🌿31•*⁀➷↯

13 2 2
                                    


"Bodoh."

"Hah apaan!" tanya Saskia ngegas.

"Gue udah bilang kan, jangan suka ke gue." Zio menatap Saskia yang lebih pendek darinya. Saskia menggigit bibirnya pelan. Sakit sekali ditolak seperti ini.

"Tapi perasaan itu gak ada yang tahu! Lu suka Alea kan?"

"Nggak," jawab Zio santai. Siapa bilang dirinya menyukai Alea?

"Gak usah bohong, gue gak masalah kalau lu masih belum bisa nerima gue tapi jangan larang gue untuk suka dan cinta ke lu," lirih Saskia.

"Kia, lu terlalu dibodohkan cinta," kata Wiwi menatap Saskia dan Zio bergantian.

"Bukan urusan lu." Saskia menatap Wiwi datar.

"Kalau lu bicara diluar mungkin gue gak peduli. Tapi ini di kelas. Kalian bicara tepat di depan kelas," balas Wiwi santai.

"Cuma karena lu suka ke Zio, Alea yang jadi tumbal. Situ aman?" tanya Putri.

"Teman apa ya namanya kalau mementingkan ego daripada temannya sendiri," sambung Cyndy memutari tubuh Saskia.

"Udah keliatan sifat aslinya. Binal," Cyndy menutup mulutnya pura-pura terkejut dengan ucapannya sendiri. Saskia menarik kerah seragam Cyndy namun sebuah tangan merebut Cyndy dan menampar gadis itu.

"Alea," lirih mereka semua melihat Alea yang emosi menatap Cyndy.

"Urusan pertemanan gue gak perlu lu urus." Alea menendang perut Cyndy.

"Tahu apa lu tentang gue hah!" teriak Saskia menarik rambut Cyndy. Cyndy mengaduh sakit karena perut dan rambutnya yang dianiaya.

"CYNDY DEVIANA hm nama lu anggun sih tapi orangnya kok kampungan," kata Dafikah membaca nametag Cyndy.

"Namanya dari orang tua, sikapnya tergantung dia sendiri. Biasanya orang kayak gini mau cari perhatian doang," sambung Areta.

"Cih beraninya keroyokan lu berempat!" decih Cyndy.

Bugh

Saskia meninju rahang Cyndy. Tidak ada yang mau mencegah Saskia. Semuanya hanya nonton bahkan Bunga diam-diam menutup pintu kelas lalu menguncinya dari dalam.

"Ini kekerasan woi!" teriak Putri marah. Saskia balik menatap Putri.

"Kalau gue difitnah, siapapun gue ladenin termasuk lu!" kata Saskia menarik kepangan rambut Putri dan mendorongnya ke arah Cyndy.

"Gimana ya, kalau aja tuh mulut bisa di filter kejadian ini gak bakal terjadi. Saskia suka Zio itu wajar. Hal umum kok kalau suka sama teman sekelas. Zio gak terima perasaan Saskia juga wajar, perasaan gak bisa dipaksa. Yang gak wajar itu mulut comberan kalian, sekali aja gak ikut campur urusan orang bisa gak?" kata Alea berkacak pinggang.

Zio menarik seragam Saskia dari belakang. Dia juga menyuruh murid lain membantu Cyndy dan Putri.

"Apaan sih!" teriak Saskia marah.

"Tahan emosinya sayang, gak baik kalau main fisik sedangkan kamu emosi begini hm," ucap Zio pelan merapikan poni Saskia.

"Zio jangan bikin Kia baper kalau lu gak suka sama Kia!" ancam Areta mendekati Zio.

"Gue emang gak suka sama dia, tapi gue sayang sama dia," balas Zio santai.

"Bajingan," desis Saskia. Zio hanya tersenyum.

"Tinggal bilang kalau lu itu abangnya Saskia susah amat dah," ucap Ardan. Saskia melebarkan matanya terkejut. Alea juga sama kagetnya.

"Ardan! Jelasin semuanya!" teriak Dafikah yang ikut penasaran.

Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang