10

6K 315 0
                                    

Assalamu'alaikum.

___

Gibran dan Salwa sudah berada di panti asuhan setelah membagikan beberapa makanan di jalanan.

"Ada apa nak?" tanya Yuni, salah satu Bunda di panti asuhan itu.

"Eumm, mau bagiin mainan sama makanan ini buat anak-anak panti, boleh kan bu?" tanya nya.

"Boleh banget, mereka pasti seneng"

"Panggil Bunda Yuni aja" ucapnya diangguki Gibran dan Salwa.

"Ayo masuk" ajak Yuni.

"Anak-anak" panggil Yuni, mereka yang mendengar panggilan Bunda mereka lantas mendekati Yuni.

"Kenapa Bun?" tanya salah satu anak panti itu, nama nya Gunawan usia nya 6 tahun.

"Ini, ada kakak kalian"

"Mau ngasih sesuatu" beritahu Yuni.

Pasutri itu tersenyum, Yuni berlutut di hadapan gadis kecil yang umur nya 3 tahun, ia menangkup pipi anak itu.

"Cantik banget sih" ucap Salwa terkekeh.

"Maacih" ucap nya terkekeh geli.

Ia juga ingin mengatakan kalo kakak di depan nya ini cantik, tapi ia tak bisa melihat wajah kakak nya ini, bagaimana ia bisa menilainya?

"Au liat uka kaka ole?" tanya nya.

"Boleh, nanti di kamar pas kita berdua" ucap Salwa.

"Enapa ndak di cini?" bingungnya.

"Berlian nggak boleh dilihat sembarangan orang" ucap Salwa.

"Elian?" beo Cantika.

Nama anak itu adalah Cantika.

Salwa terkekeh, "Sayang, wanita itu istimewa, kita harus menjaga semua yang ada di diri kita" jawab nya memberi pengertian.

Cantika hanya mengerjapkan mata nya tak mengerti.

"Gapapa, mungkin sekarang kamu belum ngerti maksud kaka"

"Nanti kalo kamu udah besar pasti paham" ucapnya mengelus rambut anak itu.

Gibran tersenyum tipis melihat interaksi Istrinya dengan Cantika.

___

Pasutri itu udah pulang ke rumah nya, di sini juga ada sahabat-sahabat Gibran.

Gibran merebahkan kepala nya di paha Istri nya, mereka berada di sofa.

Iyon, Raka, dan Rangga duduk di sofa depan mereka.

"Manja banget lo Ban" ujar Iyon.

"Nggak usah sirik" balas Gibran, lalu memalingkan kepala nya menghadap perut Salwa dan memeluknya.

"Ck, dulu aja sok-sok an nggak suka"

"Sekarang malah luluh sama pesona Salwa" ujar Raka tertawa.

"Definisi jilat ludah sendiri" ujar Iyon ikut tertawa.

Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang