18

4.1K 238 0
                                    

Assalamu'alaikum.

___

Setelah makan malam serta salat Isya, Abi, Ummi, Gibran, Salwa, Rangga, Raka, dan Iyon berkumpul ruang tamu ndalem.

Mereka semua duduk di sofa.
Ummi-Abi
Gibran -Salwa
Iyon-Raka-Rangga

"Tumben banget kak Iyon cuman diem" heran Salwa.

"Lagi nggak mau becanda Sal, nanti repot" jawab Iyon bersandar di sofa.

"Repot?, apanya?" tanya Salwa bingung.

"Iya repot-,"

"Lo yang ketawa, gue yang jatuh cinta" sambung Iyon santai.

Mendengar penuturan dari Iyon, Gibran langsung melempar bantal sofa tepat di wajah sahabatnya itu.

"Apaan sih lo Ban" Iyon mencebikkan bibirnya kesal.

"Bini gue!" ketus Gibran.

"Masa iya?, gue pikir adek lo"

"Kan bisa tuh, nanti lo yang jadi saksi di pernikahan gue sama Salwa" ujar Iyon enteng.

"Pulang sana lo!" usir Gibran sebal.

"Ummi, masa Iyon di usir sama Baban?" adu nya menatap Tiara.

Tiara terkekeh mendengar aduan dari Iyon, para sahabat Gibran memang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh orang tua Gibran.

"Ck, aduan banget" decak Gibran.

"Kenapa waktu itu bukan kamu aja ya Yon?, yang dijodohin sama Salwa?" ucap Tiara melirik ke arah Gibran sekilas.

"Nah iya Mi, harus nya kan Iyon aja" jawab Iyon meledek ke arah Gibran.

"Ummi.." rengek Gibran yang membuat mereka tertawa.
Kecuali Rangga, ia hanya terkekeh.

"Abi sama Ummi mau tidur duluan, kalian tidur juga sana" ucap Salman.

"Nanti Bi, bentar lagi" jawab Raka diangguki Salman.

"Yaudah tapi jangan kemaleman, Abi sama Ummi masuk dulu"

"Assalamu'alaikum" salam Tiara dan Salman berlalu meninggalkan mereka.

"Wa'alaikumussalam" jawab mereka semua.

"Yon, lo nggak mau kuliah gitu?" tanya Raka.

Pasalnya yang kuliah hanya Raka dan Rangga.
Raka jurusan hukum.
Rangga jurusan Kedokteran.
Iyon tidak berkuliah, ia selalu bilang nanti.
Sedangkan Gibran langsung melanjutkan perusahaan Abi nya.

"Tahun depan" jawab Iyon.

"Satu univ gue sama Rangga aja" pinta Raka.

"Bisa diatur" jawab nya.

"Mau masuk jurusan apa Kak?" tanya Salwa.

"Psikolog" jawabnya enteng.

"Yakin lo?" tanya Raka.

Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang