08

5.6K 318 6
                                    

Assalamu'alaikum.

___

"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar."
(QS. An-Nisa: 34)

___

Warneg.

"Bude, nasi goreng satu" pesan Iyon.

"Siap" jawab Bude Eneng.

"Baban" panggil Raka.

Gibran yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah suara.

"Lo nggak suka sama Salwa kan?, pisah gih"

"Nanti gue yang jadi pengganti lo" ucap nya santai.

"Gue bacok lo!" balas Gibran dengan mata tajam nya.

"Lah kok marah?, kan lo pernah bilang kalo nggak suka sama si Salwa"

"Lo juga bilang kalo Raka mau, ambil aja" jelas Iyon bingung.

"Eumm, gitu ya kak?" tiba-tiba seorang wanita bercadar mendekati mereka.

Gibran terkejut, apakah Salwa mendengar ucapan sahabat nya?.

"Eh, kok neng Salwa ada di sini" balas Iyon kikuk, ia meruntuki kebodohannya.

"Jalan sama Abah, liat Gibran di sini"

"Jadi nya samperin aja" ucap nya santai.

Entahla, mengapa Salwa menjadi berani menyebut suami nya dengan tak sopan?.

"Ngomong apa tadi?" tanya Gibran dengan suara dinginnya, namun tak membuat Salwa takut, itu sudah biasa bagi nya.

"Jalan sama Abah, liat Gibran di sini" ulang nya.

"Mau diaduin ke Abah hm?" tanya Gibran, ia tak marah dengan panggilan Salwa.

"Eh jangan donggg" rengek Salwa.

Gibran sudah bersiap-siap untuk berteriak tiba-tiba Salwa langsung memeluknya.

"Eh-eh, ngapain nih pasutri uwu uwu di depan jomblo gini" ucap Iyon.

"Kenapa hm?" goda Gibran tanpa membalas pelukan Salwa.

"Maaf.." cicitnya pelan dipelukan Gibran.

"Ck, ck, ck, mending kalian pulang" usir Raka kepanasan melihat interaksi pasutri itu.

"Cepet nikah" ujar Rangga menatap kedua sahabatnya.

"Kayak lo udah nikah aja" jawab Iyon.

Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang