40•*⁀➷

15 3 0
                                    

"Jadi gimana? Lu mau kalau anak kita dijodohkan?" tanya Papi Alea ke arah ayahnya Saskia.

"Itu tergantung anak kitalah, gue gak bisa maksa mereka,"

"Seandainya mereka setuju, lu gak masalah sama status Alea kan?" tanya papi Alea lagi.

"Maksud lu apasih, gue udah anggap temannya anak gue sebagai anak gue juga. Lagian kalian liat noh disana, mereka asik ngumpul bareng. Yakali gegara Alea bukan anak kandung kalian gue jadi benci ke dia," jawab ayah Saskia mantap.

"Perasaan dulu kita masih bocah dah. Kenapa sekarang udah punya buntut aja? Mana banyak pula," ucap Papi Davikah membuat semuanya tertawa.

"Mereka tumbuh dengan cepat," sambung papa Aretha.

"Lu kapan nambah dah? Gak kasian sama anak lu Dafikah? Dia sendirian tuh tapi untung sekarang temannya banyak jadi dia gak kesepian,"

"Eh buntut kuda, gue mau aja ngasih dia adek. Masalahnya tuh bini gue program kb," jawab papi Dafikah lesu.

"Kasian hahaha Awh," papi Alea mengelus jidatnya yang dipukul papi Dafikah.

"Kalian ini udah dewasa juga kenapa masih bertengkar," mungkin hanya papa Aretha yang masih waras dan bersikap seperti bapak pada umumnya.

...

"Ehm abang beneran suka sama kak Alea?" tanya Gia.

"Nih bocah tau aja isi pikiran gue," celetuk Davikah yang berada tepat disamping Gia.

"Gue... " Zio menatap Alea yang juga menatapnya. Vinzo menggertakkan giginya kesal melihat pemandangan didepannya.

"Sabar bos," kata Ifon tapi Vinzo tidak peduli.

"Gue suka sama Alea tapi gue tahu dia gak suka sama gue. Bener kan?" tanya Zio menatap Alea yang ada disampingnya. Alea mengangguk.

"Kenapa? Padahal bang Zio ganteng banget loh kak," ucap Gia.

"Gue gak mandang fisik ya, cuma gue belum bisa move on aja dari orang yang gue suka,"

"Next," kata Vinzo ntah kenapa dia kesal setiap Alea mengatakan ada seseorang yang ia sukai.

Botol itu berputar cukup lama dan berhenti dihadapan Vinzo. "Tantangan," ucap Vinzo membuat Zio berpikir tantangan apa yang akan ia berikan.

"Coba lu tembak Alea," tantang Zio. Vinzo mengangguk mengabaikan tatapan Alea kepadanya. Vinzo berdiri dan menarik Alea agar berdiri juga.

Kedua saling berpandangan dengan tatapan Vinzo yang serius. Alea masih diam menunggu apa yang dilakukan Vinzo.

"Kalau gue nembak lu yang kedua kalinya, lu bakal terima gak?" tanya Vinzo menatap Alea yang lebih pendek darinya.

"Kalau gue udah kasih tahu alasannya kenapa lu masih berani mencoba?" tanya Alea kembali. Vinzo mendesah kesal. Dirinya yang sedaritadi menahan emosi semakin kesal dengan pertanyaan Alea.

"Apa salahnya lu coba buka hati buat gue Alea?" tanya Vinzo lirih. Semua yang ada disana gak berani buka suara dan memilih diam. Mereka tahu ini pembicaraan yang cukup serius.

"Lu cinta sama gue?" Vinzo mengangguk tanpa ragu.

"Lu tuh sama aja kek gue Vin, apa salahnya lu coba buka hati buat gadia lain yang mungkin bisa mencintai lu sepenuh hati. Kenapa lu desak gue buat buka hati padahal lu tahu secinta apa gue sama orang itu. Lu udah tahu ceritanya Vin. Jangan gegabah, lu gak cinta sama gue. Lu cuma tertarik," kata Alea kembali duduk. Vinzo kembali ke tempatnya dengan lesu. Perkataan Alea terngiang-ngiang dipikirannya.

"Sabar bro," kata Ifon menepuk pundak Vinzo pelan. Zio melirik Alea yang tampak biasa saja namun ada kesedihan didalam mata itu. Rahasia apa yang disembunyikan gadis ini padahal disini semuanya terbuka dan berbicara bebas.

"Gue makin penasaran orangnya Le," kata Aretha memandang Alea. Tahu kan kalau Aretha yang paling dekat dengan Alea. Aretha ingin tahu siapa cowok yang disukai temannya itu. Kenapa tuh cowok gak peka?

"Nanti kalian juga tahu,"

"Beneran?"

"Kalau udah waktunya hehe," jawab Alea membuat telinganya dijewer Dafikah.

"Sakit kambing!"

"Lu ih, yaudah lanjut. Giliran lu tuh terakhir," kata Dafikah. Alea mengambil botol yang diberikan Zio. Ia menatap Vinzo.

"Maaf ya, maksud gue bukan bikin lu malu. Cuma lu gak bisa paksa cinta lu ke gue Vin. Gue tipe yang fokus ke satu hal. Kalaupun cowok itu gak tahu gue cinta ke dia, itu gak masalah karena sampai sekarang cowok itupun belum punya pacar. Jadi gue gak sakit hati. Maaf lagi ya atas perkataan gue yang mungkin bikin lu tersinggung." Vinzo menggeleng. Dia tersenyum manis ke arah Alea.

"Gue gak nyalahin lu, gue terima keputusan lu kok," Alea mengangguk.

"Kisah menyedihkan part dua," celetuk Ifon.

"Lah part satunya siapa?" tanya Ardan.

"Pikun lu! Part satunya cinta terlarang antara Saskia dan Zio. Part dua cinta bertepuk sebelah tangan antara Vinzo dan Alea. Mungkin akan ada part tiga,"

"Dan itu lu sendiri. Cinta yang tidak terbalaskan sampai kapanpun hahaha," Ardan tertawa sendiri. Dia tersenyum kikuk laku mempersilahkan Alea untuk memutar botol kosong itu.

"Mampus lu dikacangin," bisik Ifon laknat.

"Sialan!"

"Eit bentar, karena Alea peserta terakhir jadi kita langsung tanya aja,"

"Jadi lu milih apa Le?"

"Em tantangan aja," semuanya mendesah kasar. Padahal mereka berharap Alea memilih jujur sehingga mereka tahu siapa cowok yang disukainya.

"Siapa yang ngasih tantangan?" tanya Alea. Mereka semua berbisik dan mengangguk bersamaan.

"Kami tantang lu buat nyanyi diatas kursi itu noh. Kebetulan gue ada mikrofon. Nih, lu harus nyanyi lagu untuk cowok yang lu sukai. Minimal dua lah," ucap Saskia. Alea mengambil mikrofon itu. Dia naik ke atas kursi yang disebut Saskia.

"Eh ada apa ini?" tanya para bapak dan ibu yang bergabung dengan mereka. Para ibuk membawa makanan yang mereka bikin dan meletakkannya diatas meja.

"Kami main game pi, terus Alea dapat tantangan buat nyanyi," jawab Dafikah.

"Wah seru nih," ucap papi Alea.

"Om telat ih, ini game kita udah mau abis,"

"Nyanyinya sekarang nih?" tanya Alea.

"Tahun depan aja udah," balas Ifon.

"Ok,"

"Canda ogeb! Ya sekarang lah Alea," kata Ifon lelah.

"Hahaha iya iya. Bentar atur nafas dulu,"

"Abang sini! Ngapain berdiri didepan pintu? Mau jadi satpam rumah Saskia?" teriak Aretha membuat Jordan dan Azka ikut bergabung.

Alea gugup karena dia tidak tahu mau nyanyi apa. Tapi setelah mengingat kenangan manis dengan cowok yang disukainya membuat raut wajah Alea menjadi ceria.




























Satu part lagi end

Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang