Ning Salwa!

07

Assalamu'alaikum.

___

Skp

___

1 Minggu sejak kejadian itu, sekarang Salwa berniat mengantarkan makanan ke kantor suami nya.
Ia memang sudah tau sejak lama mengenai alamat kantor Gibran dari Galih, namun ia hanya mencari waktu yang tepat untuk pergi ke sana.
Ia pergi menggunakan taksi.

Salwa sudah sampai di depan kantor Mx Praditya.

Ia masuk ke dalam kantor itu dengan rantang di tangannya lalu bertanya kepada resepsionis di sana.

"Permisi Mba, saya mau tanya"

"Ruangan Mas Gibran di mana ya?" tanya Salwa.

"Ibu, istri nya Pak Gibran?" tanya resepsionis itu.

"Iya" jawabnya tersenyum dibalik cadar.

"Di lantai 3, nanti belok kanan terus belok kanan lagi"

"Ruangan paling ujung, pintu Pak Gibran ada tag name nya" beritahu resepsionis itu ramah.

"Makasih ya, saya permisi" ucap Salwa berlalu.

"Sama-sama."

___

Salwa sudah berada di depan pintu dengan tag name "Gibran Naufal Praditya."

Baru saja ia ingin mengetuk pintu, tiba-tiba ada perempuan seksi keluar dari ruangan itu.

Dia adalah Chika, sekretaris baru Gibran.

"Sorry, lo siapa ya?" tanya Chika dengan tatapan tak suka terhadap Salwa.

Salwa rasa nya ingin tertawa melihat wajah Chika yang mirip dengan tepung itu.

"Eumm, Mas Gibran nya ada?" tanya nya sopan.

"Apaan lo, sokab banget pakai acara manggil Mas ke atasan gue" ketus nya.

Salwa hanya menundukkan kepala nya.

"Mas Gibran suami saya" jawab Salwa.

"Halu lo?, tinggi banget"

"Mending pulang sana lo"

"Nggak mungkin seorang CEO di perusahan ternama Mx Praditya punya istri kayak lo, alay banget pakai cadar segala lagi"

"Atau jangan-jangan, muka lo burik ya?, makanya nggak berani nunjukin wajah lo depan banyak orang,"

"Nggak usah ngaku-ngaku suami Mas Gibran, dia calon gue" ucap Chika yakin.

Salwa tak marah, ia tau jika banyak yang menyukai suami nya.
Toh suami nya memang tampan.
Tapi tak mungkin bukan, permata bersaing dengan batu bata seperti orang di depan nya ini?

"Yakin banget" gumam Salwa.

"Apa lo?" ujar Chika mendengar gumaman Salwa.