15

4.5K 252 0
                                    

Assalamu'alaikum.

___

Brakk

Salwa menutup pintu kamar nya yang berada di ndalem itu dengan kencang lalu mengunci nya.
Ia langsung tengkurap di kasur dengan menenggelamkan kepala nya menggunakan guling.

"Ihhh, Mas Gibran ngeselin banget"

"Mas Gibran beneran pengen nikah lagi?" gerutunya kesal sambil melempar guling itu ke lantai.

"Nggak-nggak!"

"Salwa nggak mau di madu" gumamnya tak terima.

"Sayang, buka pintu nya" pinta Gibran mengetuk pintu.

Beberapa kali ia mengetuk pintu itu namun tak ada jawaban dari Istri nya.

"Sayang, buka dong"

"Mas mau ngomong" pinta Gibran lagi dan berhasil membuat Salwa membukakan pintu untuknya.

"Ngapain coba nyusulin Salwa?, mau minta izin punya Istri lagi?" tanya Salwa kesal.

Dan dengan polos nya Gibran mengangguk yang membuat mata Salwa berkaca-kaca.

Salwa langsung masuk ke dalam kamar meninggalkan Gibran.

Tersadar, Gibran sedikit tekejut dengan respon nya tadi, dia segera menyusul Salwa ke dalam.
Sungguh, ia tidak bermaksud seperti itu!.

Salwa mengambil tas nya bersiap-siap ingin pergi namun tangan Gibran menahannya.

"Mau kemana?" tanya Gibran.

"Pulang" jawab Salwa tak menatap suami nya.

"Kata nya mau nginep?" tanya Gibran.

"Nggak,"

"Kamu aja, aku mau pulang" jawab Salwa ingin pergi tapi tangannya di tahan kembali oleh Gibran.

"Masa Suami nya di sini, Istri nya di sana?" tanya Gibran.

"Tadi mau nikahin Putri kan?"

"Nikahin aja, habis itu dia jadi Istri kamu suruh tinggal aja di sini" ujar Salwa ketus.

"Iya ya?, yaudah deh aku panggil penghulu dulu" jawab Gibran bersiap-siap ingin menelpon penghulu.

Melihat itu Salwa langsung merampas handphone Gibran dari tangannya dan langsung melempar handphone itu ke kasur dengan kasar.

Setelahnya ia berlari keluar kamar, Gibran yang tak sempat menahan tangan Salwa pun langsung mengejar Istri nya.

Salwa berjalan cepat sepanjang koridor di ikuti Gibran yang mengejarnya.
Tidak ada santri ataupun santriwati di situ, karena mereka masih ada di aula tempat acara di mulai.

"Ra" panggil Gibran berusaha menyamakan langkahnya dengan Salwa.

"Sayang, aku becanda" sambung Gibran.

"Nggak lucu," ketus Salwa memalingkan wajahnya yang sudah dibasahi air mata.

Gibran yang melihat itu lantas menarik tangan Salwa yang menyebabkan Salwa menabrak dada bidang suami nya.

Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang