33

3.7K 222 0
                                    

Assalamu'alaikum.

___

Sejak pagi, Salwa sudah pulang ke rumahnya di antar oleh Abah nya.

Salwa masih Istri dari Gibran, jadi ia masih mempunyai tanggung jawab sebagai Istri.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 1, Salwa berniat mengantarkan makanan ke kantor Suami nya.

"Mas Gibran nya ada?" tanya Salwa kepada resepsionis yang ada di sana.

"Ada, Ibu langsung ke ruangan beliau aja" jawab resepsionis itu tersenyum.

"Makasih ya" ucap Salwa diangguki oleh perempuan itu.

Salwa sudah berada di depan pintu ruangan Gibran.

Saat ia ingin mengetuk pintu, Salwa mendengar suara wanita dari dalam sana.

"Mas, kamu beneran bakal ceraiin Salwa kan?"

"Iya"

"Kapan bakal keluar surat nya?"

"Satu sampai dua Minggu"

"Berarti sebelum pernikahan kita kan?"

"Heem"

"Nih aaaa"

"Makan yang banyak calon Suami ku"

Salwa mengurungkan niat nya untuk masuk, ia takut akan menganggu mereka.
Jadilah ia kembali membawa pulang rantang itu, ia yakin Gibran tak akan memakan nya karena lebih memilih makanan Sindy.

___

"Kalo Gibran cerai terus masa iddah Salwa udah selesai, gue bakal lamar dia ah" ucap Iyon.

"Ck, masa iya lo dukung sahabat lo cerai?" decak Raka.

"Gue nggak dukung, itukan udah keputusan dia" jawab Iyon santai.

"Gue nggak setuju lo sama Salwa" bantah Raka.

"Dih, sape lo?"

"Readers aja setuju, kenapa lo nggak?" tanya Iyon.

"Dia nggak bakal mau sama lo" ketus Rangga membuat Raka tertawa.

"Noh dengerin" ucap Raka.

"Ya elah, kan coba dulu Ngga" ujar Iyon lesu.

"Nggak usah dicoba, udah bisa ditebak kalo lo nggak bakal diterima" jawab Raka tertawa.

Rangga hanya terkekeh mendengar penuturan Raka.

"Ck, kalo gitu gue sama yang baca aja" ucap Iyon.

"Ck, ngaco" decak Rangga.

"Fiksi ngarepin yang nyata?, lo salah server apa gimana?"

"Biasanya kan yang nyata ngarepin fiksi, kok ini sebaliknya?" tanya Raka terkekeh.

Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang