.

"Sama! Gue juga males di rumah. Punya abang cerewetnya udah hampir mirip kek rentenir minta hutang, nyerocos mulu!"

"Emang lu bikin ulah apa sama dia?"

"Gak ada, dia larang gue sekolah karena tadi malam gue sakit kan. Tapi gue tetap mau sekolah. Jadi gue kabur pas dia masih sarapan," jawab Alea.

Tak lama kemudian, Vinzo masuk ke dalam kelas diikuti kedua temannya di belakang.

"Mbing kok lu masuk hari ini?" tanya Alea mendekati Vinzo.

Vinzo menoyor kepala Alea. "Masih pagi udah ngajak gelud aja lu mbing," balas Vinzo.

"Aelah sesama kambing kok ribut," sambung Ifon santai melewati Alea.

"AAKKH! ALEA KAKI GUE MASIH SAKIT NJIR!" teriak Ifon kesakitan karena Alea menendang kaki nya yang masih sakit.

"Ya maaf, lu ngapain ikutan manggil gue kambing? Kan kaki gue jadi pengen nendang kaki lu," jawab Alea dengan wajah tanpa dosa.

"Asu," desis Ifon.

"Lu tuh yang asu," balas Alea tidak mau kalah.

"Udah ya, gue capek liat kalian berantem. Duduk dibangku masing-masing aja udah," ucap Ardan mendorong Ifon pelan ke bangkunya, begitupun Alea.

"Pagi ku cerahku! Matahari bersinar! Kugendong tas merahku! Di... Pundak! Selamat pagi semua! Kunantikan dirimu! Nanananana," Saskia tersenyum senang merentangkan kedua tangannya masuk ke dalam kelas sambil bernyanyi.

"Kenapa neng?" tanya Ardan heran menatap Saskia yang senyum-senyum gak jelas.

"Kesambet," sambung Ifon.










Bugh









Tas milik Saskia melayang tepat mengenai pundak Ifon.

"Emang ya kalian semua tega bener sama gue. Baru balik dari rumah sakit aja gue udah dianiaya kek gini," ucap Ifon sedih dan menghapus airmata palsunya.

"Budak queen lu!" sahut Vinzo.

"Guys!!! Ada yang udah bikin pr pak Tongtong gak? Liat dong!" ucap Saskia melirik ke arah teman-temannya.

"Nih punya gue aja, gue udah bikin kok," ucap Dafikah yang baru datang dan menyodorkan buku pr miliknya ke arah Saskia.

"Wah beneran! Makasih Pii!" ucap Saskia memeluk Dafikah sebentar lalu bergegas menyalin pr Dafikah ke buku nya sebelum bel masuk berbunyi.

"Oi Dafikah, kemaren abang lu?" tanya Ardan menatap Dafikah.

"Hm, abang sepupu gue. Atas nama dia gue minta maaf ya ke kalian semua," ucap Dafikah.

"Bukan lu yang salah, jadi gak usah minta maaf. Santai aja," jawab Vinzo.

"Tapi tetap aja ini ulah abang gue yang bikin kalian masuk rumah sakit," balas Dafikah merasa tidak enak.

"Gak papa kok, ini cuma sakit sedikit doang," ucap Ifon.

"Iya yah, untung gak pindah alam hehe," sambung Alea. Ifon menghela nafasnya. Punya teman laknat emang mesti perbanyak sabar.

Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang