01. Makan bersama

7.3K 350 0
                                    

Selamat Membaca :) 🖤

***


01. Makan bersama

"Mas bangun." Salwa mengguncang lengan suami nya.

Tadi malam, Salwa terpaksa tidur di sofa kamar karena Gibran tak ingin satu kasur dengannya.
Tak mau membantah suami, maka Salwa melaksanakan perintah dari Gibran.

"Eughhh."

"Apaan sih!" sentak Gibran kepada Salwa yang membuatnya sedikit terhuyung.

"Salat subuh Mas," jawab Salwa pelan.

"Duluan aja sono," suruh Gibran kesal.

"Berjamaah aja ya?" pinta Salwa. Sejak dulu ia menginginkan salat berjamaah dengan suaminya suatu saat nanti.

"Nggak," jawab Gibran mutlak.

"Tapi Mas---"

"Diem!" potong Gibran cepat sebelum Salwa selesai berbicara.

Salwa langsung terdiam dan segera mengambil wudu untuk melaksanakan salat subuh walaupun tanpa diimami suaminya.

*****

"Sini sayang, kita makan dulu," panggil Umi Gibran melihat Gibran menuruni tangga.

Mereka semua sudah duduk di meja makan.

"Mau makan apa?" tanya Salwa kepada suaminya.

"Terserah," jawab Gibran.

Salwa hanya mengangguk, lalu memasukan beberapa makanan ke piring suaminya.

Gibran mulai menyantap makanan itu dengan lahap.

"Masakan siapa?" tanya Gibran setelah mereka semua selesai makan.
Pasal nya tak boleh berbicara jika sedang makan. Iya, jika sedang mengunyah makanan maksudnya.
Nanti tersedak dan terbang kemana-mana ehehe.

Gibran bingung, kenapa rasa masakan yang ia makan kali ini berbeda dari beberapa makanan yang pernah Ummi nya masak untuknya.

"Istri mu," jawab Umi Gibran tersenyum.

Salwa hanya menunduk, ia takut Gibran tak menyukai masakan nya dan memakan makanan tadi dengan mengira jika itu adalah masakan Ummi nya.
Atau mungkin masakannya tidak enak? Namun karena ingin menghargai perasaan Umi, ia tetap memakannya?.

"Uhuk-uhuk." Gibran tersedak air liur nya sendiri.

Dengan cepat Salwa memberikan minum kepada suami nya.

"Makasih," ucap Gibran melirik sekilas ke arah Salwa dan dibalas anggukan olehnya.

"Enak kan?" tanya Abi Gibran menggoda.

Gibran hanya memperlihatkan wajah datar nya.

****

Gibran dan Salwa sudah berada di rumah mereka.

Rumah yang dihadiahkan oleh Abah dan Umma Salwa di hari pernikahan mereka berdua.

Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang