Assalamu'alaikum.
___
Satu bulan telah berlalu, sikap Gibran kepada Salwa juga tak berubah.
Kadang menyeramkan, kadang juga sangat lembut terhadapnya.
Namun, rasa cinta Salwa tak pernah luntur kepada suami nya."Ummi nyuruh kita ke rumah sekarang" beritahu Gibran kepada istrinya yang sedang menyetrika pakaian.
"Sekarang Mas?" tanya nya menatap Gibran.
"Empat tahun lagi" jawabnya asal.
Parah nya, Salwa malah menganggukkan kepala dan kembali menyetrika.
"Ck," decak Gibran kesal melihat istrinya itu.
"Sekarang lo siap-siap!" titah Gibran.
"Kemana?" tanya nya bingung.
"Rumah Ummi sayang" jawab nya greget dengan kelemotan Salwa.
Pipi Salwa langsung memerah, ini adalah pertama kali Gibran memanggil nya dengan sebutan "Sayang" selama menikah.
"Baru dipanggil sayang aja udah salting" ejek Gibran.
"Baru pertama soalnya" jawab Salwa.
"Emang nggak pernah?" tanya Gibran.
"Pernah, barusan" jawab Salwa yang membuat Gibran berdecak.
"Siap-siap" suruh nya berlalu meninggalkan Salwa karena malas beradu mulut dengan istri nya.
___
"Assalmu'alaikum Ummi"
"Wa'alaikumussalam, ayo masuk"
"Abi mana?" tanya Gibran tak melihat keberadaan Galih di sana.
"Di pesantren" jawab Gina diangguki Gibran.
"Ummi kangen banget sama kamu sayang" ujar Gina tersenyum
Salwa dan Gina sedang berada di kamar Gibran.
Gibran?, ia duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan game."Salwa juga Ummi" jawabnya terkekeh.
"Udah ngisi?" tanya Gina.
Salwa tau maksud Ummi nya, beberapa kali ia juga di tanya oleh Umma nya melalui telpon dengan pertanyaan yang sama.
Salwa menggeleng.
"Gimana mau ada isi nya, kalo tidur aja pisah kamar" batin Salwa.
Gina tersenyum sambil mengelus puncuk kepala menantu nya dengan lembut.
"Apa kamu belum ngasih hak suami mu?" tebak Gina.
Salwa menatap Gina takut, apakah mertua nya akan memarahi dia? pikir Salwa.
"Belum.." cicitnya menunduk.
"Sayang, kamu sudah menikah"
"Apa yang ada di diri kamu adalah hak suami mu"
"Sebisa mungkin kamu harus membuat suami mu senang, kamu mau berbakti sama suami mu kan?" jelas Gina.
Salwa mengangguk.
Apakah ia harus memberitahu mengenai mereka yang pisah kamar selama ini?.
"Ummi" panggilnya.
"Kalo Salwa cerita, Ummi jangan marah ya?" tanya nya pelan.
"Cerita sama Ummi sayang, nggak mungkin Ummi marahin menantu Ummi ini" ucap nya terkekeh.
"Sebenarnya.."
"Salwa sama Mas Gibran nggak pernah tidur satu kasur, kami pisah kamar" cicitnya.
Mendengar penuturan sang menantu Gina malah tertawa, sesuai dengan pemikiran nya.
"Kenapa Ummi ketawa?" tanya Salwa heran.
"Ummi sudah tau dari awal sayang" jawab nya.
"Tau?, tau dari mana Ummi?" bingung Salwa, tak mungkin Jika Gibran memberitahu Ummi nya.
"Bukankah Ummi pernah ke rumah mu?" tanya nya diangguki Salwa.
3 Minggu lalu Gina memang berkunjung ke rumah mereka, namun hanya sebentar."Ummi masuk ke kamar Gibran untuk pamit kan?" tanya nya diangguki lagi oleh Salwa.
"Saat itu ternyata Gibran sedang berada di kamar mandi, dan entah dorongan dari mana, Ummi membuka lemari nya, benar saja"
"Tak ada satu pun baju mu di sana" jelas Gina.
Salwa meruntuki kebodohannya, mengapa ia tak memikirkan sampai sana?
"Maaf Ummi.." cicit nya.
"Gapapa sayang, Ummi tau itu bukan kemauan kamu" ucap nya.
"Tapi, bakal Ummi pastiin malam ini kamu akan satu kamar dengan suami mu" ujar Gina tersenyum sumringah.
"Gimana cara nya Ummi?" tanya Salwa.
Gina membisikkan sesuatu ke telinga Salwa dan membuatnya sedikit terkejut dengan ide mertua nya ini.
"Kamu sudah siapkan?"
"Ummi sangat ingin menimang cucu" ujar Gina.
Sebenarnya Salwa pun juga sangat menginginkan kehadiran seorang anak di hidup nya.
Salwa mengangguk.
"Apa Mas Gibran bakal marah, kalo tau itu ide Ummi?" tanya nya.
"Nggak sayang, kamu tenang aja" ucap nya.
___
(19.06)
"Ini Gibran, di minum jamu buatan Ummi, biar kuat" ucap Gina menyerahkan satu cangkir jamu dihadapan anak nya.
"Jamu?, kuat?"
"Ck, buat apa" decak nya.
"Kamu nggak ngehargain Ummi hm?" tanya Gina.
Dengan cepat Gibran meminum jamu itu sampai habis..
"Salwa mana Mi?," tanya Gibran.
"Di kamar kamu" jawab Gina.
"Kalian nginep atau pulang?" tanyanya.
"Pulang," balas Gibran diangguki Gina.
___
Skip.
___
Sabtu, 23 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Ning Salwa!
General FictionLengkap, belum revisi. "Tapi aku masih sering insecure kalau lihat mereka," lirih Salwa. "Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." "Tahu itu terdapat dalam surah apa, Sayang?" tanya Gibran. "At Tin, ayat empat," jawa...