39•*⁀➷

20 3 2
                                    

"WOW EMEZING!" teriak mereka semua kecuali Aretha dan Ardan yang masih syok.

"Gak usah sok inggris! Nilai bahasa inggris kalian remed semua kecuali gue," kata Davikah menyombong kan diri.

"Lu serius Pii?" tanya Ardan dan Aretha bersamaan.

Davikah tersenyum bak setan jahat dalam film yang sering ia tonton. Davikah menganggukkan kepala nya.
...

"Keknya lu gak akrab sama adek lu," kata Azka melihat Nathaniel yang sibuk dengan ponselnya. Disamping bocah itu ada Gia yang juga sibuk sendiri.

"Itu karena gue,"

"Ngalah ajalah. Lu udah dewasa juga," potong Azka mengatakan itu seakan lupa kalau dia juga sering menjahili adik perempuannya. Oh bukan adek angkat, tapi Azka tidak akan merubah pandangannya terhadap Alea.

"Masalahnya udah lama banget. Tapi Nathaniel benci nya sampe sekarang. Gue mau damai tapi nunggu waktu yang tepat,"

"Kapan?" Aretha menatap abangnya. Dia mendengar semua yang diucapkan Jordan dan Azka. Aretha menemani Ardan yang akan melaksanakan tantangan dari Davikah.

Jordan menatap Ardan dan Aretha bergantian. "Nunggu waktu yang tepat," balas Jordan.

"Uhm h-hai bang," sapa Ardan kaku.

Saskia dan Davikah tak bisa menahan ketawa mereka. Raut wajah ketakutan Ardan sangat menjijikkan menurut mereka.

"Sstt diem elah, nanti kita ketahuan ngintip," ucap Alea. Ketiganya kembali fokus menatap drama Aretha dan pacarnya.

"Siapa lu?"

"Pacar adek lu kali," Azka menjawab pertanyaan Jordan.

"Kok abang tau? Dukun ya?" tanya Ardan menunjuk Azka. Tiba-tiba telinga nya dijewer Alea.

"Enak aja lu ngatain abang gue dukun! Mau gue santet beneran lu hah!" Alea mode garang on.

"Sabar Ale," kata Aretha laku mendorong Ardan tepat berdiri dihadapan Jordan.

"Ngapain? Bisu lu?"

"Nggak bang! Guemaumintarestubuatpacarinadeknyaabang"

"Hah?" Jordan mengorek lubang telinganya karena tidak bisa mendengar dengan jelas ucapan bocah didepannya ini.

"Lu mau minta restu atau mau ngerap anjir?!" bentak Aretha membuat Ardan menunduk sebentar lalu menatap Jordan datar.

"Minta restu buat pacarin Aretha bang. Makasih bang,"

"Lu pikir gue restuin?" kicep dah Ardan. Dia pikir mudah saja meminta restu.

"Kasih izin aja," lagi-lagi Azka menyambung.

"Emang Aretha adek lu?" tanya Jordan.

"Temen adek gue. Kenapa? Lagian mereka udah kenal lama juga,"

"Seandainya gue yang nembak adek lu, gue gak perlu minta izin ya karena dia kan temennya adek gue," balas Jordan santai.

"Sat!"

"Abang jadi gimana?" tanya Aretha. Ini mereka mau lanjutin game tadi, untuk satu tantangan aja memakan banyak waktu.

"Gue kasih izin tapi kalau lu bikin dia nangis, leher lu pindah kebawah!" ancam Jordan. Ardan mengangguk kaku.

"Udah kan? Yok!"

"Ke gue belum minta izin," sambung Nathaniel menghentikan jalan Ardan, Aretha dan Alea.

"Tantangannya cuma sama abang lu," kata Aretha.

Friend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang