Drtt
Drttt
Drttt
Drrttt
"Anjir siapa sih nelfon? Masih pagi juga," ucap Dafikah mengambil ponselnya dibawah bantal.
"Ha-"
"KEBO ONTA! AKHIRNYA LU ANGKAT JUGA! BANGUN GAK LU?! INI UDAH JAM BERAPA NJIR KITA TELAT EGE!" teriak seseorang refleks membuat Dafikah menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Mau kemana sih Kia?" tanya Dafikah malas.
"Yaampun Pii, kita mau kemah zeyeng. Jangan bilang lu lupa?! Bukain pintu buruan! Biar gue bantu lu didalam!"
Dafikah melebarkan matanya kaget. Dia tidak ingat kalau pagi ini acara kemahnya dimulai. Saat ini jam menunjukkan angka lima lewat dua puluh tiga menit. Dafikah membuka pintu apartemen nya dan dengan sopannya Saskia langsung masuk tanpa menyapa Dafikah.
"Lu sendirian?"
"Ada Areta dibawah, buruan mandi gih," suruh Saskia dan Dafikah menurut saja. Tidak cukup lima belas menit Dafikah sudah selesai berdandan.
"Udah? Kuy!"
"PERHATIAN! MOHON BARIS SESUAI KELAS MASING-MASING,"
Mereka semua ribut karena ada yang mau baris dengan gebetan tapi beda kelas. Yaudahlah jadi pisah sementara karena takut sama ketos yang galaknya gak ngotak.
"KETUA KELAS DAN BENDAHARA MAJU KE DEPAN!" teriak Angkasa tegas.
"Untung lu ganteng ya bang," dengus Saskia melirik Angkasa sinis. Saskia berdiri tepat didepan Angkasa yang teriak sehingga ia merasa terganggu.
"Le lu disuruh maju tuh," ucap Areta mendorong bahu Alea. Alea daritadi nyender dibahu Areta karena katanya nyawa dia masih setengah, setengah lagi di alam barzah. 🙃
"Dih ngapain sih! Lu aja deh gantiin gue hoam," ucap Alea mendorong Areta. Dafikah memegang kepala Alea dan menggoyangkan ke kanan dan ke kiri.
"Ngeeenggg tiiiiittt ngeeeeeeng tiiiittt eh belok kanan ngeeeeeeeeeeng," Dafikah memainkan kepala Areta seperti mobil-mobilan.
"Pii stop! Kepala gue pusing, gue bukan mainan njir!" dengus Alea menoyor kepala Dafikah.
"Ya makanya jangan molor mulu!"
"Lu juga ya tadi molor! Capek gue tungguin di mobil!"
"Eleh yang nungguin gue cuma Areta sama Kia, lu mah tiduran aja gue liat,"
"Teman gak ada akhlak, tapi lu bener," jawab Alea. Tak lama kemudian Vinzo mendekati Alea dan merangkul nya santai. Alea hanya pasrah karena ngantuknya masih belum hilang.
"Cie cie ketua sama bendahara ada ehem ehem nya nih," sindir Bunga yang melihat Alea santai saja dirangkul Vinzo.
"Lu paham banget yang beginian ya," balas Vinzo meledek Bunga.
"Oh jelas dong, duo como itu aja gue peka," balas Bunga.
"Como?"
"Cowok homo, noh Ardan sama Ifon,"
"Buset! Sejak kapan ada sekte begituan anjir!" teriak Ifon mendekati Bunga dan menarik rambutnya pelan. Saking pelannya bahkan ada rambut Bunga yang rontok ditangannya.
"Anjing! Sakit bangke!" teriak Bunga.
"Ya siapa suruh lu ngatain gue homo! Gue straight, noh si Ardan juga. Dia udah ada pacarnya, pacarnya tahu bisa mampus gue gara-gara lu fitnah!" balas Ifon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend?
Teen Fiction(Jangan lupa follow dulu) Kisah 4 sekawan yang katanya teman dekat. Hingga menjadi gang dengan nama Dandelion Girl. Tahu arti dari nama gang tersebut? Masa lalu mereka yang berbeda hingga perseteruan yang membuat pertemanan mereka hancur. Siapa...