🌿28*⁀➷

12 2 0
                                    


"ASU!"

"MINGKEM!"

"Ngegas lu kambing, lu mau cerita kok ribet bengat perasaan,"

"Udah diem! Jadi...

...

Cklek

"Loh kok lu kesini?" tanya Ardan gugup. Areta masih berdiri didepan pintu dengan wajah yang merasa bersalah.

"Gue minta maaf," ucap Areta tulus dengan suara pelan. Ia meringis melihat luka ditubuh Ardan.

"Bukan salah lu, gak usah minta maaf." Ardan mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Dia kesal karena Areta meminta maaf padahal ini bukan kesalahannya.

"Ulah adek gue, gue minta maaf atas nama dia," kata Areta. Ardan tidak peduli dan masih mengacuhkan Areta.

"Yang lain mana?" tanya Areta basa-basi agar Ardan menatapnya.

"Mereka udah pulang, nyokap Vinzo dan kakak Ifon udah jemput mereka tadi,"

"Kok lu masih disini?"

"Gue nunggu mami gue," sekalian nunggu lu datang. Tuhan sayang banget sama gue udah ngabulin permintaan mustahil gue. Andai lu tahu... Ya seandainya lu tahu Reta. Ardan tersenyum miris dalam hati.

Ardan sudah lama menyimpan perasaan terhadap Areta. Sejak saat itu Ardan berusaha bersikap seramah mungkin dengan geng dandelion buat ambil hati doi. Tapi malang sekali nasib Ardan karena salah satu dari dandelion girl seperti punya dendam tersendiri dengannya, Saskia. Terpaksa Ardan ikutan barbar buat balas perbuatan Saskia. Sudah terlanjur jadi gagal ambil hati doi🤣

"Kalau gitu gue temenin sampe mami lu jeput. Lu butuh sesuatu?" tanya Areta.

"Gak usah repot-repot, nanti jadi nyusahin lu," kata Ardan menolak kebaikan Areta dengan sopan.

"Gak usah sok ngerasa gak enak lu," balas Areta ketus. Nah ini sosok Areta yang asli. Bukan dengan wajah bersalah seperti tadi.

"Dih, yaudah terserah lu dah. Bisa tolongin ambil hp gue gak? Itu diatas meja," tunjuk Ardan ke arah meja. Areta mengambil hp Ardan lalu tak sengaja tangan mereka bersentuhan saat Ardan mengambil hp nya ditangan Areta.

"Sorry, Lu udah makan?" Areta menggeleng. Dia gak sempat makan.

"Gue juga. Pesan makanan gih pake hp gue aja. Mami gue keknya lama nih datangnya," ucap Ardan. Areta mengangguk lalu memesan makanan melalui hp Ardan.

Sebenarnya Ardan hanya modus biar bisa berduaan dengan Areta cukup lama. Ardan sengaja memberi pesan ke mami untuk jeput dia agak lebih malam. Ardan tersenyum senang. Modus bgt bang aduh🤭

"Lu bisa makan sendiri? Atau mau gue suapin?" tawar Areta. Makanan mereka sudah tiba. Areta sengaja memesan bubur ayam untuk Ardan dan nasi goreng untuknya. Selain karena Ardan masih sakit, Biar hemat juga jadi pesan makanan yang sesuai kantong anak sekolah kata Areta.

"Boleh? Yaudah tolong suapin ya,"

Areta menyuapi Ardan. Ardan asik bercerita dan hanya dibalas anggukan oleh Areta.

"Gue waktu kecil suka main bola, lu suka gak?"

Areta mengangguk.

"Trus gue pernah ketemu orang gila, dia ngejar gue. Gue masih inget tuh orang bilang kalau gue anaknya. Gue panik dong, trus gue ngumpet dibelakang gerobak nasi goreng. Sumpah gue takut banget pas itu. Mana gue masih bocah sd. Gila banget kan?" Areta mengangguk lagi. Ardan menyipitkan matanya licik.

"Gue udah lama suka sama seseorang. Kalau gue tembak dia sekarang menurut lu dia terima gak?" Areta mengangkat sebelah alisnya lalu dia mengangguk sambil bergumam 'maybe' tanpa suara.

"Berarti lu mau jadi pacar gue?" Areta yang fokus menyuapi Ardan mengangguk kembali membuat mata Ardan berbinar.

"SERIUS LU? ARGH AKHIRNYA DITERIMA JUGA WOHOO," teriak Ardan meninju udara. Areta sadar dengan ucapannya tadi jadi diam kaku.

"Lu serius nerima gue kan?"

"Lu jebak gue ya?" tanya Areta menatap Ardan tajam.

"Nggak tuh, lu kan masih sadar. Jadi lu sekarang udah punya pacar dan itu gue. Lu gak bisa nolak lagi. Bilang iya dong pacar,"

"Dih lebay," balas Areta meletakkan mangkuk bubur ayam yang sudah kandas.

"Harus lebay kalau hanya ada kita berdua. Panggilan kita sekarang aku kamu ya. Aku beneran suka sama kamu dari dulu Reta, kamu aja yang gak peka," ucap Ardan menatap Areta dengan berani. Keberanian Ardan terbit setelah statusnya berganti menjadi pacar Areta-nya.

"Aku juga jaga hati dari dulu buat cowok yang suka ke aku."

"Siapa?" tanya Ardan kesal. Siapa cowok yang juga menyukai Areta-nya.

"Ardan, namanya Ardan. Dia tampan tapi agak bego. Banyak yang puji dia berwibawa di kelas tapi aslinya dia cuma bocah tengil dimata aku. Dia juga ngatain orang gak peka padahal aslinya dia sendiri yang gak peka. Aku jadi pihak menunggu untung ounya stok kesabaran jadi hati ini masih untuk dia," ucap Areta panjang lebar. Ardan mendengar itu refleks membuka mulut. Ardan tercengang dengan setiap kata yang diucapkan Areta. Jadi dari dulu Areta juga menyukainya?

"Kamu tahu kalau aku suka kamu?" Areta mengangguk.

"Yatuhan Reta, kenapa gak bilang sih? Tau gitu udah dari dulu kita pacaran!"

"Dih makanya kalau jadi orang itu pekaan. Jangan ngatain orang lain sembarangan," balas Areta menbuat Ardan kicep. Emang benar kalau berdebat dengan wanita, pihak lelaki harus ngalah.

"Sini peluk dulu sama aa," kata Ardan merentangkan kedua tangannya.

"Dih najis, kita bukan muhrim," ucap Areta menjauhi Ardan.

"Pacar, kita ini non-muslim. Aku katholik dan kamu juga. Jan ngadi-ngadi dah. Udah sini peluk dulu!" perintah Ardan dengan wajahnya yang terlihat kesal.

"Bercanda, Adan." Aretw memeluk Ardan erat tapi tidak menyakitkan tubuh Ardan yang masih terluka.

"Aku suka panggilan Adan. Pacar, kamu manis banget ternyata," ucap Ardan baper hanya dengan panggilan baru dari Areta.






"Begitulah ceritanya sobat," ucap Ardan panjang lebar menceritakan kisahnya secara mendetail kepada kedua temannya.

Ifon menatap Ardan tidak percaya sedangkan Vinzo sudah berkelana dengan pikirannya membayangkan Areta bersikap manis seperti yang diceritakan Ardan.

"Kok gue gak bisa bayangin sikap manis Areta ke lu?" tanya Vinzo.

"Siapa suruh lu bayangin pacar gue hah?" tanya Ardan garang.

"Gak elit banget nembak di rumah sakit,"

"Bodoamat yang penting gue udah diterima, lain kali bakal gue tembak ulang dah di tempat yang lebih bagus,"

"Lu ngibulin kita ya?" tuduh Ifon menunjuk hidung Ardan.

"Gue jujur ya, kalian positive thinking mulu ke gue," ucap Ardan dengan wajah menyedihkan.

"Nethink njir!" balas Ifon dan Vinzo serentak. Mereka bertiga akhirnya tertawa bersama melupakan Rayyan yang juga mendengar kisah cinta Ardan.


























































Ternyata couple double A kita bisa sweet juga.
Eh ini couple pertama loh
Double A, Ardan-Areta
Panggilan khusus dari mereka masing-masing imut bgt🤭
Next couple siapa lagi nih?




Jangan lupa vote ya




















➶➶➶➶➶ Next? ➷➷➷➷➷

Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang